atau dikenal juga dengan sebutan kendhit (bahasa jawa) adalah untaian kain panjang berukuran kira-kira lebar 20-30cm dengan panjang bervariasi dari 2-4 meter, yang biasa dipakai oleh ibu-ibu di jawa. jenis kainnya agak lentur dan bisa melar tapi dengan tekstur tenunan yang kuat. nama lain kendhit adalah stagen. cara memakainya dengan dililitkan di pinggang berkali-kali sampai ujung kain habis. biasanya perempuan yang baru melahirkan akan memakai stagen ini, lantaran diyakini bisa membantu membentuk tubuh terutama bagian pinggang menjadi langsing kembali. ibu-ibu yang biasa memakai kebaya di jawa, biasanya stagen menjadi bagian yang tidak terpisahkan. uraian disadur dari sini dengan sedikit modifikasi.
jika tidak digunakan, stagen akan dirapikan untuk disimpan dengan cara digulung dari ujung yang satu sampai ke ujung lainnya. ini juga akan memudahkan jika akan digunakan, cukup dengan cara menggulungnya ke arah yang berlawanan dimulai dengan menempelkan ujung paling luar stagen ke pinggang, lalu dililitkan memutar sampai kain habis. mereka yang belum pernah melihat atau memakai stagen, kira-kira bentuknya seperti gambar di bawah ini.
cukup sulit juga untuk menemukan contoh gambar stagen di internet, karena hasil pencarian dengan memakai kata kunci stagen atau kendhit, tidak banyak menghasilkan artikel yang relevan. satu-satunya barang yang bentuknya mirip stagen adalah kain pembalut luka yang biasa dipakai oleh para ahli kesehatan untuk menutup atau membalut luka serius di bagian tubuh tertentu seperti tangan, kaki atau kepala. orang menyebutnya bandage. hasil pencarian dengan kata kunci bandage cloth dan roller bandage akhirnya menghasilkan dua gambar di atas.
memang gambar tersebut bukan gambar stagen yang sebenarnya, tapi kira-kira bentuknya memang seperti itu, hanya secara ukuran, bandage / kain pembalut lebarnya lebih kecil dibandingkan stagen. kalau panjangnya tetap bervariasi sesuai kebutuhan si pemakainya.
orang jawa yang masih berkebaya dan memakai kain untuk menutup bagian tubuhnya separo ke bawah, hidupnya tidak bisa terlepas dari stagen. kain kebaya atau bahasa jawanya kain jarik, harus dililitkan ke tubuh dan ditutup bagian atasnya dengan lilitan stagen di bagian pinggang, agar kain melekat kuat di tubuh dan tidak melorot. nenekku memakai stagen selama hayatnya, jadi aku sangat familiar dengan benda unik yang hampir punah ini. nenek juga mengajariku bagaimana cara menggulung kain stagen yang selesai dicuci dan sudah kering siap untuk disimpan di lemari pakaian. ada trik-trik tersendiri yang memerlukan latihan terus menerus serta ketelatenan agar gulungan stagen kuat dan rapi. entah di mana sekarang stagen milik nenek berada, mungkin masih disimpan oleh ibuku.
orang jawa yang masih berkebaya dan memakai kain untuk menutup bagian tubuhnya separo ke bawah, hidupnya tidak bisa terlepas dari stagen. kain kebaya atau bahasa jawanya kain jarik, harus dililitkan ke tubuh dan ditutup bagian atasnya dengan lilitan stagen di bagian pinggang, agar kain melekat kuat di tubuh dan tidak melorot. nenekku memakai stagen selama hayatnya, jadi aku sangat familiar dengan benda unik yang hampir punah ini. nenek juga mengajariku bagaimana cara menggulung kain stagen yang selesai dicuci dan sudah kering siap untuk disimpan di lemari pakaian. ada trik-trik tersendiri yang memerlukan latihan terus menerus serta ketelatenan agar gulungan stagen kuat dan rapi. entah di mana sekarang stagen milik nenek berada, mungkin masih disimpan oleh ibuku.
