tanggal 25 april yang lalu, ethan merayakan ulang tahunnya yang pertama...
anak semata wayang kami sudah satu tahun umurnya, ga berasa! perasaan baru kemarin ngeden di rumah sakit #heu heu, tahu-tahu sudah setahun. tadinya kami pengin buat pesta kecil-kecilan di rumah, ngundang beberapa teman terdekat saja, tapi akhirnya aku urungkan. pesta sebenarnya tetap ada, tapi kecil sekali, alias hanya kami bertiga yang merayakan. selain karena males repot #dasar, juga kami pengin mengajarkan ethan mengenai arti kesederhanaan sedari kecil #ciehhh
serius sih...
seingatku, ulang tahunku tak pernah sekalipun dirayakan. aku punya foto ultahku yang pertama, masih hitam putih. bukan foto pesta ulang tahun, tapi hanya fotoku berdiri di sebelah papan tulis kecil yang sudah ditulisi bapakku dengan tulisan 'selamat ulang tahun yang pertama', dah gitu tok, hihi. mungkin itu dulu cara orang tuaku merayakan ulang tahunku yah. tanpa pesta, tanpa kue, tanpa hadiah. tahun-tahun berikutnya sepertinya hari ulang tahun tidak beda dengan hari-hari biasa. apalagi lalu adik-adikku mulai bermunculan.
seingatku, ulang tahunku tak pernah sekalipun dirayakan. aku punya foto ultahku yang pertama, masih hitam putih. bukan foto pesta ulang tahun, tapi hanya fotoku berdiri di sebelah papan tulis kecil yang sudah ditulisi bapakku dengan tulisan 'selamat ulang tahun yang pertama', dah gitu tok, hihi. mungkin itu dulu cara orang tuaku merayakan ulang tahunku yah. tanpa pesta, tanpa kue, tanpa hadiah. tahun-tahun berikutnya sepertinya hari ulang tahun tidak beda dengan hari-hari biasa. apalagi lalu adik-adikku mulai bermunculan.
tentu saja kami selalu ingat hari ulang tahun kami. bahkan aku ingat semua hari ulang tahun kelima saudara kandungku dan bapak serta ibuku. banyak lho ternyata teman-temanku yang tidak tahu dan tidak hapal hari ulang tahun orang tuanya sendiri, atau saudara kandungnya. keterlaluan yah, hehehe #dikeplak
tapi tetap tak pernah ada perayaan atau pesta. seingatku cuma satu orang adikku yang pernah merayakan ulang tahunnya sekali ketika ia masih bersekolah di smu dulu. itupun cuma makan-makan masakan ibuku di rumah kami, dan ia hanya mengundang teman-teman segengnya saja. selain itu, ga ada lagi. rumah kami paling cuma ramai kalau lagi ada arisan ibu-ibu rt, atau pengajian, atau arisan bapak-bapak saja. selain acara nikahan beberapa saudara kandungku yang memang dilakukan di rumah, praktis cuma itu pesta-pesta sederhana yang pernah terjadi di rumahku dulu. sama sekali ga keren #hiks
tapi tetap tak pernah ada perayaan atau pesta. seingatku cuma satu orang adikku yang pernah merayakan ulang tahunnya sekali ketika ia masih bersekolah di smu dulu. itupun cuma makan-makan masakan ibuku di rumah kami, dan ia hanya mengundang teman-teman segengnya saja. selain itu, ga ada lagi. rumah kami paling cuma ramai kalau lagi ada arisan ibu-ibu rt, atau pengajian, atau arisan bapak-bapak saja. selain acara nikahan beberapa saudara kandungku yang memang dilakukan di rumah, praktis cuma itu pesta-pesta sederhana yang pernah terjadi di rumahku dulu. sama sekali ga keren #hiks
sejak hidup mandiri, bekerja sendiri, dan kini berumah tangga, kata 'pesta' masih saja terlalu jauh dari gaya hidupku. entah kenapa, meski kini toh kalau aku mau, bisa saja aku menyelenggarakan pesta semeriah-meriahnya dan menghamburkan uang sebanyak aku bisa habiskan. tapi selalu saja berakhir dengan, aku yang mengurungkan niat itu. kecuali tentu pesta pernikahan kami. untung saja aku ga jadi membatalkan acara penting yang satu itu #hihi
tapi pesta-pesta yang lain semacam ultah, house warming, bbq-an, baby shower dll, kok ga pernah ya. ada semacam rasa enggan, jengah, dan kagok gitu, kenapa yah? ga biasa aja kali yah, jadi rasanya ga nyaman! mungkin karena konsep 'pesta' tidak pernah aku pahami, jadi aku ga pernah bisa menikmati? atau mungkin karena ga pernah mengadakan gitu yah, sangat jarang, jadi ga terbiasa dan merasa malas? entahlah.
