ini tulisan mengenai penyakit lamaku yang masih suka kambuh sampai sekarang, nama penyakitnya sih keren, bronkhitis kronis / chronic bronchitis, meski terdengar agak seram juga hehe...
sebelum cerita panjang lebar, mungkin ada yang pengin ngintip tulisan lama dulu, di mana aku sempat menyinggung sedikit mengenai penyakitku ini di paragraf (hampir) terakhir di artikel berjudul budak rokok, lalu ada juga artikel lain yang agak relevan untuk dibaca yang berjudul made-in-china, di mana aku tulis sedikit mengenai dampak kotornya industri sebagai penyebab pencemaran yang ujung-ujungnya bisa berpotensi menjadi penyebab penyakit yang satu ini.
ini cuma sekedar cerita, semua yang aku tulis di sini nanti hanya berdasarkan pengalaman pribadiku sejak mengidap penyakit ini tahun 2000 yang lalu sampai sekarang, dan hasil baca-baca di internet saja ya. kalau ingin tahu detilnya secara medis, silakan minta pendapat dari dokter umum setempat, jangan ngikut saja apa yang tertulis di sini, nanti bisa kacau dunia persilatan, eh kedokteran hehehe...
jadi gini ceritanya...
di indonesia kan memang susah ya untuk bisa hidup bersih tanpa terkontaminasi oleh yang namanya pencemaran, entah yang disebabkan karena faktor alam maupun manusia. lihat saja di sekeliling kita sekarang ini. sampah di mana-mana, dibuang begitu saja seenaknya, ada yang dilempar ke empang, ke sungai, ke laut, atau ke lubang galian di depan rumah. akibatnya tanah dan air jadi tercemar.
belum lagi industri yang tumbuh subur di mana-mana, roda perekonomian semakin giat menggeliat, mengkonsumsi berton-ton minyak dan batubara yang dibakar tak henti siang malam, dan kita semua menjadi bagian mata rantai yang menikmatinya. listrik, radio, televisi, sarana komunikasi, transportasi. padahal dampak dari semua itu adalah pencemaran udara. ditambah lagi, jumlah konsumen rokok di indonesia semakin bertambah tiap tahun. meski larangan sudah ditempel di mana-mana, yang pengin merokok sih masih cuek-bebek saja tuh mengepulkan asap rokoknya dengan semena-mena.
itulah indonesia :-)
hebatnya nih, manusia-manusia yang hidup di tengah-tengah asap tebal beracun dan tanah serta air yang tercemar itu, koq ya bisa bertahan hidup dan kebal ya. orang indonesia memang ampuh-ampuh! benarkah demikian?
bisa saja. mungkin sebagian besar memang kekebalan tubuhnya sudah beradaptasi sedemikian rupa dengan kondisi sekitar yang memang sudah tidak bersih sejak mereka lahir. lihat saja para gelandangan dan pemulung. hidupnya bergumul dengan debu jalanan, sampah dan segala kotoran. sepertinya mereka jarang sakit ya? benar ga sih? entahlah.
tapi sekuat-kuatnya tubuh manusia beradaptasi dengan kuman, bakteri, virus dan racun yang mencemari lingkungan tempat mereka beraktivitas sehari-hari, tentu tetaplah ada dampaknya terhadap kesehatan tubuh dan life expectancy atau usia harapan hidup. meski menurut statistik dunia, usia harapan hidup indonesia terbilang tidak terlalu buruk dibandingkan negara-negara di afrika, tapi tetap belum sebaik negara-negara maju di eropa dan amerika utara.
hidup di tengah-tengah lingkungan yang kurang bersih juga ternyata berdampak pada kesehatanku.
kecurigaanku sih mungkin karena aku dulu sempat 'terjebak' sebagai perokok pasif karena berinteraksi dengan perokok aktif berat setiap hari. yup, pacar pertamaku dulu memang seorang perokok kategori berat (hihi...gpp kita salahin dia aja yah.. ga bakal protes ini orangnya #LOL). tapi entah karena ini sebabnya atau bukan, yang pasti paru-paruku pelan tapi pasti mulai tercemari. memang akibatnya tidak segera kelihatan, karena setelah empat tahun kuliah, kamipun berpisah kembali ke kampung halaman masing-masing.
