Monday, 12 March 2012

budak rokok

sudah pada nonton video ini di youtube? kalau belum, tonton dulu deh. agak panjang sih durasinya 42 menit-an. tapi ini penting, demi masa depan indonesia!


udahan nontonnya? sedih ya...

negeri kita tercinta. pelan tapi pasti masa depannya direnggut oleh para kapitalis dari negara lain. propaganda rokok semakin hari semakin gencar tak terbendung lagi. siapa sebenarnya yang bisa menghentikannya? jawabannya sebetulnya sangat sederhana, diri kita sendiri.

coba perhatikan, berapa kali sehari kita bertemu orang yang menghisap rokok. sejak di rumah, berangkat sekolah, berangkat kerja, di tempat kerja, pulang ke rumah, dan seterusnya.

di sini aku tak mau membahas apa bahaya rokok untuk kesehatan si perokok dan juga kesehatan mereka yang ikut menghisap asapnya atau sering disebut sebagai perokok pasif. kukira semua sudah tahu, dan aku yakin para pembaca blog ini sudah cukup berpengetahuan soal itu.

sejak menginjakkan kaki di eropa tahun 2005 yang lalu, praktis sejak itu pula aku berhenti total sebagai perokok pasif! (bukan aktif ya, jangan terjebak kata-kata hehehe). artinya, sejak hidup di eropa, udara yang kuhirup setiap detik, setiap jam, dan setiap hari adalah udara bebas asap rokok. apakah udara yang kalian hirup sehari-hari belakangan ini sudah terbebas dari asap rokok?

kalau tinggal di indonesia, mungkin agak sulit menemukan tempat yang bebas asap rokok 24 jam sehari, kemana pun kita pergi. kegiatan kita sehari-hari juga tak mungkin dibatasi hanya dengan pergi ke tempat-tempat yang bebas asap rokok, bukan? apalagi larangan merokok seringkali diacuhkan, terutama di tempat-tempat umum yang tidak ada pengawasan.

di eropa, ruang gerak para perokok semakin dipersempit dari waktu ke waktu. larangan ada di mana-mana. karena penegakan hukum di sini lebih tegas, maka orang berpikir seribu kali sebelum melanggar. taruhannya denda atau penjara. sehingga hak para non-perokok untuk menghirup udara bersih pun terpenuhi.

kontras dengan di eropa, di indonesia berlaku sebaliknya. larangan seringkali dikeluhkan karena tidak memberikan hak kepada para perokok untuk merokok. para pecandu rokok ini lupa, bahwa mereka yang tidak merokok juga berhak untuk menghirup udara yang tidak tercemar asap rokok. sayangnya posisi kaum non-perokok untuk menuntut hak-haknya dipenuhi masih lemah, karena hukum tidak ditegakkan sebagaimana mestinya.

sementara promosi rokok makin gencar oleh pemilik modal luar negeri yang berusaha mengubah wajah indonesia menjadi negeri marlboro, seperti uraian panjang lebar dalam video di atas, yang mengakibatkan jumlah perokok aktif di indonesia semakin bertambah. dengan sendirinya jumlah perokok pasif pun meningkat berlipat-lipat.

tak perlu kuuraikan di sini bagaimana seorang perokok pasif itu beresiko lebih tinggi terhadap kesehatannya dibandingkan dengan perokok aktif, sudah banyak sekali artikel kesehatan yang membahas hal ini. silakan cari informasi mengenai hal ini di internet.

jika seorang perokok aktif yang dengan cueknya menghembuskan asap rokoknya ke mana-mana, tak peduli ia berada di bis kota, warung makan, kios warteg, apotik, pasar tradisional, lapangan parkir, atau di dalam rumah sendiri, orang di sekelilingnya akan ikut menghirup asap tersebut dan menjadi perokok pasif.

jika 1 orang perokok aktif menyebabkan 10 orang di sekitarnya menjadi perokok pasif, karena dalam sehari ia berinteraksi dengan puluhan orang di rumahnya, tempat kerjanya, di angkutan umum dan seterusnya, maka jika 10 juta penduduk indonesia berkelakuan sama seperti itu, akan ada 100 juta penduduk yang menjadi perokok pasif. bayangkan 100 juta!!! kalian mungkin sudah termasuk salah satu di dalamnya.

jika di indonesia iklan rokok menjadi tulang punggung dunia hiburan dan industri rokok menjadi salah satu tulang punggung perekonomian sebagian warga negara, di negara maju kebalikannya. tak ada iklan rokok sama sekali. sudah lebih dari 6 tahun aku tinggal di eropa khususnya inggris, tak pernah sekalipun aku lihat iklan rokok, tak satupun! tak ada iklan di televisi, tak ada iklan di jalanan, aku bahkan tak tahu jenis atau merk rokok apa yang orang inggris hisap sehari-hari. karena aku memang tak pernah melihat iklannya.

jika di indonesia rokok didewakan oleh anak-anak muda, di negara-negara maju, rokok dilarang. jika di indonesia menghisap rokok itu terlihat keren, di eropa orang merasa 'malu' kalau ketahuan ia adalah seorang perokok! di eropa, kampanye berhenti merokok ada di mana-mana. televisi, radio, koran, bahkan baliho-baliho besar. di indonesia, baliho-baliho di pinggir jalan berisi iklan ajakan untuk mencicipi rokok jenis baru, yang lebih keren, yang berjiwa anak muda, dan yang mensponsori acara-acara yang sedang trendi. ironis ya?

di inggris, kesehatan penduduknya adalah tanggung jawab negara. berobat di sini gratis, operasi juga gratis. meski untuk beberapa kasus khusus ada juga yang harus membayar, tapi sangat jarang. karena kaum perokok secara statistik pada akhirnya akan bermasalah dengan kesehatannya, biaya yang dikeluarkan negara inggris untuk mengurusi masalah kesehatan akibat merokok ini rupanya jauh lebih mahal daripada biaya untuk kampanye anti rokok, anti obat-obatan dan anti alkohol.

