ini adalah hari ketiga aku kabur dari rumah! #heh? maksudnya tidak tidur di rumah gituh... bukan kabur sih #dah pada panik aja #geer to the max - "dih sapa yang panik, emang gue pikirin" kata pembaca :-p
seperti sudah kuumumkan sebelumnya #ciehhh #pengumuman, aku harus mengikuti pelatihan six-sigma (lihat link ini untuk yang penasaran benda apakah six-sigma itu) selama tiga hari di sebuah kota yang berjarak kurang lebih 2 jam 15 menit nyetir dari rumahku. namanya stratford upon avon, atau kalau diterjemahkan kurang lebih nama kotanya menjadi kota stratford di sekitar sungai avon, begitulah.
kota di sini memang namanya suka aneh-aneh. newcastle juga begitu, disebutnya resmi sebagai kota newcastle upon tyne, karena sungai tyne memang membelah kota itu seperti halnya sungai avon yang membelah kota stratford. atau ada satu newcastle lagi yang namanya newcastle under lyme karena sejarahnya dulu banyak pohon lyme tumbuh di situ #hadeuh. lalu apa hubungannya sungai avon dengan kosmetik avon yah? ga tau sih, cari jawabnya sendiri yah, nanti malah melebar ke mana-mana intronya #fokus...fokus...
tadinya, satu hal yang aku tahu mengenai kota ini hanyalah bahwa di sinilah pujangga inggris ternama si mas shakespeare itu dilahirkan dan berkarya. ia terkenal dengan karya-karya teatrikalnya yang sudah mendunia semacam romeo-juliet, hamlet, dll. maap cuma itu yang aku tahu sih, hihihi...harap maklum aku bukan penggila karya klasik.
tak dinyana, setelah sampai di sini dan harus tinggal sendiri di hotel tempat pelatihan berlangsung selama 3 hari, aku jadi lebih banyak tahu mengenai kota kecil ini. terutama karena kebetulan letak hotel tempat aku menginap berada persis di bantaran sungai avon dan tepat di tengah-tengah tempat-tempat penting yang jadi tujuan utama kunjungan para turis.
hanya dengan berjalan kaki saja, melewati jembatan yang khusus dipakai untuk pejalan kaki yang hanya berjarak 10 meter dari pintu hotel, aku sudah berada di seberang sungai di mana terdapat kanal utama tempat bersandar perahu-perahu tradisional inggris yang dipakai juga sebagai tempat tinggal oleh pemiliknya dan perahu yang berfungsi sebagai rumah itu disebut barge.
di sekelilingnya adalah taman hijau yang cukup luas, dan ditata asri komplit dengan taman bunga, bangku-bangku dan pohon-pohon peneduh serta ada sebuah monumen bersejarah yang berhubungan juga dengan mas shakespeare dan karya-karyanya tadi. monumen ini dikelilingi oleh empat buah patung tokoh karakter yang ada di karyanya si mas shakes, termasuk hamlet yang ternyata ganteng lho saudara-saudara, nih buktinya #wahh tau begitu.... #hihihi
hamlet sedang termenung, mikirin utang ya mas...:-p
dan ini hasil poseku yang cukup memalukan ketika berusaha meniru posisi hamlet tapi gagal total. jangan ketawa ya...awas lo!
hamlet asli dan hamlet palsu
tapi karena sayangnya aku ke sininya cuma 3 hari, dan sebagian besar waktuku dihabiskan di ruang kelas untuk belajar dengan tekun, jadinya waktu untuk jalan-jalan melihat kota kecil tapi indah ini pun jadi terbatas. cuma di pagi dan sore hari saja sehabis pelatihan aku baru bisa jalan-jalan meski cuma seringnya hanya sampai di seberang sungai saja. #memang pemalas dasarnya hihi
kemarin sih sempat mampir juga ke gedung teaternya si mas shakes yang terkenal itu, yang sampai sekarang masih menampilkan pertunjukan-pertunjukan asli teater panggung yang katanya dahsyat setiap sorenya. tapi lagi-lagi karena keterbatasan waktu, aku dan suami (kemarin ia sempat nengok aku ke sini sebentar, takut istrinya ga balik haha), berniat akan kembali lagi ke kota ini untuk liburan, jadi bisa jalan-jalan sepuasnya. lain kali tapi sih kalau pas bisa cuti bareng.
di depan royal shakespeare company, gedung teaternya mas shakespeare
oke, intronya cukup segitu saja ya... nanti kepanjangan artikelnya, bisa bikin si kimi males baca, atau si pety protes lagi #LOL #peace pet, kim!
