Thursday, 23 December 2010

kawat gigi

tepatnya kapan aku benar-benar lupa.

seingatku sewaktu aku mulai kuliah selepas sma, struktur wajahku biasa-biasa saja. aku sudah cek foto-foto lama. tak ada yang istimewa. cantik tidak, jelekpun kurasa tidak juga. kalau cantik pastinya aku sudah berkarir sebagai bintang iklan atau sinetron, kalau jelek pasti aku tak pernah punya pacar. nyatanya dua-duanya tak pernah kejadian, jadi kusimpulkan aku termasuk yang berwajah sedang-sedang saja.

Friday, 17 December 2010

salju

saat ini, layar televisiku kembali memberitakan ramalan badai salju yang akan mampir ke inggris raya minggu-minggu ini, sekali lagi. kali ini katanya akan lebih parah dibanding minggu-minggu yang lalu. sedikit khawatir aku tentunya, minggu kemarin saja aku sudah satu kali jatuh terduduk karena terpeleset salju yang membeku, ditambah keesokan harinya kuda baja kesayangan yang kukendarai meluncur tak terkendali di belokan tajam dan berakhir terperosok di ladang beku. untungnya aku dan kuda bajaku baik-baik saja.

ambisius

pengantar:
tulisan ini sudah kuketik sejak oktober lalu, namun hanya berakhir sebagai "draft", tak pernah ku-upload. ada keraguan untuk posting karena aku tak rela jika pembaca akan menganggap isinya arogan atau penyombongan diri. di usiaku kini yang terbilang tak muda lagi, aku masih sulit mengerti sekelompok orang yang tak bisa membedakan arti 'arrogance' dan 'pride'. tapi hari ini akhirnya kuberanikan diri untuk mem-posting tulisan ini dengan harapan agar bisa menjadi inspirasi, dan semoga pembaca akan mencerna isinya lebih sebagai 'pride' daripada 'arrogance', meski tentunya semua kembali ke penilaian masing-masing. selamat membaca.

Thursday, 16 December 2010

demam bola

sambil nge-blog, kuping kiriku tersumbat pengeras suara kecil yang terhubung ke komputerku karena di layar saat ini tim el-loco sedang bertanding melawan tim negeri tetangga. skor saat ini tim tuan rumah masih unggul 1-0 dan histeria kemenangan yang masih sementara ini telah nampak di timeline akun twitter-ku, bahkan hampir seluruh status teman-teman fesbuk-ku, semua berisi bola, bola dan bola. akupun menjadi latah dengan sukarela mengesampingkan dokumen-dokumen yang menumpuk di meja untuk sementara demi mengikuti euphoria bola. duh serunya.

agak autis

pernahkan ketika kita sedang fokus mengerjakan sesuatu, tiba-tiba seseorang membuyarkan konsentrasi kita dan tiba-tiba mereka tertawa? lalu kita tiba-tiba merasa bodoh seakan-akan ketinggalan berita mengenai apa yang baru saja terjadi di sekeliling kita? aku sering mengalami hal itu hingga sempat terpikir kalau aku mungkin agak sedikit autis.

Wednesday, 15 December 2010

cokelat

aku suka cokelat setengah mati. di meja kantorku, selalu tersedia cukup cokelat untuk ngemil setiap hari setiap waktu. sayangnya teman-teman kantorku tak pernah rela kalau aku sedang asyik menikmati lezatnya potongan kecil itu, karena mereka tak pernah bisa melakukan hal yang sama. kenapa?

alasannya selalu klasik dan klise. apalagi kalau bukan karena masalah berat badan. kata mereka, alangkah tidak adilnya aku bisa menikmati cokelat tiap saat tanpa takut berat badan akan bertambah, karena aku memang terbilang kurus ramping tak berdaging.

cemara

saat musim dingin tiba, hampir sebagian besar tumbuh-tumbuhan di belahan bumi utara akan menggugurkan daunnya. ini peristiwa yang biasa atau alami jika kita mengerti sedikit mengenai ilmu bumi.

namun cemara tak mengalami hal serupa, karena ia termasuk tumbuhan 'evergreen' yang berdaun hijau sepanjang tahun, tak peduli musimnya sedang dingin atau hangat.