kecurigaanku sih mungkin karena aku dulu sempat 'terjebak' sebagai perokok pasif karena berinteraksi dengan perokok aktif berat setiap hari. yup, pacar pertamaku dulu memang seorang perokok kategori berat (hihi...gpp kita salahin dia aja yah.. ga bakal protes ini orangnya #LOL). tapi entah karena ini sebabnya atau bukan, yang pasti paru-paruku pelan tapi pasti mulai tercemari. memang akibatnya tidak segera kelihatan, karena setelah empat tahun kuliah, kamipun berpisah kembali ke kampung halaman masing-masing.
selang 3 tahun kemudian, aku pindah ke ibukota dan mulai bekerja di kawasan industri. mungkin di sinilah kondisi paru-paruku yang sudah 'agak' tercemar karena asap rokok itu, menjadi semakin 'buruk' kondisinya karena hidup di tengah-tengah kota industri dengan segala jenis pencemarannya. mungkin tidak semua orang mempunyai paru-paru yang rentan seperti aku, sebagian besar mungkin kuat dengan segala bentuk pencemaran itu, tapi yang pasti tidak buatku.
sejak pindah ke ibukota tahun 2000, aku mulai terkena penyakit batuk kambuhan. awalnya sih menurut dokter masih belum masuk kategori parah. dan setiap kali di-rontgen atau sinar-X, dokter bilang aku cuma perlu anti-biotik dan obat batuk biasa saja. tapi tahun berikutnya dan berikutnya dan berikutnya, batuk jenis yang sama dengan rajinnya mengunjungiku. jadi ini bukan batuk biasa, tapi batuk jangka panjang atau kambuhan.
tapi lagi-lagi, setiap kali kambuh, aku cukup ke dokter, diberi anti-biotik yang sama, ditambah obat dan vitamin ini itu, atau ditambah lagi beli obat batuk biasa di toko, sembuh total deh kira-kira dalam tempo 1-2 mingguan gitu lah. sampai tahun 2003 ketika aku ke luar negeri untuk pertama kali, yaitu ke korea selatan, waktu itu batukku juga sedang kambuh. karena di korea sedang musim dingin dan bersalju, aku pikir batukku akan tambah parah nih.
kubawa semua jenis obat yang kuperoleh dari dokter karena dokter juga khawatir kalau di korea batukku akan memburuk dengan cuaca yang sedang tidak bersahabat. tapi apa yang terjadi? sampai di sana, jangankan sempat minum obat, batukku malah hilang sama sekali. ternyata udara dingin itu bukan penyebab batuk ya, hahaha....
aneh kan?
sampai sekarang aku juga kurang yakin mengapa bisa begitu. apa karena udara dingin di sana jauh lebih bersih sehingga batukku hilang begitu saja? atau karena tubuhku terkaget-kaget karena untuk pertama kalinya aku menghirup udara dingin salju dan bersuhu minus? entahlah.
tahun berikutnya 2004 batukku tidak kambuh, baru ketika aku akan berangkat ke eropa tahun 2005, sekali lagi si batuk bandel ini mengunjungiku. kembali kejadian yang sama terulang lagi. berbekal obat-obatan dari dokter di indonesia (dari ciracas tepatnya), aku berangkat ke hongaria. lha, sampai di sana, batukku menghilang lagi seperti ketika aku ke korea. benar-benar aneh!
tadinya kupikir apa karena aku pindah benua ya? apa karena di eropa udaranya lebih bersih dibanding di asia? kita lihat saja nanti, pikirku. kalau memang benar, berarti mungkin batuk bandel itu tak pernah datang lagi.
eh, aku salah....
waktu itu tahun 2008, aku berdomisili di durham-inggris, ketika batuk itu menyerang lagi! sudah hampir 3 tahun sejak pindah ke eropa dan tak pernah kambuh, ternyata kutukan itu tetap kembali, hiks... kali ini aku ditangani oleh dokter di inggris (pas terakhir dulu kan masih di ciracas tuh, hihihi), aku didiagnosa bahwa batuk ini memang batuk kambuhan. jenisnya bronkhitis kronis. sekali terkena ini, selamanya aku akan punya penyakit ini, karena sifatnya memang jangka panjang, dan ga bisa sembuh total. sebabnya karena kondisi paru-paruku sudah 'cacat'-lah istilahnya.