*hari ini pulang kantor, aku mampir supermarket, baru sadar pas bayar di kasir ternyata sekarang rak rokok di belakang kasir sudah tidak tampak lagi. entah sejak kapan, rupanya sekarang rokok tidak lagi dipajang di rak, tapi disimpan di lemari tertutup. jika mau beli rokok, kasir akan membuka lemari dan mengambilnya. mungkin strategi ini diterapkan untuk mengurangi para perokok yang 'lapar mata'. jika mata tidak melihat, mungkin mereka yang tadinya mau membeli rokok, jadi mengurungkan niat untuk membeli. boleh juga strategi kampanye anti-rokok di sini*

maka jika di inggris yang berobat gratis saja, orang berusaha berhenti merokok. mengapa di indonesia yang jika sakit harus berobat dan bayar dari kantong sendiri, tapi para perokok di sana masih terus saja meracuni diri mereka sendiri? apakah ini bukan namanya sial dua kali?

sudah habis uang banyak untuk membeli rokok, diumpat banyak orang di mana-mana karena asapnya menimbulkan polusi udara, berdosa karena menyebabkan ribuan orang lain menjadi perokok pasif dan pelan-pelan menggerogoti kesehatan mereka, masih harus bayar biaya rumah sakit sendiri di kemudian hari. celaka dua belas ini sih namanya :-D

aku tumbuh di keluarga yang bebas rokok. ayahku tidak merokok. sayangnya ketika aku mulai kuliah dan punya pacar, ia adalah seorang perokok berat (sorry ya jek, kalau kau baca ini *wink wink*). praktis selama 4 tahun pacaran aku adalah perokok pasif karena hampir tiap hari bertemu dengannya - ya maklum, satu kelas di kampus :-p

walhasil, meski aku tak yakin akan kesimpulanku sendiri, dan aku tak bermaksud menuduh siapa-siapa, tapi dulu aku pernah terkena bronchitis akut kronis dan selalu kambuh hampir setiap tahun. apakah ini akibat menjadi perokok pasif selama bertahun-tahun tadi? entahlah. tapi yang pasti, si pasif biasanya lebih rentan terkena efek bahaya rokok daripada si pelaku atau perokok itu sendiri. tapi ajaibnya, bronchitis-ku sembuh total sejak aku pindah ke eropa dan tak pernah kambuh lagi cuma pernah kambuh satu kali tahun 2008 lalu (mudah-mudahan jangan lagi). entah karena udara di sini lebih bersih dari asap rokok, atau entah karena faktor lain. jujur aku tak tahu.

jadi ayo...

yang sudah terlanjur merokok, berhentilah!

yang belum pernah merokok, jangan pernah tergoda. rokok itu ga enak euy! merokok itu juga ga keren, malu lah sama negara-negara maju yang berperang melawan rokok, eh kitanya mau aja dibodohin mereka disuruh jadi perokok. mending duitnya buat beli siomay :-)

yang dulu pernah menjadi perokok dan sudah berhenti, aku angkat topi untukmu! salut! keren!

yang setelah baca ini malah pengin jadi perokok, ke laut aje lu ye!




.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

6 comments:

  1. Aku juga suka kesel kalo ada yang nerokok deket aku. Malah seringnya tuh ada yang ngerokok di ruangan ber-AC coba. Duh, pada mikir nggak sih :(

    Disini mikirnya beda sih, ngerokok itu salah satu parameter kekerenan, terutama buat anak muda. Mindset yang salah kaprah, ya? :|

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, dulu suka sebel juga pas masih di sana. gimana cara rubah mindset ya? njenengan kan followernya banyak, yuk kampanye "merokok itu TIDAK keren!" 'tuh bule emang bisaan pencitraan rokoknya sih (baliho, iklan dll), orang indonesia-nya yg jadi korban :-p padahal di negeri mereka sendiri rokok dah ga laku. sebel! sebel! sebel! hihihi. opo njenengan pindah sini wae mbak-e...bebas polusi asap rokok :-) *wink*

      Delete
  2. Judul kita untuk video ini nyaris sama. Salam kenal! :)
    http://adrianizulivan.blogspot.com/2012/01/budak-kretek.html

    ReplyDelete
  3. nih mbak, dari tulisannya Pandji Pragiwaksono juga:
    http://www.pandji.com/rokok/

    kemarin habis posting ttg rokok, ada temenku yg perokok aktif agak kebakaran jenggot gitu, banyak yg gak dia setujui dari tulisanku.
    katanya perokok pasif itu OVER DEMANDING lah, warung makan itu area terbuka dimana asap rokoknya bisa tertiup udara lah sehingga boleh merokok disitu, dsb.
    padahal mereka itu yang SELFISH se-selfish selfish-nya orang :(
    kalo mau sakit, sakit aja sendiri.
    nggak ngerti apa, kalo udah masuk RS, operasi, lha wong juga istri & anak2nya yang repot ngurusin & cari duit berobat lho!
    ~ emosi 1001% ~

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau komen temenku di FB pas aku posting ini, dan dia adalah perokok berat, dia cuma bilang, gw cilaka dua belas donk ya hahaha... blom ada yg komplain sih ke aku. itu temenmu yg kebakaran jenggot kita keroyok aja apa hihihi #tetep ngajak duel

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...