maka kemarin ketika ethan berulang tahun yang pertama, lagi-lagi aku urungkan niat untuk membuatkan pesta untuknya. suamiku sih oke-oke saja, apa yang kumau, terserah aku. jadilah pesta ultah pertama ethan kami rayakan bertiga saja, dengan sebuah kue yang dibeli bapaknya, dan nasi tumpeng mini yang kumasak sendiri. berhiaskan balon-balon warna-warni yang kami tiup dan siapkan malam sebelumnya, umbul-umbul yang kubuat sendiri, beberapa kartu ulang tahun dari saudara-saudara suami, serta beberapa hadiah dari teman terdekat kami serta dari kami berdua, pesta kemarin berlangsung singkat dan khusyuk.
memang mungkin pesta seperti itulah yang aku suka. aku merasa nyaman dan kami bertiga toh hepi-hepi saja, meski tanpa ramai-ramai dan tak banyak tamu yang menghadiri pesta.
soal kado....
kalau bikin pesta aja udah males, maka urusan kado juga aku setali tiga uang alias sama malasnya. terbiasa ga pernah terima kado ketika ultah dan terbiasa ga terima hadiah dari ortu kayak anak-anak yang lain meski pas sekolah sd selalu ranking satu, maka ketika aku kenal suamiku dan mulai terima kado saat hari valentin atau ulang tahun, kembali ada rasa jengah dan kagok. payah yah...;-p
bahkan ketika aku menikah, aku memutuskan untuk tidak menerima sumbangan dalam bentuk apapun, bahkan amplop pun aku ga terima. mengenai ini pernah aku posting terpisah di sini. entah aku memang orangnya yang antik dan selalu melawan arus, atau memang di luar sana ada juga orang-orang yang berpikiran sepaham dengan cara berpikirku, aku tak tahu. tapi yang pasti, aku selalu berusaha melakukan sesuatu yang membuat hati dan pikiranku merasa nyaman. dalam arti, tidak ada ganjalan ini itu di hati. plong, lega, dan bebas. hidup jadi terasa adem ayem dan tenteram #selonjoran
jadi kemarin ketika ethan ulang tahun, ketika bapaknya sibuk mikir mau kasih kado ini itu, aku dengan serta merta langsung melakukan pembicaraan dari hati ke hati ke bapaknya ethan. aku ungkapkan perasaan keberatanku kalau ethan dibelikan kado ini itu pas ultah, padahal ia baru berumur satu tahun!
bukan apa-apa...
segala keperluan ethan bisa dibilang sudah kami penuhi, mungkin lebih dari cukup di atas standar rata-rata, apalagi karena kami hidup di negara maju dan boleh dibilang hidup kami lumayan berkecukupan. maksudnya cukup untuk makan, sandang dan papan, sambil sekali-kali liburan ke luar negeri, begitulah. cukup pula untuk mengunjungi indonesia setiap 2-3 tahun sekali. jadi boleh dibilang nasib ethan jauh lebih beruntung dibandingkan anak-anak di belahan dunia lain yang nasibnya mungkin kurang seberuntung dia, apalagi yang lahir dan besar di daerah konflik seperti di beberapa negara di benua afrika dan syria. mikirnya jadi kejauhan yah #hehe
maka ketika ultah pun sebenarnya ia ga butuh apa-apa lagi. jadi ga perlu kado juga gitu. mainannya sudah seabrek-abrek banyaknya. baju juga banyak. butuh apalagi sih anak umur satu tahun? ga ada lagi kan yah? jadi ga salah kayaknya kalau aku agak keberatan ketika bapaknya pengin membelikan kado ini itu lagi, meski kami toh mampu membeli dan memberikannya. tapi kalau barang-barang yang diberikan sebagai kado memang ga butuh, buat apa? mubazir!
