Monday, 30 April 2012

made in china

#nguber setoran artikel, karena mau libur 3 minggu tanpa akses internet ;-) selamat membaca...

seperti pernah kujanjikan sebelumnya di postingan baju mahal, aku sekarang akan membahas mengenai barang aspal, atau kw, atau apalah namanya, yang sebagian besar diproduksi di negeri cina,  sejarahnya, fenomenanya di masa kini, dan ramalanku ke masa depan mengenai bagaimana nasib industri-industri di negara maju dan kemungkinan dominasi made in china di seluruh penjuru dunia. #phew *panjang bener intronya* #tarik napas

supaya urutannya runut dan kronologis, mari kita mulai dari revolusi industri yang diawali di (mana lagi kalau bukan) inggris, negara di mana aku sekarang ini bermukim :-p

kalau mau baca mengenai revolusi industri, sejarahnya, tahunnya, dan detil-detil lainnya yang memuat fakta-fakta, silakan google sendiri atau intip wikipedia. aku malas mengulang fakta di blog-ku. kurang orisinil gitu kayaknya tulisanku jadinya #halah. jadi aku lebih memilih untuk merangkumnya dengan bahasa dan kalimatku sendiri ala otakkukusut tentunya, -kata kimi sih membumi- serta menyelipkan opiniku di sana sini, supaya yang baca ga tertidur karena bosan :-D

sebelum peradaban di eropa menggeliat karena revolusi industri, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya sehari-hari dengan cara-cara tradisional. belum ada pabrik, belum ada barang produksi, belum ada teknologi maju. apa-apa masih buatan tangan, dan dibuat dengan skala kecil-kecilan, lokal dan hanya kalau perlu saja.

misalnya seorang petani ketika membutuhkan peralatan untuk bercocok tanam, ia akan menggunakan apa saja yang ia punya, dan mengolah tanahnya dengan cara tradisional. kalau ia perlu alat yang agak berat, maka tetangganya yang tukang besi akan membuatkannya sesuatu untuk membantu mempermudah pekerjaannya. belum ada yang jualan peralatan bercocok tanam di manapun, karena memang tidak ada yang memproduksinya. itu hanya salah satu contoh saja.

ketika revolusi industri berhembus, mesin-mesin produksi ditemukan, pabrik-pabrik didirikan, barang-barang kebutuhan sehari-hari yang tadinya tidak diperlukan, tiba-tiba diproduksi secara masal, mudah dicari dan dibeli. permintaan masyarakat luas akan barang-barang tersebut juga terus meningkat. mulailah terjadi perubahan cara atau gaya hidup dan tatanan sosial masyarakat di seantero eropa.

perekonomian pun secara otomatis berkembang dan mereka mulai mengeruk laba menjadi negeri yang kaya. buruh-buruh pabrik sangat dibutuhkan, dan pemakaian bahan bakar untuk industri pun langsung meningkat drastis, yang berdampak pula pada sektor pertambangan batu bara (lalu minyak) sebagai sumber energi utama waktu itu, dan tentu saja polusi.

hingga ketika industri sedang giat-giatnya di inggris dan beberapa tetangga dekatnya yang juga mulai terjangkit fenomena serupa dengan memproduksi segala sesuatu dalam jumlah besar lalu dijual, tingkat polusi di negeri ini semakin parah. sungai tercemar, tanah menjadi kotor dan tak layak tanam, sampai kejadian penting di london yang menewaskan ribuan orang gara-gara langit yang terlalu kotor oleh polusi udara hingga yang menghirupnya teracuni dan harus kehilangan nyawa karena polusi industri. coba google "london smog" kalau penasaran. sekali lagi aku tak perlu mengulang fakta di sini :-p

bagaimana dengan orang-orang di asia, afrika dan benua lain yang belum mengalami revolusi industri  pada saat itu? mereka ibaratnya masih tertidur, dalam artian masih tradisional dalam memproduksi sesuatu, dan tentunya masih terbelakang. hingga kadang-kadang kupikir kolonialisasi itu ada bagusnya juga, karena dengan menyebarnya bangsa eropa ke benua-benua lain dan menguasainya (baca: perang dunia), otomatis ada hal-hal yang mau tak mau ditularkan juga, termasuk ilmu pengetahuan.

