orang sering bilang, kalau sudah rejeki, takkan kemana!
agak lama ya aku ngga nulis, huhu. kerjaan lagi sibuk gila-gilaan. salah satu team-ku yang paling kuandalkan sudah mulai cuti melahirkan karena kehamilan dia udah masuk minggu-minggu terakhir. jadi aku kudu berjibaku nanganin kerjaan dia sejak minggu ini. beberapa minggu kemarin kami sibuk ngurusin handover atau alih tugas, apa-apa yang kudu dilimpahkan ke aku, apa-apa yang bisa dikerjakan anggota team satu lagi yang ditugasi sebagian sisanya.
di waktu yang hampir bersamaan, ada satu anak kuliahan yang barusan lulus yang magang di kantor, dan dikasihin ke aku juga buat bantuin ngurusin proyek dia, haha. sudah jatuh tertimpa bakwan 😂
baiqlachhhh...
memang kerjaanku saat ini sangat unik, dibandingkan kerjaan di perusahaan-perusahaan terdahulu. karena memang kecil kantornya, jadi kalau bisa ngurus segala macem, meski judul jabatannya a misalnya, tapi kenyataannya yang dikerjain itu bisa a sampe z 😆 apalagi kalau pak boss makin percaya, semua tugas dilimpahkan ke arahku semua karena tahu bakalan beres, meski ngga tau kalau aku sudah ketimbun kerjaan.
tenang, masih bisa ke-handle semuanya kok. karena team yang lain juga ngebantu, aku tinggal nyuruh-nyuruh doank. tapi memang kerjaan manajer kan nyuruh-nyuruh yah 😁
sedikit cerita tentang kantor sekarang.
bulan kemarin, kebetulan kami semua lagi wfo alias ngantor, yang biasanya 2 atau 3 kali seminggu. memang biasanya kami semua janjian hari apa minggu ini bakalan ngantor. jadi ngga cengok, udah dijabanin dateng eh semuanya pada wfh hehe. jadi kami ngantornya pasti bareng-bareng sama kolega-kolega lainnya. nah, beberapa minggu lalu juga pas kantor rame dan full-house alias semuanya masuk.
eh iseng-iseng kami cerita-cerita gimana awal-awalnya kami gabung ke perusahaan ini. kenapa gabung, kenapa ninggalin perusahaan lama dll.
tiba-tiba, salah seorang kolega nyeletuk.
"untung saja kamu akhirnya gabung, naya! hampir saja ngga jadi karena pak boss milih kandidat yang lain sebelum kamu. sebenernya kami ngga suka kandidat yang satu lagi itu, tapi pak boss ngeyel, mungkin karena dia minta gajinya lebih kecil? hahaha. syukurlah pas minta referensi, kandidat itu ternyata referensinya negatif semua, akhirnya pak boss berubah pikiran dan ganti kamu yang dipilih! kalau ngga, kamu ngga jadi bagian dari team deh! sadar ngga kalau proses lamaran kerjaan kamu waktu itu lelet banget? ya karena kami di sini saling berargumen kalau kamu paling bagus tapi pak boss malah pengin ngerekrut yang satunya lagi itu. untung akhirnya ngga kejadian, jadi kami yang menang haha..."
aku melongo...
aku cuma bilang, "ooo, gitu", trus nyengir!
ya iyalah, mau komen apaan lagi yekan? aku sudah beberapa kali ganti kerjaan, sudah beberapa kali diwawancara. tapi aku juga sudah ratusan kali ngewawancara calon-calon kandidat anak buah yang akan kerja di team-ku yang memang biasa aku kerjain sendiri. karena kalau yang ngewawancara hrd, mereka ngga bakalan bisa tahu kalau si kandidat akan bisa ngerjain kerjaan yang kudu kami lakukan di dalam team, ya kan. kan hrd-nya bukan bagian dari team. makanya biasanya kalau mau rekrut anggota team baru, aku sendiri yang milih, mulai dari nyeleksi cv yang masuk, wawancara tahap awal, ngasih test kalau harus pake test, lalu wawancara tahap akhir, dan akhirnya ambil keputusan siapa yang paling layak dijadikan anggota team.
dari proses seleksi ini aku tahu dan paham banget kok terkadang kita dihadapkan pada sebuah keputusan sulit ketika di akhir seleksi ada dua kandidat yang sama-sama kuat dan keduanya sama-sama ngga sempurna tapi saling melengkapi dengan plus minus sendiri-sendiri. kalau sudah begini, biasanya aku cuma ikuti kata hatiku saja, kalau kandidat yang kupilih adalah yang paling cocok untuk kujadikan anggota team-ku.
sejauh ini, setelah ngerekrut banyak banget karyawan, aku bisa bilang kalau 95% pilihanku selalu benar. yang 5% sisanya karena memang untung-untungan, memang ada satu atau dua yang akhirnya mengecewakan. entah karena ternyata dia ngga bisa kerja seperti yang dia beberkan dan pamerkan ketika diwawancara dulu, atau kinerjanya bagus tapi ternyata perilakunya yang busuknya baru ketahuan setelah kerja hehe.
kalau sudah soal karakter dan perilaku, sejujurnya memang sulit kelihatan sih, waktu wawancara.
ya karena durasinya yang sangat pendek. dan biasanya karena masa percobaan itu sudah ditetapkan, mereka bisa menahan diri selama itu, eh begitu udah lewat masa percobaan baru kelakuan aslinya keluar 😆
jadi ketika kolegaku nyeletuk seperti itu, aku asik-asik aja sih, ngga gimana-gimana. seneng aja dikasih tahu kalau sebenernya banyak yang pengin aku gabung dan nilai performa wawancaraku yang terbaik dibanding kandidat lain yang aku ngga kenal. dan aku juga paham kenapa pak boss awalnya ngga mau milih aku, mungkin dia memang punya pertimbangan lain yang kolega-kolegaku ngga tahu dan sifatnya rahasia. ya bisa jadi seperti yang kolegaku tebak, mungkin aku memang minta gajinya ketinggian, alias jual mahal, hehe.
sebagai perekrut, aku juga paham kadang ada hal-hal yang ngga bisa kita bagi atau ceritakan ke team sendiri.
tapi memang sejak gabung, aku ngerasa rejekiku memang di sini. kebetulan minggu ini, pas peringatan satu tahun work anniversary-ku di kantor yang sekarang. ngga kerasa! padahal pas kerja di kantor sebelum ini, yang aku ngga betah karena lumayan jauh itu, setahun itu rasanya lamaaaa banget. eh, yang sekarang ini kok setahun rasanya cepet banget.
jadi bener kata orang yah, kalau sudah rejeki, memang takkan kemana-mana!