tapi karena budaya masyarakat sini memang senang memberi hadiah, kado dan kartu ucapan untuk acara apa saja, dikit-dikit kirim kartu, hehe, jadi bapaknya memang agak sedikit ngeyel pengin tetep ngasih kado untuk ethan.
akhirnya kami pun berkompromi...
ethan tetap terima kado, tapi kami berdua sepakat untuk hanya memberinya dua kado saja masing-masing satu kado dari kami berdua (tadinya sih aku penginnya cuma ngasih satu kado saja #emak-emak pelit bin irit). alasanku, karena batasan atas itu kan tidak ada ujungnya. kalau umur setahun saja sudah diberi kado banyak-banyak, nanti tiap tahun si anak mungkin akan minta lebih banyak kado lagi. mau kado berapa pun akhirnya si anak akan merasa kurang terus. dari sini akan timbul sifat tamak, rakus, dan mau sesuatu lebih banyak lagi dari yang sebenarnya si anak butuhkan atau inginkan. itu yang ingin aku hindari sedini mungkin, begitu...
sudah pada nonton film harry potter kan? masih ingat film pertama di mana sepupu si harry yang gendut dan bandel itu, si dudley ya kalau ga salah namanya, ultah dan marah-marah karena kadonya kurang satu? padahal total semua sudah ada tiga puluh berapa gitu. aku ga mau ethan jadi kayak dudley, serem! #hihi
dengan sepakat cuma memberi ethan satu kado dari aku dan satu dari bapaknya setiap ultah, aku berharap ia akan belajar mengenai prioritas. ketika agak dewasa dan mulai mengerti nilai suatu barang, aku berharap ia akan memprioritaskan apa yang paling penting yang ia sangat butuhkan, sehingga itulah yang akan kami berikan untuk kado di hari ulang tahunnya, kalau kami sebagai orang tuanya masih mampu memberikannya tentu saja. karena tidak semua orang tua mampu dan bisa memberikan apa yang anaknya minta kan.
mungkin ethan juga kelak perlu belajar menerima jika ternyata tidak akan ada kado di hari ulang tahunnya jika orang tuanya memang ga mampu, ia harus belajar ikhlas.
saat ini dengan membatasi jumlah kado, mudah-mudahan ia akan mengerti dan belajar tentang batasan kepemilikan materi. mudah-mudahan ia nanti mengerti, mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan. mana yang penting, mana yang kurang penting, dan mana yang tidak penting. mudah-mudahan ia mengerti arti kesederhanaan, dan mengerti arti keterbatasan, sebagaimana kedua orang tuanya dulu dibesarkan.
akhirnya pas ultah kemarin, ethan kuberikan kado bola plastik warna biru seharga £3 saja, dan bapaknya memberikan kado peralatan main golf dari plastik seharga £5 saja. jangan dirupiahkan yah. asal tau saja, di sini mainan anak-anak itu bisa sampai £20-£100an lho, jadi mainan-mainan di bawah £5 itu sudah tergolong murah meriah :-)
begitulah akhirnya, kami hepi, ethan hepi.
sejak dapet kado dia jadi suka main bola dan main golf-golf-an. mungkin saat ini dia pun tak membutuhkan dua mainan itu, tapi bukan itu intinya. yang lebih penting adalah tahun-tahun yang akan datang ketika ia berulang tahun, ia akan terbiasa hanya menerima dua kado saja. dan mudah-mudahan kami diberi umur panjang untuk terus bisa memberikannya kado ultah setiap tahun. amin.