nah, hari ini tadi barusan aku sedang menghadapi dilema, saudara-saudara. antara perut berasa lapar tapi ogah makan. jadi nanggung gitu rasanya #halah. tadinya sih rencananya mau skip makan malam saja, karena beberapa hari ini sudah kebanyakan makan, jadi ceritanya mau istirahat ngunyah dulu gituh...
kebanyakan makannya sih karena tinggal di hotel jadi tiap malam nongkrong di restonya, dan makan besar. tambah parahnya karena sarapan pagi sudah termasuk harga kamar, jadi mau ga mau pagi sarapan donk, kan ga mau rugi, wekekeke. meski kalau di rumah mah ga kenal kata sarapan, ga ada di kamus pokoknya. sarapan, makanan apa ituh? hihihi... tapi memang kalau pas di hotel sih sayang saja karena sudah dibayar kenapa ga diambil makanannya #prinsip ekonomiiii #dasar
tapi biasanya kalau aku (terpaksa) sarapan, memang siangnya ga makan, langsung bablas makan malam gitu, jadi klop pemasukannya tetap imbang. karena sehari-hari kalau ga sarapan, memang makanan pertama yang masuk ke mulut adalah makan siang, itupun biasanya porsi kecil saja. makan malamnya baru porsi gede setelah masak sendiri di rumah, gituh...
lhah, koq jadi ngelantur lagi #disambit pety #tiarap
nah, jadi di hotel ini, sudah paginya kudu sarapan, eh, siangnya karena pelatihan ini harganya muahal (lihat postingan permisi), maka kita berlima para peserta pelatihan, eh berenam dengan trainernya, juga dapat makan siang dari resto hotelnya. menunya pun porsi besar meski tanpa hidangan pembuka, tapi selain dapat menu utama yang boleh memilih dari 3 jenis pilihan, kita juga diberi hidangan penutup. dan karena lagi ga di rumah, malamnya hawanya tuh pengin ke resto aja, walhasil pasti makan besar lagi. mampus dah, timbangan siap-siap naik #hihihi
setelah kalap selama 2 hari kemarin dengan makanan yang lezat-lezat itu, hari ini akhirnya aku pun tersadar dan langsung insyaf. daripada semua jadi terlambat dan aku menderita obesitas kan, bisa lebih parah, ya ga? #hahahha #disambit tulang sapi
maka sejak tadi pagi, aku cuma makan buah saja beberapa potong pas sarapan. menu lainnya tidak kulirik. makan siang, aku terpaksa makan besar juga karena memang berniat untuk skip makan malam. selain karena makan siang gratis karena sudah termasuk harga pelatihan, juga karena makan malamku selalu kemahalan karena aku malas pergi keluar sendiri cari warung pojok #hihihi, jadi lagi-lagi makan di resto hotel deh.
oke, jadi ceritanya tadi memang sedang dilema ogah makan yah #ngelantur mulu nih ngetiknya #payah
setelah dipikir-pikir lagi, akupun tak tahan untuk nongkrong di kamar hotel saja dan nonton kartun simpson sendirian. akupun keluar hotel dan berjalna ke arah seberang sungai. karena memasuki musim panas dan matahari baru terbenam jam 9 malam, maka sore tadi sekitaran jam 7, masih banyak sekali orang berlalu lalang di taman. masih rame lah. akupun iseng berjalna ke arah pusat kota dan mampir ke gerai mc donald's. iya bener, warung burger murahan ituh! #hihihi
seperti pernah kusinggung di artikel junk food, di inggris (dan mungkin di kebanyakan negara-negara maju lainnya), menu-menu makanan sehat yang dimasak segar yang harus dibeli di restoran harganya memang jauh lebih mahal dibanding fast food atau junk food semacam kfc atau mc donald's. jadi di sini memang gerai fast food itu adalah warung murahan, hehehe. kebalikan ya, di indonesia gerai fast food sepertinya lebih keren gimanaaaa gitu :-p
akhirnya setelah pesan ini itu yang pasti bukan burger karena aku ga pernah doyan, akupun cuma menghabiskan £4 saja, sementara tadi malam di resto tagihannya sampai £18-an sekali makan. tuh kan, you know what i mean lah. padahal rasa kenyangnya sih sama aja ;-p
setelah nongkrong sendirian di pojokan dan menghabiskan pesannanku, tapi tak sempat meminum jus stroberi yang termasuk dalam paket bentonya mc donald's, akupun berjalan pulang. ketika melewati trotoar yang sama yang sudah kulewati berkali-kali sejak dua hari yang lalu, perhatianku tertuju pada seorang pemuda yang duduk di trotoar tak jauh dari jembatan yang menuju hotelku.