lalu pelan tapi pasti, jamanpun mulai berganti.

pencetus ide industri mulai menyadari bahwa revolusi ini ternyata merusak sumber daya alam, tanah tempat tinggal mereka dan juga udara yang mereka hirup sehari-hari. mulailah inovasi-inovasi tercetus untuk membuat industri menjadi lebih bersih dan tidak berbahaya bagi kesehatan. negara-negara lain pun pelan-pelan mulai mengikuti.

sialnya, ketika negara-negara yang sudah kaya ini menemukan sesuatu yang baru dan baik untuk mereka, ide-ide lama yang kotor lalu pindah ke negara lain, yang lebih miskin dan kini mulai mengadopsi teknologi-teknologi lama yang tak lagi diinginkan oleh negara kaya ini. demikian seterusnya, perpindahan ini terus menerus terjadi, hingga kini akhirnya di negara maju pencetus revolusi industri ini sendiri justru tak lagi punya industri. karena industri itu kotor dan merusak, maka mereka kini tak mau ada aktivitas industri yang berlebihan di negaranya yang kini sudah dibersihkan dari noda revolusi industri di masa lalu dulu.

maka negara-negara berkembang yang berpenduduk besar dan membutuhkan banyak lapangan kerjalah yang akhirnya mau tak mau menjadi pusat industri karena tuntutan pertumbuhan ekonomi dan terbukanya perdagangan global. cina, india, indonesia dan negara-negara berkembang lain di asia dan amerika latin, adalah tempat yang tepat untuk industri-industri kotor ini. konon katanya, tragedi london smog, cepat atau lambat mungkin akan terjadi juga di beijing yang langitnya selalu mendung dan berawan karena polusi udara. orang yang berlalu lalang harus memakai masker.

begitulah....

cina kini telah menjelma menjadi raksasa industri. hampir sebagian besar produksi barang-barang di seluruh dunia terpusat di sana. inggris sendiri karena sudah tak mampu lagi untuk bersaing di sektor industri dengan cina, memilih untuk mengimpor segala kebutuhan barang yang ironisnya pada jaman dahulu kala diproduksi untuk pertama kalinya di tanah inggris.

persaingan harga adalah kuncinya. komponen yang menentukan harga sebuah barang didominasi oleh harga material, harga operasional mesin pembuatnya, dan harga buruh pabrik. dengan harga material yang sama, operasional mesin di cina dan inggris akan berbeda meski tak banyak. tetapi buruh di cina tentu dibayar jauh lebih murah daripada buruh di inggris pada khususnya atau eropa pada umumnya. jika upah buruhnya mahal, otomatis harga jadi melambung tinggi. jika made in china bisa dijual lebih murah, tentu saja barang-barang made in eropa dengan kualitas yang sama tak akan ada yang beli.

jangan heran kalau mau oleh-oleh atau souvenir dari london, pasti dapetnya pernik-pernik london yang labelnya semua made in china. karena ga ada orang inggris yang mau bikin gantungan kunci dan dijual dengan harga £3, padahal ongkos produksi bisa sampai £5 atau lebih! rugi bandar! impor dari cina mungkin cuma £1, dijual £3 masih ada untung. kaos-kaos bola resmi yang dijual di old-trafford contohnya, kalau ga made in bangladesh ya made in indonesia (tangerang), termasuk yang di pakai gigs, rooney dan teman-temannya kalau berlaga di lapangan hijau. mana ada kaos MU made in england, ga ada yang sanggup produksi hehe...kemahalan!