*selamat ulang tahun, ethan*
...we love you to bits...
with kisses from mummy & daddy
25-4-2014
pesta kecil ethan - 1st birthday |
umbul-umbul buatan sendiri dari kertas kado bekas |
memang mungkin pesta seperti itulah yang aku suka. aku merasa nyaman dan kami bertiga toh hepi-hepi saja, meski tanpa ramai-ramai dan tak banyak tamu yang menghadiri pesta.
soal kado....
kalau bikin pesta aja udah males, maka urusan kado juga aku setali tiga uang alias sama malasnya. terbiasa ga pernah terima kado ketika ultah dan terbiasa ga terima hadiah dari ortu kayak anak-anak yang lain meski pas sekolah sd selalu ranking satu, maka ketika aku kenal suamiku dan mulai terima kado saat hari valentin atau ulang tahun, kembali ada rasa jengah dan kagok. payah yah...;-p
bahkan ketika aku menikah, aku memutuskan untuk tidak menerima sumbangan dalam bentuk apapun, bahkan amplop pun aku ga terima. mengenai ini pernah aku posting terpisah di sini. entah aku memang orangnya yang antik dan selalu melawan arus, atau memang di luar sana ada juga orang-orang yang berpikiran sepaham dengan cara berpikirku, aku tak tahu. tapi yang pasti, aku selalu berusaha melakukan sesuatu yang membuat hati dan pikiranku merasa nyaman. dalam arti, tidak ada ganjalan ini itu di hati. plong, lega, dan bebas. hidup jadi terasa adem ayem dan tenteram #selonjoran
jadi kemarin ketika ethan ulang tahun, ketika bapaknya sibuk mikir mau kasih kado ini itu, aku dengan serta merta langsung melakukan pembicaraan dari hati ke hati ke bapaknya ethan. aku ungkapkan perasaan keberatanku kalau ethan dibelikan kado ini itu pas ultah, padahal ia baru berumur satu tahun!
bukan apa-apa...
segala keperluan ethan bisa dibilang sudah kami penuhi, mungkin lebih dari cukup di atas standar rata-rata, apalagi karena kami hidup di negara maju dan boleh dibilang hidup kami lumayan berkecukupan. maksudnya cukup untuk makan, sandang dan papan, sambil sekali-kali liburan ke luar negeri, begitulah. cukup pula untuk mengunjungi indonesia setiap 2-3 tahun sekali. jadi boleh dibilang nasib ethan jauh lebih beruntung dibandingkan anak-anak di belahan dunia lain yang nasibnya mungkin kurang seberuntung dia, apalagi yang lahir dan besar di daerah konflik seperti di beberapa negara di benua afrika dan syria. mikirnya jadi kejauhan yah #hehe
maka ketika ultah pun sebenarnya ia ga butuh apa-apa lagi. jadi ga perlu kado juga gitu. mainannya sudah seabrek-abrek banyaknya. baju juga banyak. butuh apalagi sih anak umur satu tahun? ga ada lagi kan yah? jadi ga salah kayaknya kalau aku agak keberatan ketika bapaknya pengin membelikan kado ini itu lagi, meski kami toh mampu membeli dan memberikannya. tapi kalau barang-barang yang diberikan sebagai kado memang ga butuh, buat apa? mubazir!
tapi karena budaya masyarakat sini memang senang memberi hadiah, kado dan kartu ucapan untuk acara apa saja, dikit-dikit kirim kartu, hehe, jadi bapaknya memang agak sedikit ngeyel pengin tetep ngasih kado untuk ethan.
akhirnya kami pun berkompromi...
ethan tetap terima kado, tapi kami berdua sepakat untuk hanya memberinya dua kado saja masing-masing satu kado dari kami berdua (tadinya sih aku penginnya cuma ngasih satu kado saja #emak-emak pelit bin irit). alasanku, karena batasan atas itu kan tidak ada ujungnya. kalau umur setahun saja sudah diberi kado banyak-banyak, nanti tiap tahun si anak mungkin akan minta lebih banyak kado lagi. mau kado berapa pun akhirnya si anak akan merasa kurang terus. dari sini akan timbul sifat tamak, rakus, dan mau sesuatu lebih banyak lagi dari yang sebenarnya si anak butuhkan atau inginkan. itu yang ingin aku hindari sedini mungkin, begitu...
