Wednesday, 16 November 2011

kebun petak 3

You want an allotment? Come back in 2026... Gardeners forced to wait years to get land. More news.

tadi malam ketika aku sedang nonton mtv-ema 2011 yang belum sempat kutonton tapi untungnya sempat kurekam, suamiku tergopoh-gopoh datang ke ruang tamu sambil menenteng laptopnya.

"istriku...istriku..." panggilnya sambil coba pamer kemampuan bahasa indonesianya. "look at this news" serunya dengan semangat empat lima. berita apaan sih, pikirku. pasti ga penting deh, nggangguin orang yang lagi asyik nonton tv aja. huh! dengan malas kulirik layar laptopnya yang disodorkan ke mukaku. aku jadi tertarik juga setelah membaca judulnya. akhirnya kutarik laptop itu dari tangannya dan kubaca artikel singkat itu.

oalah...ternyata untuk menyewa kebun petak/allotment itu susah ya! alangkah beruntungnya kami. sungguh sangat beruntung. bukannya lebay, tapi baru kemarin kami tanda tangan surat persetujuan kontrak kebun petak kami yang kedua. lho?! ke-dua??? maksudnya?

iya, sekarang kami punya dua kebun petak!

sungguh beruntung bukan? setelah membaca berita di atas bahwa rata-rata orang di inggris harus menunggu sampai tahun 2026 untuk mendapatkan petak yang tersedia untuk disewa! wohoooo....

lho?! jadi gimana ceritanya kami bisa nyewa dua petak kebun sekaligus? dan untuk apa punya dua?
hmmm, begini...


kemarin-kemarin kan udah cerita di kebun petak 1 kalau nama kami masuk ke daftar tunggu untuk bisa menyewa kebun petak di desa tempat kami tinggal. karena waktu tunggunya yang sampai dua tahun, maka kami memutuskan untuk mendaftarkan diri ke desa sebelah dan langsung dapat.

eh, tahu-tahu minggu kemarin pihak kelurahan desa kami mengontak suamiku dan mengabarkan kalau di desa kami ada dua petak tersedia untuk disewakan. kami setengah tak percaya. tahu begitu kan kami tidak perlu mencari ke desa tetangga. mana petak kami yang di sana sekarang sudah rapi dan siap ditanami pula. baca kebun petak 2. jadi serba salah deh sekarang. mau cancel yang pertama, sudah terlanjur cinta *halah*. mau menolak yang kedua, koq sayang juga karena sangat dekat dengan rumah, jalan kaki hanya 3-4 menit saja saking dekatnya :-)

karena jarak sangat penting untuk menjaga supaya petak kami tetap terawat. kalau jauh seperti yang pertama karena harus berkendara selama 15 menit kan rasanya malas, apalagi kalau musim dingin tiba.

akhirnya kamipun memutuskan untuk menyewa keduanya. satu atas nama suamiku, dan satu lagi atas namaku, hehehe.. beban beratnya, ya harus dua kali kerja keras sekarang. rencananya nanti yang jauh kami lepaskan saja setelah kami cukup terlatih untuk berkebun dan bertani.

sebagai penyemangat, mungkin kini kami harus memperhitungkan untuk melakukan kompetisi, kebun siapa yang paling rapi, bersih, subur, dan menghasilkan paling banyak sayuran dan buah-buahan tahun depan!

ready, steady, go!!!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...