kecacatan yang disebabkan oleh penyebab utama yaitu asap rokok ini (entah karena perokok aktif atau karena terpapar secara pasif - menghirup asap dari rokok orang lain), dan penyebab lain karena polusi dan kotornya kandungan oksigen yang dihirup ke dalam paru-paru, serta karena kondisi bronkhi (saluran jaringan udara di paru-paru) yang rentan terhadap kedua monster penyebab batuk bronkhitis itu, menyebabkan semacam 'koreng' di dalam saluran udara tersebut.
ketika kambuh, saluran udara di paru-paru untuk bernafas menjadi menyempit karena tersumbat dahak yang kental berwarna kuning kehijauan ketika bakteri yang menyebabkan batuk dengan gembiranya berkembang biak di sana. dahak ini terbentuk akibat dari darah putih, lebih tepatnya sih lendir saluran pernafasan yang 'kalah perang' melawan si bakteri tadi, seperti kalau kita punya luka luar dan bernanah itu lhoh. dalam kondisi normal, tubuh kita memang mempunyai ribuan kelenjar yang terus memproduksi lendir untuk menjaga kelembaban saluran dan organ-organ tubuh tertentu. jika lendir ini terserang sesuatu dari luar seperti virus atau bakteri dan "kalah perang", ya berubah warna.
yang penasaran, gambar saluran bronkhi di paru-paru yang tersumbat dibandingkan dengan paru-paru sehat adalah seperti ini (sumber):
yang penasaran, gambar saluran bronkhi di paru-paru yang tersumbat dibandingkan dengan paru-paru sehat adalah seperti ini (sumber):
lebih banyak gambar tersedia di internet, silakan klik google images dengan memasukkan kata kunci "chronic bronchitis". karena sumbatan inilah, pernafasan penderita bronkhitis menjadi terganggu. dan karena sumbatan dahak di paru-paru, otomatis penderita akan batuk-batuk untuk mengeluarkan benda asing berupa dahak yang menyumbat tadi.
dengan tahu lebih banyak lagi mengenai penyakit ini, penyebabnya dan apa saja yang terjadi di dalam paru-paruku, aku menjadi lebih berhati-hati sejak kambuh tahun 2008 dulu itu. artinya, aku selalu menghindar jika ada orang merokok. untungnya sejak tinggal di luar negeri, paparan asap rokok ke hidungku berkurang drastis dibandingkan waktu masih tinggal di indonesia, yang kadang-kadang cukup sulit untuk menghindari asap rokok dan lebih sering 'terjebak' situasi di mana mau-tidak-mau kita harus menghirup asap rokok orang lain yang dengan semena-mena dihembuskan ke muka kita.
di inggris sini orang mematuhi larangan dengan baik, karena hukum dan aturan ditegakkan dengan lebih ketat. sedangkan untuk urusan polusi udara, sepertinya di eropa memang udaranya lebih bersih sih ya. tak ada lagi industri berat di sini, semua yang kotor-kotor (sayangnya) sudah pindah ke asia (baca artikel made-in-china yah, link-nya ada di paragraf awal di atas).
sehingga praktis selama lebih dari 4 tahun, batuk itu tidak pernah kambuh lagi sampai bulan desember kemarin itu! cerita bagaimana menderitanya aku, sila baca selengkapnya di sini #krik. ya kalau dipikir-pikir, maklum juga sih, namanya lagi hamil. kondisi tubuh cepat lelah dan kekebalan tubuh menurun drastis. otomatis virus dan bakteri mudah menyerang karena proteksinya lemah.
oh ya, terakhir sebelum kelupaan, bronkhitis itu sendiri ada 2 macam, yaitu:
1) yang disebabkan oleh virus saja, sifatnya sementara (tidak kambuhan), berjangka pendek, bisa sembuh dengan obat batuk biasa (tidak perlu anti-biotik, sekali lagi tidak perlu ya, karena ga ngefek, malah bikin bakteri lain di badan kita jadi kebal, dan kalau bener-bener perlu anti-biotik nantinya, malah ga mempan). batuk jenis ini biasa diiringi gejala flu lain, dan paru-paru tidak menjadi 'cacat'. batuk jenis ini disebut bronkhitis akut. virus batuknya menyerang sampai ke paru-paru, bukan cuma sebatas batuk karena rasa gatal di tenggorokan atau batuk musiman biasa yang disebabkan oleh virus flu dan semacamnya.