aku baru menyadari kehadirannya, meski ingatanku sangat yakin kalau kemarin-kemarin iapun selalu duduk di situ. persis di tempat yang sama, duduk bersila, dengan sebuah topi yang dibalik sebagai tempat uang receh yang dilemparkan ornag-orang yang sibuk berlalu lalang dari dan menuju jembatan, terutama dari para turis yang merasa iba dan kasihan kepadanya.
kemarin-kemarin sih mungkin karena matahari bersinar cukup cerah, dan setiap kali sehabis pelatihan aku berjalan-jalan ke seberang sungai ini, begitu banyak orang berlalu lalang dan anak-anak berlarian kesana kemari, jadi kehadiran si pemuda pengemis ini tak terlalu kelihatan mencolok. akupun sudah melewatinya berkali-kali sejak kemarin tapi tak juga ngeh atau tersentil untuk menoleh atau memperhatikannya. baru hari ini karena sejak siang tadi hujan turun rintik-rintik, dan sorenya meski matahari keluar lagi, tapi di taman seberang sungai ini, tak banyak jumlah orang yang berlalu lalang, seperti halnya kemarin-kemarin.
kehadiran pengemis inipun mearik perhatianku.
sambil berjalan perlahan menenteng sisa kentang goreng dan jus stroberi yang belum sempat kuminum, aku berjalan pelan menuju ke arahnya. tak banyak orang di sekitarku, jadi aku bisa dengan cukup leluasa mencermati si pengemis ini.
usianya masih cukup muda, mungkin baru sekitaran 25-30 tahunan. rambutnya awut-awutan tak pernah dipotong atau disisir, dan dibiarkan panjang tak terpelihara, dan warnanya pirang. wajahnya sekilas cukup tampan, berhidung bangir bermata biru, tipikal orang kulit putih. tak ada yang salah atau aneh dengan badannya. tangannya utuh, kakinya utuh, terlipat rapi karena ia duduk di tanah.
tak lama ketika ada dua orang pejalan kaki tak jauh di depanku telah berada cukup dekat denganhya, si pengemis pun berkata 'any spare change please' atau 'ada uang receh sisa kah?' dengan gaya bicara yang (anehnya) terdengar sangat sopan. ia tak juga terlihat sedang mabuk atau kurang waras. di mataku ia sungguh normal dan ganteng, hehe...
dua orang tadi pun serta merta menjawab karena permintaan uang receh yang sopan dari pengemis tadi. mereka berkata 'oh, so sorry darling, not today' atau 'maaf, ga ada uang receh hari ini'. si pengemis pun dengan tersenyum menimpali 'oh that's fine. have a nice evening' atau 'oh ga papa, selamat malam'.
aku yang berjalan pelan tak jauh dari tempat itupun seperti baru saja menyaksikan satu babak pertunjukan panggung si mas shakespeare dan tiba-tiba takjub dengan tingkat kesopanan dari seorang pengemis yang kini hanya berjarak kurang lebih 5 meter dari tempatku berdiri.
aku selalu berprinsip untuk sebisa mungkin tidak pernah memberikan uang kepada para pengemis terutama jika melihat kondisi fisiknya kuat dan masih muda. karena aku percaya memberi kail dan membiarkan seseorang untuk memancing ikan sendiri jauh lebih baik bagi kelangsungan hidup daripada memberi ikan langsung kepada seseorang yang kelaparan (dan tinggal di dekat perairan tentunya). #kalau ga mo mancing di mana euy #hehe
jadi begitu memperhatikan kondisi fisik si mas ganteng bermata biru berambut awut-awutan yang sedang ngemis ini, akupun jadi kurang sreg untuk memberi receh kepadanya, meski tanganku menggenggam dompet berisi uang receh yang lebih dari cukup. tiba-tiba aku jadi terpikir untuk menawarkan jus stroberiku kepadanya, karena aku berpikir ia mungkin haus tapi tak bisa membeli minuman (lupa kalau air kran di sini bisa langsung diminum dan gratis, jadi ga mungkin ia kehausan karena ga bisa beli minum hehe).
tapi namanya juga lupa, aku langsung saja iba dan menawarkan jus buahku ke dia ketika aku sudah dekat dan berhenti di depannya dan berkata. 'i don't have change, but would you like my strawberry juice? i haven't drunk it' kataku sopan sambil menatap tajam kedua mata birunya. iapun tersenyum dan menjawab 'thank you but im allergic to strawberry'!
