Monday, 2 April 2012

tante bule

dulu aku panggil orang lain tante, belakangan ini aku baru sadar kalau kini orang lainlah yang memanggilku tante. mungkin karena belum terbiasa, kadang aku masih celingukan mencari-cari di sekelilingku, siapa yang dipanggil tante oleh orang yang sedang kuajak ngomong, sampai aku akhirnya sadar kalau yang dipanggil tante itu aku sendiri. #hahahaha

namanya juga umur, siapa yang bisa menghentikan sang waktu menggerogoti pelan-pelan jatah hidup kita di dunia. detik-detik kehidupan berlalu, tik tak tik tak, pelan tapi pasti. meski frekuensinya cuma 1 hertz atau satu putaran per detik saja, tapi detik-detik kehidupan melaju dengan pasti tanpa pernah berhenti. apalagi ditambah dengan hiruk pikuk kesibukan sehari-hari. tanpa terasa, aku yang dulunya imut ini sekarang tiba-tiba sudah berubah menjadi amit-amit :-p #pembacadilarangprotes

upaya-upaya untuk memperlambat proses penuaan sebetulnya sudah kulakukan. seperti halnya para wanita lain di seluruh dunia, aku selalu memilih kosmetik yang (katanya) bisa membuat wajah tampak awet muda dan bla bla bla. entah manjur apa tidak, sebetulnya sih setiap mau pakai masih harus diiringi doa supaya awet muda haha...

selain kosmetik, upaya lainnya adalah dengan mengikuti pergaulan anak-anak muda, antara lain dengan tidak ketinggalan berita mengenai apa-apa yang sedang trendi di kalangan mereka, supaya membuat kita tetap berjiwa muda meski umur merambat pelan ke kepala banyak, hehe.

buatku pribadi, aku  lebih diuntungkan dengan mukaku yang meski jauh dari tampang dian sastro, tapi orang menyebutku terlihat lebih muda dari umurku sebenarnya. rata-rata hampir 90% orang yang kukenal akan mengekspresikan keterkejutannya ketika mereka mengetahui umurku yang sebenarnya. komentarnya pasti tak jauh-jauh dari "no way! but you look much younger than that!".

tapi mengecoh orang-orang bule ternyata jauh lebih mudah daripada orang indonesia. terbukti bulan lalu ketika aku menghadiri acara makan-makan dengan anak-anak a-level (sma) dan mahasiswa di cambridge, beberapa dengan entengnya langsung nyerocos, 'dah lama tinggal di sini ya tante?"

whoaaaaaaa, tante???

imut gini dipanggil tante?! eh, baru sadar ternyata ada suami di belakangku. apa mungkin karena aku sudah menikah jadi dipanggil tante, begitukah? hihi.. bisa jadi sih. #menghibur diri

kejadian lain, adalah ketika salah satu followerku nan cantik jelita si @iarrfriska memanggilku tante bule! wakakakkaa...

bisaan sih dia. mungkin karena fotoku di akun twitter adalah foto lawas tahun 2007 lalu ketika rambutku masih pirang abis ya.

foto-foto tahun 2007, 2008 dan 2009

soal rambut pirang ini ceritanya agak malu-maluin sih sebenarnya. tapi aku bagi di sini juga lah, kan aku memang dasarnya jujur kacang ijo.

jadi waktu itu tahun  2003, aku masih kerja di samsung, dan berurusan sama orang-orang korea tentunya. waktu itu sih di korea sedang ngetren rambut dicat! ga hanya warna-warna pirang lho pembaca, aku pernah lihat ada yang rambutnya dicat warna hijau! keren sih, tapi bisa dikejar kambing kayaknya kalau ga hati-hati ya. dikira rumput! hihi...

nah, namanya juga makhluk alay, akupun ikut-ikutan. bermodal uang sesedikit mungkin, aku cat sendiri rambutku. (o ya dulu aku sempat dipanggil bucheri, alias bule ngecat sendiri, parahhh ;-p). karena takut rusak, maka aku putuskan untuk tidak aku cat seluruh rambutku, tapi hanya aku bikin highlight saja. alias dicat sedikit bagian atasnya supaya terlihat keren gitu. sejak itulah aku punya stupid highlight di kepalaku. karena dasarnya rambut asliku hitam, ketika bertambah panjang, rambut yang dicat pun ikut panjang juga, hingga ketika dipotong, catnya jadi hilang ujungnya.

untuk memelihara supaya tampak kontinyu, aku jadi sering-sering touch-up (cat ulang), mungkin setiap 6 bulan sekali lah. jadi tampangku dari dulu sejak 2003 ya gitu-gitu saja ga banyak berubah, lengkap dengan stupid blonde highlight yang ga pernah jelas maksudnya itu.

well, maksud awalnya sih dulu biar kelihatan keren kayak orang-orang korea itu. entah kenapa sewaktu pindah ke eropa dan dikelilingi bule berambut pirang asli, koq ya masih ga ngeh ya kalau rambut pirang palsuku justru terlihat bego.

sadarnya justru baru bulan lalu ketika aku dipanggil tante bule itu! #hahaha #telat banget

segera aku mengambil tindakan dan memutuskan untuk mengakhiri tragedi stupid highlight dan terpaksa menutupnya dengan cat hitam, daripada kelamaan nunggu pirangnya tumbuh panjang dengan stupid blonde masih ngegantung di ujung rambut. bisa-bisa musti nunggu 1 tahun lagi. #hihi

foto-foto diambil kemarin malam ;-p

kalau ditutup gini kan ga ketahuan. toh nanti ujung-ujungnya bakal kena potong juga bagian yang bercat itu, dan akhirnya rambutku kembali ke warna alami semula. ini dia foto-foto terbaruku dengan sedikit bagian rambut hitamku yang dulu pernah dicat pirang lalu dicat hitam lagi. pasti pusing deh si rambut. #kesian

tapi sepertinya panggilan tante bule oke juga lho dipiara. after all, kan suamiku emang bule, hehehe




.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

6 comments:

  1. Kalau aku malah dipanggil "Ibu". Entah itu di restoran, bank, pokoknya dimana-mana. Kenapa aku dipanggil "Ibu" cobaaa? Emangnya aku ibu mereka? Emangnya tampangku sudah seperti ibu-ibu? Kenapa, hah? Hah? HAH? Padahal kan mukaku masih imuuuut... Lah ya kok ini malah jadi curhat. :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. wuahahahahhaha... aduuhhhh ngakak bacanya!!! ibu Kimi ibu Kimi kalau curhat jgn di sini doank, wuakakakakkkk...

      Delete
  2. Tante, inbox ku di facebook kok ngga dibalas, ada yg aku tanya tuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. wadow.. bisa dikirimkan lagi pertanyaannya... mas/dik/mbak/om/tante admin :-p

      Delete
  3. memang kalau tua tidak berasa sih... saya juga mengalami perasaan yang sama... mungkin sudah saatnya sadar diri ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihii... sadar mah udah lama sih sebenernya.. yg masih ga bisa terima itu kalau besok tiba-tiba dipanggil nek, nenek, wuehehehe

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...