stagen sangat bermanfaat selain untuk pelengkap gaya berpakaian adat jawa, juga untuk menjaga ukuran pinggang agar tetap singset. namun seiring perkembangan jaman, tidak banyak lagi dijumpai wanita jawa yang berkebaya dalam kesehariannya. tidak praktis mungkin menjadi alasan utama mengapa mereka lebih memilih pakaian moderen dibandingkan pakaian tradisional. dengan sendirinya tidak ada lagi wanita jawa moderen yang memerlukan stagen. sungguh disayangkan.
dengan semakin menghilangnya pemakaian stagen dalam masyarakat jawa yang mulai digulung ombak globalisasi dan modernisasi, fungsi lain stagen sebagai pembentuk tubuh agar tetap langsing singset-pun pelan tapi pasti mulai menghilang. dengan memakai stagen setiap hari, tubuh bagian pinggang memang dipaksa agar tetap berukuran kecil dan singset, sehingga secara alami akan membatasi asupan makanan para wanita jawa jaman dulu. tanpa stagen, wilayah perut akan lebih bebas leluasa untuk melar dan membesar karena tidak ada penahan untuk menghentikannya. simak juga ulasan analogi tas karet vs tas kulit di sini.
kalau masyarakat jawa dulu memakai stagen, budaya barat juga mempunyai metode yang hampir mirip untuk menjaga penampilan wanita supaya tetap langsing dan singset, yaitu dengan memakai korset. wanita-wanita eropa di era kerajaan dulu, selalu mengenakan korset di balik baju-baju eropa yang menggembung dan berkesan mewah itu. namun sekarang pemakaian korset di eropa juga sudah hampir punah seperti halnya stagen.
beberapa produsen pakaian dalam wanita kini memproduksi korset moderen dengan desain yang mutakhir dan dibumbui promosi gencar bahwa korset mereka bisa membantu wanita untuk berdiet, agar mendapatkan tubuh langsing yang diidamkan. padahal ide ini sudah sangat kuno sekali. namun karena di-desain ulang, maka harganyapun tidak semurah stagen atau korset eropa jaman dulu. hanya yang mampu membeli saja yang kini bisa memakai korset moderen untuk melangsingkan tubuh.
salahnya, kebanyakan wanita masa kini membeli korset bukan pada saat mereka masih langsing dan memakainya agar tubuh tidak sempat berubah melar, tapi justru mereka membiarkan tubuh mereka membesar dulu baru di kemudian hari mencari cara agar kembali langsing. lebih parahnya, lebih banyak lagi wanita yang tidak peduli dengan bentuk tubuh mereka dan memilih untuk bersikap pasrah. padahal hal ini berkaitan erat dengan kesehatan.
berstagen atau berkorset yang merupakan tradisi kuno yang mempunyai manfaat unik ini sepertinya memang lambat laun akan ditinggalkan. tidak heran jika masyarakat moderen entah di eropa, asia maupun benua lain, mulai menunjukkan gejala-gejala munculnya penyakit baru bagi para wanitanya, kegemukan! lingkar pinggang yang pada jaman dahulu selalu dikontrol dengan pemakaian stagen dan korset, jaman sekarang tidak ada pengontrolnya lagi. bebas, lepas dan merdeka sepenuhnya untuk bertambah besar dari waktu ke waktu. jika jaman dulu kaum pria saja yang rata-rata berperut tambun karena mereka dalam sejarahnya tidak pernah memakai stagen atau korset, kini wanitapun mengalami hal yang sama.
Pakai stagen beneran ngaruh ya mba padahal, saya setelah lahiran pake stagen cepet buanget singsetnya sampe pengen belajar pake stagen sendiri biar ga mahal pake jasa orang :)
ReplyDeleteeh? emang ada jasa pemasangan stagen yah? malah nggak tahu hehe. aku karena tinggal di inggris, terpaksa pake sendiri. untungnya dulu sempat tinggal bareng nenek sampai lulus SD. nenek setiap hari pake kain jarik tradisional dan pake stagen tiap hari jadi aku otomatis ngerti cara makenya, nggak usah pake jasa orang hehe.
Deletegampang sih sebenernya tinggal dililit-lilit dikencengin, dililit lagi sampai habis trus ujungnya diselipin. selesai deh :-)
kalo nggak minta ajarin aja sama yang makein.