terakhir aku pulang kampung adalah tahun 2009 lalu, ketika aku pulang bersama 'pacarku' waktu itu (sekarang suami), untuk kukenalkan ke ibuku dan saudara-saudaraku. sebelumnya, aku pulang tahun 2007 setelah aku lulus kuliah. itu pertama kalinya aku pulang sejak aku meninggalkan indonesia untuk belajar ke eropa pada tahun 2005. kalau dilihat polanya, rupanya aku memang 'hanya' butuh pulang kampung setiap 2 tahun sekali :-)
alasannya sebenarnya sih sederhana. waktu itu kupikir aku hanya akan 'hidup' di eropa selama 2 tahun saja untuk menempuh studi dengan beasiswa. setelah lulus ya pulang! nah, namanya orang indonesia kan suka aji mumpung ya. mumpung aku ada di eropa, aku manfaatkan waktu-waktu liburan kuliah untuk keliling eropa, melihat-lihat kota-kota besar dunia yang tadinya hanya bisa kupelototi di layar televisi. jadi praktis selama 2 tahun dari 2005 sampai 2007 itupun aku tidak pulang, tapi malah jalan-jalan. kan mumpung di eropa! :-D
eh lha koq malah akhirnya aku 'terdampar' di inggris, tak dinyana, tanpa direncana. ya sutralah, pasrah saja, lagipula terdampar di eropa ini, siapa yang nolak? hehe
begitulah. setelah pulang tahun 2007, kupikir aku akan pulang tahun berikutnya. ternyata memang polanya harus 2 tahunan, eh...ada saja yang membuatku tidak bisa pulang. malah tahun 2008 aku ketemu mantan pacar yang kini jadi suamiku :-) *ealah...ternyata sibuk pacaran toh sampai ga bisa pulang - dilempar dorayaki sama pembaca*
ga gitu juga sih, tapi yang pasti ternyata pertemuan tahun 2008 itu berlanjut dan akhirnya kuajak 'pacarku' ke indonesia tahun berikutnya. maka akupun pulang kampung bersama 'pacar' pada tahun 2009. nah, harusnya kan tahun 2011 aku pulang kampung lagi ya, kalau mau mengikuti pola 2 tahun sekali tadi? eh lha koq malah itu adalah tahun di mana kami akhirnya naik ke pelaminan, alias melangsungkan pernikahan. jadilah aku harus mengkhianati pola yang sudah kubuat sendiri hehe...
tahun 2011 aku tidak pulang kampung, karena orang di kampung yang kubawa ke sini. eh, bukan orang sekampung dink, tapi hanya keluarga saja. begitulah, tahun lalu aku berhasil mewujudkan satu impianku yaitu membawa keluargaku ke inggris untuk menghadiri pernikahanku. karena aku sudah bertemu mereka di inggris, ya aku ndak usah pulang kampung lagi jadinya. kan ga lucu baru ketemu koq mau ketemu lagi di tahun yang sama. emang naik pesawat bisa bayar pakai daun 'waru', apa? *daun waru sering dipakai sebagai uang-uangan ketika aku bermain 'pasaran' atau 'pura-pura jualan' waktu aku kecil dulu-red*
nah, karena lompat pola tadi, akhirnya rencana pulang kampungku pun diundur menjadi tahun ini, 2012. tiket kelas ekonomi sudah dibeli, cuti sudah ditandatangani boss. jadi ga sabar nunggu waktu liburan tiba.
eh...iseng-iseng, tadi malam sewaktu aku ngecek poin airmiles-ku di emirates, pesawat langganan kami, aku baru sadar ternyata poin yang dengan rajin kukumpulkan sejak beberapa tahun lalu sudah cukup untuk upgrade tiket ekonomi menjadi kelas bisnis. karena kalau tidak dipakai poinku akan hangus akhir tahun ini, aku utarakan niatku ke suami untuk upgrade tiket ekonomi kami ke kelas bisnis. sayang kan kalau kadaluwarsa, mubazir jadinya :-)
bisa sih poin yang terkumpul dipakai untuk tawaran-tawaran paket hadiah yang akan dibayar oleh emirates, seperti paket tur, paket menginap di hotel, dll. tapi poinku hanya cukup untuk paket tur ke dubai, komplit muter-muter gurun pasir, naik unta termasuk akomodasi hotel dan lain-lain, tapi tiket ke sananya bayar sendiri. tadinya aku tertarik untuk mengambil tur ini dengan poinku, tapi setelah kupikir-pikir lagi, tur ke dubai kan bisa kapan saja. lagipula kalau terbang pulang ke asia, pasti juga transfer pesawat di dubai. nanti-nantilah gampang.