sudah pada nonton film harry potter kan? masih ingat film pertama di mana sepupu si harry yang gendut dan bandel itu, si dudley ya kalau ga salah namanya, ultah dan marah-marah karena kadonya kurang satu? padahal total semua sudah ada tiga puluh berapa gitu. aku ga mau ethan jadi kayak dudley, serem! #hihi
dengan sepakat cuma memberi ethan satu kado dari aku dan satu dari bapaknya setiap ultah, aku berharap ia akan belajar mengenai prioritas. ketika agak dewasa dan mulai mengerti nilai suatu barang, aku berharap ia akan memprioritaskan apa yang paling penting yang ia sangat butuhkan, sehingga itulah yang akan kami berikan untuk kado di hari ulang tahunnya, kalau kami sebagai orang tuanya masih mampu memberikannya tentu saja. karena tidak semua orang tua mampu dan bisa memberikan apa yang anaknya minta kan.
mungkin ethan juga kelak perlu belajar menerima jika ternyata tidak akan ada kado di hari ulang tahunnya jika orang tuanya memang ga mampu, ia harus belajar ikhlas.
saat ini dengan membatasi jumlah kado, mudah-mudahan ia akan mengerti dan belajar tentang batasan kepemilikan materi. mudah-mudahan ia nanti mengerti, mana yang kebutuhan dan mana yang keinginan. mana yang penting, mana yang kurang penting, dan mana yang tidak penting. mudah-mudahan ia mengerti arti kesederhanaan, dan mengerti arti keterbatasan, sebagaimana kedua orang tuanya dulu dibesarkan.
akhirnya pas ultah kemarin, ethan kuberikan kado bola plastik warna biru seharga £3 saja, dan bapaknya memberikan kado peralatan main golf dari plastik seharga £5 saja. jangan dirupiahkan yah. asal tau saja, di sini mainan anak-anak itu bisa sampai £20-£100an lho, jadi mainan-mainan di bawah £5 itu sudah tergolong murah meriah :-)
pe-golf cilik, the next rory mcilroy |
begitulah akhirnya, kami hepi, ethan hepi.
sejak dapet kado dia jadi suka main bola dan main golf-golf-an. mungkin saat ini dia pun tak membutuhkan dua mainan itu, tapi bukan itu intinya. yang lebih penting adalah tahun-tahun yang akan datang ketika ia berulang tahun, ia akan terbiasa hanya menerima dua kado saja. dan mudah-mudahan kami diberi umur panjang untuk terus bisa memberikannya kado ultah setiap tahun. amin.
*selamat ulang tahun, ethan*
...we love you to bits...
with kisses from mummy & daddy
25-4-2014
Selamat ulang tahun, Ethan! Panjang umur dan sehat selalu yaaa... Btw, Mbak, ulang tahunku ke-17 dirayakan sih. Senang rasanya. Buat kenang-kenangan juga. Dan di keluargaku sewaktu Papa masih hidup, setiap ada anggota keluarga yang ulang tahun, kami makan-makan di restoran untuk merayakannya. Bukan merayakan sih kalau kata Papaku, tapi mengucapkan syukur kami masih diberi umur. Di sisi lain aku juga melihatnya itu sebagai satu cara Papa untuk mendekatkan kami semua sebagai keluarga. Menyenangkan. :)
ReplyDeleteWah, kamu termasuk anak yang beruntung ya Kim, makan-makan di restoran juga masuk perayaan sih, meski bukan pesta. Rata2 memang umur 17 itu dirayain berarti ya, mungkin nanti kalo Ethan 17 tahun deh baru aku bikin pesta, hihi...kelamaan ya nunggu 16 taon lagi. Eh setelah papamu ga ada, emang ga ke restoran lagi? Dilestarikan aja tradisinya, seperti katamu, untuk mendekatkan keluarga. Karena memang begitu sibuk sendiri2 ga akan pernah sempat ngumpul lagi.
DeleteSoalnya sewaktu Papa masih hidup yang bayarin makan di restoran ya Papa, Mbak. Hihihi... Kepingin sih nanti kalau aku ulang tahun, aku ajak keluargaku makan-makan. Tapi ya kalau ada rejeki. :D
Deletehehe...yang ntaktir sekarang gantian yang ultah berarti yah Kim. mudah-mudahan ada rejeki nanti ya biar tradisi makan-makannya jalan terus :-)
Delete