wueh, alergi dia ternyata, batinku sambil memasukkan lagi jus stroberiku ke tas mc donald's.
catatan: di sini orang alerginya aneh-aneh. ada yang alergi kacang, alergi stroberi, alergi serbuk bunga, alergi tepung gandum, dll..aneh deh pokoknya! :-p
karena aku sudah sering dengar alergi stroberi, maka akupun berkata lagi, 'oh, sorry i didn't know that'. si mas pengemis pun menimpali 'its okay, thank you for the offer anyway, have a good evening', 'good evening for you too' kataku sambil melenggang pulang.
akupun berlalu menuju jembatan dan kembali ke hotel.
sepanjang jalan sekembalinya ke hotel itu pikiranku berkecamuk. mengapa ia mengemis ya? adakah yang salah dengan dirinya? atau ia sedang menyamar tapi sebenarnya kaya raya dan ia seorang pangeran negeri antah berantah sedang mencari istri yang baik hati sambil ngemis di jalanan? hehehe #disney...disneyyyy...
tapi sudah berhari-hari ia di sana, kucel, tidak mandi, tidak bercukur, tidak potong rambut, tidak makan mungkin, tidurnya di mana ya kalau malam. apa aku kuntit saja dia ya, supaya tahu pulangnya ke mana. jangan-jangan sehabis mengemis ia menuju pelataran parkir dan nyetir BMW ke rumah? #hihihi #berprasangka boleh donk
tapi sudahlah, karena ini hari terakhir, mungkin aku tak ada waktu lagi besok untuk bertemu mas pengemis yang sangat sopan tadi. besok setelah pelatihan aku harus langsung pulang karena harus nyetir lebih dari 2 jam ke rumah.
nanti kalau aku kembali lagi ke hotel ini untuk pelatihan tahap 2 dan 3 di bulan juni dan juli, aku akan menginvestigasi mengenai si mas pengemis ini lebih jauh lagi ya, itupun kalau ia masih di situ, di markasnya di dekat jembatan. kalau sudah hilang ya apa boleh buat. rasa penasaranku mungkin takkan pernah terjawab.
akhirnya mungkin memang hanya si mas saja yang tahu mengapa ia harus mengemis untuk hidup. mengapa ia harus menjadi pengemis dalam hidupnya yang hanya sekali saja di dunia. dan mengapa- mengapa lainnya yang berkecamuk di otakku. kita takkan pernah tahu jawabnya. hanya si mas pengemis lah yang tahu.
.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.
.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.
hmmm kenapa ya dia mengemis? *ikut bertanya2* *berniat menjadi stalker*
ReplyDeletekira2 kalo dia ditawari pekerjaan yang bener2 kerja (nggak duduk aja & nunggu receh dari orang lain), dia mau nggak ya? kan lumayan tuh buat pemuda yg masa depannya masih panjang gitu?
titip pertanyaan2 wawancara buat dia ya mbak kalo ketemu selanjutnya, hehe... Tolong salamin juga dari Indonesia, wkwk *sapegue*
siappppp, akan kupersiapkan daftar pertanyaan panjanggggg dan nanti dia kuwawancara kayak di acara2 live stasiun telepisi gituh yah... wekekekkee... hari ini check-out euy.. ga bakal sempat nengok dia dulu "nengok? dikira rumah sakit?" hihihi
Deletekenapa harus jadi pengemis ya padahal kan masih banyak pekerjaan untuk pria seperti dia !!! ( pekerjaan yang lebih layak ).
ReplyDeletejadi penasaran pengen ktemu langsung sama orang nya :D
iya aku jg penasarannn to the max *halah* nanti ku foto juga yah hihihi
Deletesix sigmannya sudan belt apa nih? keren amat ya.... mau dong diajarin ngitung statisticnya.
ReplyDeletebaru black, mas... belum master koq.. doain ya bisa master dalam 5 tahun lagi :-D
Deletepatung aja pusing apalagi manusia... hehe..
ReplyDeleteiya yah... mikirnya sampe serius begitu haha
Deleteemang biasanya pengemis gimana ya??
ReplyDeletebiasanya pengemis minta-minta dengan memelas, kitanya cuek, hehe, bukannya bercakap-cakap dengan sopan layaknya percakapan biasa yg terjadi dalam artikel di atas. lagian kita juga jarang kan mau bercakap-cakap dg pengemis?
Delete