Thursday, 18 November 2010

kios

ibuku hanya berijasah es de. ia tak pernah tamat es em pe karena nenekku tak mampu melunasi uang es pe pe ibu, hingga ia tak diperbolehkan ikut ujian akhir. tanpa bekal ijazah yang cukup, karir ibu mentok cuma sebatas pekerja pabrik pemintalan benang saja.

sejak ibu menikah dengan bapak, ibu mulai mengikuti jejak nenekku, berdagang. keluarga ibu memang keluarga pedagang. tapi bukan berdagang selevel saudagar besar, hanya dagang asongan dengan modal pas-pasan. menurutnya berdagang itu paling gampang, asal bisa hitung hitungan uang.

Monday, 13 September 2010

jari jemariku

"krak...tak...tak...krak"....

lalu...

"gubrag!!" sebuah penghapus pensil yang melayang akhirnya mendarat ke meja kerjaku. kuarahkan pandangku ke meja seberang. stephen, teman kerjaku yang asli selandia baru itu melotot padaku. "stop cracking your knuckles!" serunya.

aku hanya tertawa, seperti biasanya. entah sudah berapa orang kubikin senewen, jengkel, gemes, atau mangkel karena satu kebiasaan jelekku ini. aku tak bisa berhenti membunyikan ruas jari-jariku. persisnya kapan kebiasaan ini kumulai, aku tak tahu. yang kutahu, sejak aku tinggal di benua biru, kebiasaan ini semakin bertambah akut tak menentu. mungkin karena hawa dinginnya, pikirku.

Friday, 10 September 2010

undangan

"Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon untuk TIDAK memberikan sumbangan dalam bentuk apapun. Terima kasih."

kubaca kalimat itu berulang-ulang sebelum akhirnya kupencet tombol 'send'. akhirnya kukirim juga surat elektronik itu ke mas Ib yang mendesain undangan pernikahanku. tadi pagi aku sudah telpon ibu, dan tanpa babibu ibu langsung setuju, karena ia tahu betul sifatku. tak perlu didebat, mungkin begitu pikir ibu. lalu pikirankupun menerawang, teringat kembali ketika aku masih tinggal di rumah bapak dan ibuku di kampung, dulu...

Sunday, 29 August 2010

nenekku okem

sayangnya ia sudah meninggal sembilan tahun yang lalu. aku tumbuh dan besar dengannya, dengan ajaran-ajarannya. alasannya sederhana, bapak ibuku dulu sibuk bekerja, jadi kami ber-empat waktu itu, lebih banyak menghabiskan waktu dengan nenek daripada ibu. tapi ternyata bertumbuh bersama nenek, ibunya ibuku, justru membuatku menjadi manusia mandiri lebih dari yang kukira.

Tuesday, 24 August 2010

indon vs malingsia

"ibuuuu...how are you?" tulis temanku di kotak chatting msn sore itu. namanya marina, asal malaysia, negeri jiran yang bertetangga dekat dengan negeriku, indonesia.

aku mengenalnya sewaktu kami dulu tinggal di asrama mahasiswi selama kurang lebih satu tahun, di kota manchester, sewaktu kami sama-sama mengambil program S2. walaupun ada 13 mahasiswi dari berbagai negara di blok itu, aku merasa paling dekat berkawan dengan marina. mungkin karena negara kami bertetangga, jadi kami serasa bersaudara. marina lebih muda dariku, akupun menganggap ia sebagai adikku.