itu pula alasan utama mengapa barang-barang asli merek eropa harganya jadi selangit, terutama barang-barang mewah untuk para wanita seperti tas tangan, sepatu, atau baju. karena kalau diproduksi di eropa, komponen produksinya sudah mahal sekali terutama biaya buruhnya itu tadi.

lantas kalau barang yang sama dibuat di cina, terlepas dari legalitas lisensi produksi atau mereknya sah atau tidak, harganya tentu saja jadi murah dan terjangkau, sekalipun untuk pangsa pasar indonesia. cina juga sudah terkenal sebagai penjiplak nomer wahid dalam memproduksi barang-barang replika yang hampir sama persis dengan aslinya, tapi harganya jauh lebih murah. sebut saja jam tangan rolex, tas-tas tangan LV, hermes, sepatu louboutin, dan lain-lain. barang-barang seperti ini memang punya pangsa pasar tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin bergaya ala selebriti tapi dananya kurang mencukupi :-) #nomention

nantinya nih, menurutku hampir semua barang produksi di dunia ini akan berlabel made in china karena negara-negara lain tak mampu lagi bersaing soal harga produksi. lihat saja produksi cina sudah mulai membanjiri pasar domestik indonesia kan? lebih murah harganya kan? dan tak alang hal ini membuat para produsen lokal pusing tujuh keliling akan ancaman kebangkrutan usaha mereka. kalau buruh minta kenaikan upah demi peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup mereka, harga jual barang akan naik juga dan takkan mampu bersaing dengan produksi cina. jadinya serba salah kan?

lalu solusinya apa ya? errr... ga tau juga sih, aku kan bukan pakar ekonomi, aku cuma seorang blogger culun :-p #nyisir kumis

yang pasti, nantinya dunia akan dikuasai oleh cina. utang luar negeri amerika saja sudah keok di tangan cina. negara lain tak mampu bersaing harga dan industri-industri di negara-negara maju dan berkembang lain akan terpaksa hengkang atau tutup. kebutuhan sehari-hari akan sangat bergantung dari impor. sementara negara-negara maju hidup dari dunia lain selain industri.

negara berkembang macam indonesia yang industrinya nanggung tapi agraris dan maritimnya nanggung juga, akan terombang ambing antara mau impor tapi orang lokal perlu pekerjaan, mau ekspor dan produksi sendiri tapi bombardir produk cina tak terbendung lagi. belum lagi kalo cina tiba-tiba ngambek dan melakukan embargo, bisa lumpuh loh dunia persilatan, eh...dunia perdagangan :-)

akhir kata, bagi yang suka beli barang kw merek asli tapi produksi palsu made in china, boleh-boleh saja sih. wong uang-uangmu sendiri. tapi kalau tahu sejarahnya dan apa akibatnya bagi masa depan perekonomian bangsa #tsaahhh, pikir lagi deh. kalau orang mau bayar sedikit lebih mahal saja untuk produksi lokal, barang cina ga akan ada yang beli, dan otomatis mereka ga akan bisa produksi karena pasarnya menurun. apa akibatnya ya kira-kira kalau kejadian begini? err...

tapi susah juga dink, orang terkadang kan cuma berpikir praktis jangka pendek mana yang lebih murah  dan terjangkau sih ya. aku juga begitu. mana cari uang susah lagi! #hihi #dilempar remote

ya sudahlah... kita tunggu saja siapa tahu kekhawatiranku mengenai penjajahan model baru dengan serangan made in china yang bertubi-tubi ini sungguh tak beralasan. semoga...




.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

2 comments:

  1. china akan menguasai dunia... hanya tinggal menunggu waktu saja.. sebenarnya Indonesia dan India juga punya potensi seperti itu. tapi kita sudah terlanjur membuka ekonomi kita jadi lebih susah. semoga nanti dewa keadilan akan datang.. ahahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. serem ya mas... takutnya kalo cina ngambeg itu lho, trus embargo hihihi....

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...