karena poinnya akan hangus akhir tahun ini itulah, aku harus pakai sekarang. dilemanya, kalau ambil tur di dubai sebelum pulang ke jakarta, harus ambil cuti tambahan. kalau ga, ya liburan di indonesianya dipersingkat. doh, ribet! yang bikin tambah males lagi, aku baru nyadar kalau jalan-jalan ke gurun pasir itu bakalan bikin kulit gosong (baca aku tidak cantik), dan bikin mata kelilipan pasir! apa enaknya, coba :-p
*sekedar info: poin pelanggan diberikan oleh tiap maskapai penerbangan, sebanyak -biasanya- jarak mil terbang dari bandara keberangkatan ke bandara tujuan. poin akan diberikan ke akun kita, jika kita mendaftar menjadi anggota setia mereka. sebagai anggota baru, contohnya di maskapai emirates, biasanya kita otomatis jadi anggota kelompok kartu biru - seperti kartuku. kalau poin sudah mencapai jumlah tertentu (harus sering-sering terbang dalam jangka waktu tertentu), kita bisa naik menjadi pemegang kartu silver. yang paling enak tentunya kalau bisa jadi pemegang kartu anggota gold atau platinum.
pemilik kartu, sesuai kelas dan warna kartunya, akan memperoleh akses kemudahan sejak dari check in di bandara sampai turun pesawat. check-in bisa lebih cepat ga usah pake ikutan antrian ular naga panjangnya. periksa sekuriti juga langsung by-pass, dan boarding ke pesawat juga dipanggil paling depan. aku tahu karena suamiku pegang kartu gold, jadi aku suka dompleng aja kalau dia check-in di antrian gold yang ga pernah pake antri itu :-) semua diprioritasin lah pokoknya, kayak raja minyak! hehe.. nah, supaya poin cepat terkumpul, disarankan terbang dengan satu maskapai favorit saja. kalau ganti-ganti maskapai, ngumpulnya bakalan lama, kalau jarang terbang kartu birunya ga berubah-berubah warna juga, kayak aku. apalagi kalau ga terbang-terbang lagi sejak daftar jadi pemegang kartu biru dulu, belum bisa klaim hadiah apa-apa udah keburu kadaluwarsa deh tuh poin ;-)*
eh...iseng-iseng, tadi malam sewaktu aku ngecek poin airmiles-ku di emirates, pesawat langganan kami, aku baru sadar ternyata poin yang dengan rajin kukumpulkan sejak beberapa tahun lalu sudah cukup untuk upgrade tiket ekonomi menjadi kelas bisnis. karena kalau tidak dipakai poinku akan hangus akhir tahun ini, aku utarakan niatku ke suami untuk upgrade tiket ekonomi kami ke kelas bisnis. sayang kan kalau kadaluwarsa, mubazir jadinya :-)
bisa sih poin yang terkumpul dipakai untuk tawaran-tawaran paket hadiah yang akan dibayar oleh emirates, seperti paket tur, paket menginap di hotel, dll. tapi poinku hanya cukup untuk paket tur ke dubai, komplit muter-muter gurun pasir, naik unta termasuk akomodasi hotel dan lain-lain, tapi tiket ke sananya bayar sendiri. tadinya aku tertarik untuk mengambil tur ini dengan poinku, tapi setelah kupikir-pikir lagi, tur ke dubai kan bisa kapan saja. lagipula kalau terbang pulang ke asia, pasti juga transfer pesawat di dubai. nanti-nantilah gampang.