2) yang disebabkan oleh kombinasi virus dan bakteri, atau cukup bakteri saja, disebut bronkhitis kronis (ini yang aku alami), sifatnya jangka panjang, kambuhan, tidak bisa sembuh total, harus diobati dengan kombinasi obat batuk dan (harus pakai) anti-biotik untuk membunuh penyebab utamanya, yaitu si bakteri. penderita biasanya hanya batuk saja (tidak harus diiringi gejala flu lain), dan bisa kambuh tiap saat tergantung pemicu di sekitar lingkungan si penderita karena paru-paru yang sudah terlanjur 'cacat' tadi. efek sampingnya, tentu saja tenggorokan menjadi meradang, penderita susah tidur, saluran nafas terganggu, nafsu makan menurun, dan kalau tidak segera ditangani, penderita bisa terserang pneumonia. paru-paru menjadi bengkak dan sangat mungkin perlu dirawat di rumah sakit, bahkan kalau kondisinya lebih parah bisa menyebabkan kematian! #glek
itu yang aku pahami dari belajar di internet sih, jangan ditelan mentah-mentah yah, kalau pengin lebih jelas, coba tanya dokter masing-masing, atau google saja supaya referensinya lebih banyak hehehe...
demikian sharing sedikit tentang penyakitku, bronkhitis kronis. semoga bermanfaat :-)
.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.
Duh,
ReplyDeleteJadi ternyata penyebabnya karena pernah jadi perokok pasif yah...
Kok yah pas kambuhnya bertepatan pas lagi hamil begini yah..
Gak papa Nay, biar si dedek nya tambah kuat yah:-)
Untunglah waktu nikah dulu abah langsung berhenti merokok, walopun sebelum nya dia cuman social smoker doang..
Sehat terus yah Naaaaay:-)
amienn... makasih bi :-) yah kalau suami perokok aktif tapi istrinya paru2nya kuat sih ga papa bi, kakak dan adikku jg suaminya perokok, paru2 mereka malah ga kenapa-napa hehe... ya nasib saja kali yah hiks...
DeleteWah mbak, semoga terkontrol terus ya kondisinya, kalo memang benar gak bisa sembuh total :(
ReplyDeleteNi aku batuk dan pilek udah 1 minggu tapi belum sembuh juga. Emang gak ke dokter juga sih, cuma minum decolgen, trus ganti ultraflu, trus ganti decolsin. Fiuuuh..
iya nih, hiks... tapi kalau kambuhnya 3-4 tahun sekali ya ga papa juga sih, apalagi kalau kambuh pas ga hamil, sembuhnya juga gampang koq :-) cuma kalau pas hamil itu ga bisa minum obat hehe :-p
Deletewadoh...dirimu lagi batuk juga toh, sampe gonta-gonti merk obat batuk gitu. apa ga mending ke dokter? eh tp baru 1 minggu sih gpp hehe... kalau lebih dr 2-3 minggu ga ada efek, ke dokter ya non :-D
boleh tau gak merk obat2an yang menurutmu paling ampuh mengobati bronchitis, Saya kmren dah hampir 4 bulan gak sembuh2..
ReplyDeleteKalo yakin itu bronkhitis pake antibiotik harusnya ga sampe sebulan sembuh. Biasa aku pake antibiotik amoxicillin pake resep dokter. Dulu pas di indo aku kombinasi sama vicks formula 44.
DeleteHii mba..
ReplyDeleteMakasih sharing nya..
Aq jg lg merasakan hal yg sama nih di diagnosa bronkitis lalu berselang minggu hamil ..
Dilemma bgt :(
Bb menurun :'( wlpn nafsu makan masih bnyk, dan makan ttp normal spt biasanya
Cpt lelah, lemah, lunglai
Batuk'e itu subhanallah..kdg sesak plus nafas bunyi
iya emang dilemaaa, mau minum obat ngga bisa demi debay, ngga minum obat ngga nahan yaaa....puk pukkk...semoga batuknya cepet reda
DeleteDua hari kmrn aq nyerahin hasil rongsen ke dokter spesialis dalam.