Friday, 20 August 2010

roda-roda gila

keluargaku tak pernah punya mobil. sebagai seorang guru SMP, bapakku hanya mampu kredit roda dua di tahun 80. sebelum itu ia selalu bersepeda. motor barunya berwarna merah menyala bermerk yamaha. kami sekeluarga sangat senang waktu itu. tuk pertama kalinya ada kendaraan mesin beroda dua yang bisa mengantar kami dengan sekejap ke mana saja. tak perlu terlalu jauh tentunya. karena bensin selalu mahal harganya.

hidupku pernah kacau

orang bilang jalan hidup tak selalu lurus, kadang menanjak kadang menurun, kadang berliku, bercadas, berduri. saat ini jalan itu sedang lurus, tapi dulu ia pernah kacau. satu waktu ia menjelma bagai jurang berliku dan onak berduri, yang dengan terseok terpaksa kulewati, meski rasanya sakit sekali.

kesalahan terbesarku, aku pernah menyerahkan nasibku ke tangan orang lain. kupasrahkan seluruh jalan hidupku ke tangan orang itu, tanpa berusaha sedikitpun untuk berjuang demi nasibku sendiri. waktu itu kupikir itu kehendak yang harus terjadi, jadi tak kulawan.

Thursday, 19 August 2010

aku tidak cantik

di bali, bukan hal yang aneh melihat bule-bule berjemur. konon mereka melakukannya supaya kulit mereka yang putih pucat itu menjadi kecoklatan seperti kulit kita, orang indonesia. bagi mereka para bule, mempunyai kulit pucat itu jelek. sehingga jika kulit pucat itu terbakar matahari, katanya akan terlihat lebih eksotik dan mereka akan merasa lebih ganteng dan cantik.

di dalam masyarakatnya, seorang bule yang berkulit lebih gelap dari yang seharusnya juga akan mengangkat derajat sosial mereka, karena dengan berkulit coklat, orang akan melihat bahwa mereka mampu berwisata atau berlibur ke tempat-tempat yang bermatahari, yang mana di negara asal mereka, bermandi sinar matahari adalah keberuntungan yang langka.

aku penderita OCD

setiap pagi ketika aku berangkat ke kantor, aku selalu mendengarkan siaran radio di belakang kemudi. satu pagi itu mereka membahas mengenai OCD (obsessive–compulsive disorder). sejak hari itu, aku yakin kalau aku adalah salah satu penderita OCD. untungnya penyakit yang satu ini tidak sampai membahayakan jiwa penderitanya. seakut-akutnya bisa jadi mungkin menderita stres, tapi mudah-mudahan stadiumku di tingkat yang aman-aman saja. dan sepertinya begitu.

aku tak paham bahasa

lho?! bukannya tiap hari kita berkomunikasi dengan berbicara? betul. tapi aku tetap tak paham bahasa.

sewaktu SMA, semua siswa pernah diwajibkan ikut tes IQ (intelligence quotient) oleh sekolah. hasil tesku tidak terlalu buruk, tapi tidak juga jenius, karena angka totalnya memang angka rata-rata. ada banyak aspek dari pertumbuhan otak kita yang diuji dengan pertanyaan-pertanyaan tertentu yang harus kita jawab. respon kita akan menggambarkan di mana kelemahan dan kekuatan intelejensia kita.

Wednesday, 18 August 2010

otakku kusut

sudah beberapa hari belakangan ini tidurku kurang nyenyak. kadang aku terbangun karena tuntutan biologis ke kamar kecil, tapi lalu sulit tidur lagi. saat aku keluhkan ke tunanganku, dia bilang aku tak bisa tidur karena otakku selalu berlari 100 mil per jam tanpa arah, jadinya kusut.

tadinya kupikir ia hanya bercanda, tapi barangkali ia ada benarnya. dini hari ini, sekali lagi aku mengalami otak kusut. begitu banyak pikiran berkecamuk di sana. setelah kupikir-pikir, mengapa tak kutuangkan saja otak kusutku ini satu persatu, supaya ia bisa terurai? bagaimana caranya?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...