seorang teman lama menyapa di kotak chatting. karena lama tak pernah ketemu atau memberi kabar, pertanyaan-pertanyaan klasik yang sudah seringkali mampir ke kupingku pun mau tak mau muncul lagi. dah nikah? dah punya momongan? kenapa belum? lebih parah lagi kalau lalu ada yang bilang, inget umur lho jeng.... gubrag!!! konyol sekali sih, masak orang lain iseng banget ngingetin umur kita, kali-kali kita lupa apa ya umur berapa kita sekarang #lu kate gue amnesia #hehehe...parah....
rupanya memang masyarakat kita agak kurang bisa menerima sebagai hal yang wajar, kalau pasangan pengantin baru istrinya belum juga hamil segera setelah menikah. mereka lupa, tujuan pernikahan hakikinya bukan hanya untuk melangsungkan keturunan atau bereproduksi saja. #dikira mesin apa :-p
mempunyai keturunan memang salah satunya, tapi bukan serta merta harus dilakukan sesegera mungkin gitu lho. keadaan dan kondisi kehidupan masing-masing pasangan juga bervariasi satu sama lain yang juga menjadi faktor yang mendasari pasangan untuk segera mempunyai anak atau memutuskan untuk menunda dulu.
mempunyai keturunan memang salah satunya, tapi bukan serta merta harus dilakukan sesegera mungkin gitu lho. keadaan dan kondisi kehidupan masing-masing pasangan juga bervariasi satu sama lain yang juga menjadi faktor yang mendasari pasangan untuk segera mempunyai anak atau memutuskan untuk menunda dulu.
memang ada juga yang serius menganggap hal-hal tahayul yang dipercaya masyarakat, seperti contohnya, kalau ditunda-tunda bisa makin lama lho... atau jadi susah untuk hamilnya nanti, dan lain-lain. meski sebenarnya secara medis tidak ada hasil penelitian resmi yang menyimpulkan seperti itu. apa kata nenek saja sebenarnya.
bagi kami berdua, mempunyai anak itu tentunya akan menjadi sebuah kebahagiaan yang tak terkira. tapi bukanlah hal yang umum di inggris sini untuk langsung hamil segera setelah menikah. tidak ada aturan atau pola pasti bagaimana sebuah keluarga terbentuk. karena yang punya anak tapi tidak menikah juga banyak, yang menikah tidak mau punya anak juga banyak. saking bervariasinya, tidak ada pola tertentu yang dianut masyarakat yang membuat pasangan harus begini atau begitu kalau tidak mau disebut pasangan aneh atau nyeleneh. semua wajar-wajar saja dan tidak ada yang iseng atau usil :-)
intinya, di sini bebas saja mau memakai pola yang mana. langsung punya anak setelah nikah, boleh. mau tunda dulu, ga ada juga yang ngomongin. mau punya anak sampai tiga dulu, baru nikahnya belakangan, ga ada yang menghujat juga (eh jadi inget bra-ngelina), mau punya anak banyak ga usah pake nikah-nikahan segala, ya monggo, saking bebasnya. hehe....
meski aku tak selalu harus setuju dengan kebiasaan atau adat mereka, ada satu yang aku merasa nyaman menjalaninya. yaitu menunda punya anak dulu, minimal setahun dua, supaya bisa menikmati masa-masa kebersamaan dengan suami saja. hanya berdua.
karena menurut kami, kesempatan untuk menikmati masa-masa berdua ini langka dan takkan pernah datang dua kali. setelah menjadi bertiga, berempat, atau berlima, takkan ada lagi masa-masa berdua itu. mungkin setelah semua anak-anak nantinya menikah dan mandiri tidak tinggal lagi di rumah, baru kami akan berdua lagi (kalau diberi umur panjang, amien). tapi toh berduanya tetap saja berbeda.
karena umumnya di inggris sini, menunda untuk punya anak bukanlah hal yang aneh atau dipandang tidak benar oleh masyarakat, kamipun menikmatinya. dan kalau mau pembanding, pasangan paling tersohor di seantero jagat, kate-william yang nikah sebulan setelah kami pun, sampai sekarang belum menunjukkan tanda-tanda akan mempunyai buah hati kan? mereka juga menunda dan memilih untuk menikmati keindahan masa-masa berdua itu, seperti halnya kami.
sampai kapan ditundanya? kalau itu sih, urusan dalam negeri rumah tangga masing-masing, orang luar dilarang dan tidak berhak turut campur dalam bentuk apapun! #hehehe
kalau penundaan sudah selesai dan usaha kami membuahkan hasil, toh pengumuman itu akan keluar juga nantinya. jadi harap bersabar saja :-)
.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.
dulu aku pernah karena saking excited-nya dengan pernikahan temenku, sampe hampir tiap kali ketemu dia, aku tanya: 'gimana mbak, udah hamil?'
ReplyDeletetrus setelah sekian tahun gak ketemu dan beliau tidak kunjung hamil, ada temanku yg mengingatkanku scr tidak langsung: 'jangan sering ditanya, gak enak kalo ternyata ada beberapa sebab yang belum memungkinkannya utk hamil'
sejak saat itu, aku gak pernah tanya ke beliau lagi. Urusan rejeki anak itu urusan keluarga tsb dengan Allah. Yang dirasa sudah siap, itu yang bakal dikasih duluan. wallahu a'lam
semangat mbak! *cuaca dingin emang enak buat berdua2an* wekekeke
hehehe memang kadang2 kebiasaan kita itu koq banyak yg tak berperasaan yah hahahhaa... padahal kalo temenmu memang sulit hamil, tiap ditanya kan malah bikin dia sedih, tp kita lupa itu dan teteup aja nanya mulu. kalopun dia ada masalah kan ga bisa cerita2 juga lah, itu urusan pribadi dia. tapi lagi2 kita seringnya lupa hahahah... mudah2an dg nulis2 begini lebih mengingatkan yaaaa.... :-D
DeleteAku paling malas deh dengan masyarakat kita ini yang kepo banget urusan orang. Nanya kapan nikah, kapan punya anak, dll. Please deh, urus aja urusan lo sendiri, gak usah urus urusan orang lain. ya kan? Makanya aku punya cita2 pgn tinggal di luar negeri. Kagak betah klo urusanku yg sekecil2nya pun sampe diurus orang lain.
ReplyDeletehihihi...jadi kimi yg semangat nih hehe ayuk kim ke UK yah, biar kita tetanggaan :-p
Deletedulu saya juga lama berbulan madu ya... cuekin aja apa kata orang... yang penting kita bahagia lah... begitulah kalau di luar negeri... selama semua orang bahagia ya sudah tidak perlu di urusin urusan rumah tangga orang lain... nice posting..
ReplyDeletemakasih mas... iya saya nyontek mas jg ah hehe... (o ya ini komen dikirim dari PC gratis di lounge bandara, on the way ke indonesia, negeri tercintaku yg seringnya bikin pusyinngggg... tp tetep cinta indonesia donk :-o)
Delete