ReplyDeleteAq di diagnosa bronkitis kronis jg kak. Pdahal skrg ini aq gak lg batuk. Tp dada nyeri bgt klu di buat tarik nafas dan gerak. Apa sebaiknya aku ke dokter paru jg ya kak?
sebaiknya ikuti prosedur dari dokter yang nganalisa hasil rontgen-nya dulu. kalo ngga darurat banget. laporkan semua keluhan, dan periksa rutin. semoga cepet membaik yaaaa...
DeleteSama aku juga kemarin di diagnosa bronkitis mbak. Tapi dokter gak bilang itu akut apa kronis, setauku aku gak pernah batuk, cuma napas aja Sesek twrus otot2 sakit semua. Terlebih tulang punggung dan dada. Skrg obat habis dokter bilang udah membaik pdhl aku masih sering sesak nafas huhu
ReplyDeleteaduhhh, semoga cepat membaik ya. batukku sekarang udah jarang kambuh padahal ngga ada pengobatan khusus. semoga ngga balik2 lagi hehe.
DeleteMau tanya nih kak, itu amoxilin sama vicks formula 44 gunanya untuk menghentikan dahak atau memudahkan dahak keluar? Aku juga kena bronkitis kronis T.T
ReplyDeletemaaf ya baru sempat balas. amoxicilin nya buat antibiotik, ngebunuh bakteri. vicks nya buat ngeluarin dahak. cepet sembuh yaaa
DeleteAyah saya jg didiagnosa bronkitis kronis kak, tiap lagi kambuh batuknya kebanyakan di malam hari sampai tidak bisa tidur semalaman. Apakah kakak jg begitu? Selain obat-obatan kimia apakah ada tips lain kak untuk mengurangi frekuensi batuk di malam hari? Terimakasih
ReplyDeleteAku kalau batuk juga semalaman ngga tidur, pernah sampai 4 hari 5 malam ngga tidur sampai teler. dulu selain obat pereda batuk, kutambahin juga obat untuk anti-alergi. Semoga batuk bapak segera membaik ya. Salam.
DeleteHalo mbak Nay, salam kenal aku Nina, aku ngalamin hal yg sm gara2 perokok pasif selama 8thn. Jarang batuk tp sesak nafas sering bgt, klo capek psti lgs sesak.
ReplyDeleteAda ga ya obat herbal yg manjur utk penderita bronchitis? Klo obat2 kimia atau vitamin gitu takut jg klo dikonsumsi dlm jangka wkt yg lama.
Hi Nina, untuk amannya ke dokter spesialis aja. Kalau pakai herbal takutnya ada efek samping jangka panjang. Semoga cepat sembuh ya.
DeleteHai ka, ada yg tau g terapi bronhitis.. ak tdnya gemuk ketika 2014 di vonis bronhitis berat badan turun drastis dan kambuh pd thun 2019,, ak ud punya anak 1, akankah menular pd anak penyakit tersebut?
ReplyDeleteBronchitis nya kayaknya ngga nurun tapi kalau sebabnya karna kelainan paru-paru bisa diturunkan ke anak. Untuk lebih pastinya ditanyakan ke dokter spesialis aja. Berat badan turun bisa karna bronchitis bisa juga karna banyak faktor lainnya. Dokter lebih tahu setelah diagnosa. Semoga cepat sembuh ya.
DeleteHai kak, kalo bronkitis kronis itu ada makanan pantangannya egk sih? Terus bronkitisnya kakak masih sering kambuh sampe sekarang?
ReplyDeleteAlhamdulillah udah jarang kambuh. Aku ngga ada pantangan makanan apapun, tapi kalau lagi batuk biasanya kuminumin jahe madu.
Deleteteh nay, aku juga didiagnosa bronkitis kronis, dpet obat dr dokter buat 2 minggu tp wktu obatnya abis batuk lg seharian dan ngeluarin dahak terus ㅠㅠ
ReplyDeleteapa teteh juga pernah gitu teh ?
Siang ka,,Terima kasih sekali sudah cerita dan membuat artikel ini..ibu saya 74 tahun sudah terkena bronkistis kronis dari umur 71,,menderita sekali mendengar atau merasakan batuknya,sebaiknya bagaimana ya?mohon pencerahannya.Terima kasih.
ReplyDelete