karena poinnya akan hangus akhir tahun ini itulah, aku harus pakai sekarang. dilemanya, kalau ambil tur di dubai sebelum pulang ke jakarta, harus ambil cuti tambahan. kalau ga, ya liburan di indonesianya dipersingkat. doh, ribet! yang bikin tambah males lagi, aku baru nyadar kalau jalan-jalan ke gurun pasir itu bakalan bikin kulit gosong (baca aku tidak cantik), dan bikin mata kelilipan pasir! apa enaknya, coba :-p
*sekedar info: poin pelanggan diberikan oleh tiap maskapai penerbangan, sebanyak -biasanya- jarak mil terbang dari bandara keberangkatan ke bandara tujuan. poin akan diberikan ke akun kita, jika kita mendaftar menjadi anggota setia mereka. sebagai anggota baru, contohnya di maskapai emirates, biasanya kita otomatis jadi anggota kelompok kartu biru - seperti kartuku. kalau poin sudah mencapai jumlah tertentu (harus sering-sering terbang dalam jangka waktu tertentu), kita bisa naik menjadi pemegang kartu silver. yang paling enak tentunya kalau bisa jadi pemegang kartu anggota gold atau platinum.
pemilik kartu, sesuai kelas dan warna kartunya, akan memperoleh akses kemudahan sejak dari check in di bandara sampai turun pesawat. check-in bisa lebih cepat ga usah pake ikutan antrian ular naga panjangnya. periksa sekuriti juga langsung by-pass, dan boarding ke pesawat juga dipanggil paling depan. aku tahu karena suamiku pegang kartu gold, jadi aku suka dompleng aja kalau dia check-in di antrian gold yang ga pernah pake antri itu :-) semua diprioritasin lah pokoknya, kayak raja minyak! hehe.. nah, supaya poin cepat terkumpul, disarankan terbang dengan satu maskapai favorit saja. kalau ganti-ganti maskapai, ngumpulnya bakalan lama, kalau jarang terbang kartu birunya ga berubah-berubah warna juga, kayak aku. apalagi kalau ga terbang-terbang lagi sejak daftar jadi pemegang kartu biru dulu, belum bisa klaim hadiah apa-apa udah keburu kadaluwarsa deh tuh poin ;-)*
suamiku yang hobi terbang karena tugas kantor, poinnya sih sudah jauh berlipat ganda dibanding poinku. iapun jarang memakai poinnya untuk upgrade, makanya numpuk. karena saking seringnya terbang, tanpa upgrade dengan memakai poin pun ia sering dapat upgrade-an ke kelas bisnis tanpa pengurangan poin, alias upgrade gratisan, hehehe. akunya yang suka ngumpulin oleh-oleh dari kabin kelas bisnis kalau suamiku pulang dari tugas ke luar negeri. ada parfum bvulgari, ada pelembab, ada dompet dan teman-temannya :-p
cuma kalau pergi berdua dan poinku belum cukup untuk upgrade, kan ya ga mungkin kalau suami upgrade sendirian ke bisnis, sementara aku duduk di ekonomi, teganya teganya teganya! hehehe. tapi kemarin pas terbang ke india kami berdua dapet upgrade gratisan dink. aku yang baru sekali itu naik pesawat di kabin kelas bisnis jadi norak deh, langsung foto-foto. suami sih serta merta langsung pura-pura ga kenal aku gitu, saking malunya hahaha...
jadi kalau mau upgrade memang poin kami masing-masing harus cukup dulu. bisa sih sebenarnya poin suami yang numpuk itu ditransfer ke akunku, tapi biaya transfer poin ternyata muahal, jadi ga cengli!
untungnya kali ini karena poinku cukup, suami pun setuju untuk upgrade ke kelas bisnis, berdua! mudah-mudahan rikues kami di-approve sama emirates. tapi nanti ga mau norak lagi ah, pura-puranya jadi orang kaya yang biasa memang naik kelas bisnis aja, kalem dan elegan. meski kayaknya sih.... ga bakal bisa ga norak! wuahahaha...
No comments:
Post a Comment