bahasa 'enggres'

di tulisanku terdahulu kira-kira setahun yang lalu, aku pernah ngaku kalau aku mempunyai kelemahan dalam soal bahasa. serius ini, ga bohong! apalagi bahasa asing, memakai bahasa indonesia atau jawa saja masih jauh dari sempurna. sampai 6 tahun yang lalupun ketika aku berangkat ke eropa, aku masih belum bisa ngomong inggris. little little sih i can, tapi maksudku yang ngomong lancar jaya gitu lho! bukan karena ga pernah les (memang jarang les sih, kan mahal bok!), tapi juga karena otakku sulit mencerna bahasa.

untungnya setumpul-tumpulnya pisau, kalau diasah terus koq ya lama-lama jadi agak tajam juga ya. sekeras-kerasnya batu, kalau ditetesi air koq ya lama-lama cekung juga. segoblog-goblognya otak manusia, kalau dipakai terus koq ya lama-lama agak encer juga, hehehe.

sekarang ini, setelah hampir 6 tahun hidup di luar negeri dan 'terpaksa' ngomong inggris setiap hari, koq ya lama-lama bisa agak lancar juga meski masih jauh dari sempurna. lucunya kalau pas aku marah koq ya bisa ngomel panjang lebar pakai bahasa inggris, kadang-kadang aku sampai takjub sendiri, haha...koq bisa gitu lho!

sampai akhirnya tadi malam, suamiku 'ngeluh' karena dia suka baca blog-ku ini, tapi repot mesti baca hasil terjemahan google translate yang tentu saja  jadinya selalu belepotan parah itu. lha ya iyalah, lha wong suka-suka aku nulisnya campur aduk, pake slang, pake boso jowo, pake kata-kata non-baku lainnya. tentu saja om google pusing tujuh keliling kalau disuruh suamiku nerjemahin. walhasil kadang-kadang maknanya jadi berubah total, dan aku harus cerita ulang versiku sendiri pake bahasa inggris ke dia hahaha.....

lalu entah darimana datangnya, tiba-tiba dia dapat ide. aku di-'paksa' berjanji untuk nulis blog dalam bahasa inggris, tema apa saja, minimal seminggu sekali. 

aku mencoba berkelit dengan alasan, boro-boro nulis, ngomong juga masih belepotan begini. menulis dalam bahasa inggris selalu jadi momok buat aku. apalagi pas di kantor kalau harus nulis laporan dan harus dibaca oleh seluruh kantor yang rata-rata orang asli inggris semua. keder pastinya lah yaw! meski sejujurnya menulis laporan resmi sangat jauh lebih mudah daripada menulis kreatif dengan bahasa inggris. dan meski kadang masih perlu revisi di sana sini, tapi laporanku selalu lolos review. phew!

tapi menulis kreatif (kayak blog-nya treespotter) kan beda dan ga gampang buat wong jowo kayak aku ini! wadoh ini suami iseng amat ya! akhirnya kami buat kesepakatan. aku akan menulis sekali seminggu, dan dia akan belajar bahasa indonesia melalui podcast satu bab per minggu. niat bener!!! dan begitulah, kesepakatan yang tidak bertandatangan itupun benar-benar terjadi di dapur saat kami sedang memasak!

pelaksanaannya? tunggu saja. mungkin tulisan berbahasa enggres-ku yang pertama akan segera tayang di sini. tak lama lagi!