Friday, 4 January 2013

catatan mingguan bumil 08

...sambungan...

minggu ke-18

25 nov - 1 des

setelah selama 3 minggu berkutat dengan deadline proyek, akhirnya aku harus melepas tanggung jawab pengerjaan laporan manajemen resiko (lihat postingan sebelum ini), dan menyerahkannya ke departemen lain untuk meneruskan tugasku yang belum selesai. tinggal sedikit lagi sih, tapi tenagaku minggu ini dibutuhkan untuk persiapan menjelang audit 2 minggu lagi. meski departemen yang kejatuhan tugas ini sempat ngedumel juga, tapi mau bagaimana lagi. perintah atasan harus dituruti, hehehe.

lega sudah aku terbebas dari tugas dadakan yang sempat menguras tenaga dan pikiranku selama 3 minggu berturut-turut kemarin, sampai kerjaanku sehari-hari jadi terbengkalai. kini saatnya aku harus berpacu dengan melodi....eh...dengan waktu, agar semua pekerjaan yang terbengkalai minimal bisa terkejar sebelum audit mulai. bisa ga ya?

aku sih pesimis sebenarnya, selain karena kondisiku yang secara fisik masih belum terlalu kuat dan masih pilih-pilih makanan, kadang masih eneg, juga karena begitu banyaknya yang harus dikerjakan, sampai bingung mau mulai dari mana dulu. kalau sudah begitu, biasa aku malah cuek dan ga ambil pusing, malah mantengin twitter ;-p

di rumah, soal kerjaan numpuk ini aku sempatkan diskusi dengan suamiku. kata dia sih, kerjakan semampunya saja, ga perlu ngoyo, jaga kesehatan dan kehamilan, itu yang lebih penting. iya juga sih... kerjaan kalau mau dituruti mah ga bakal ada habisnya. tapi dasarnya aku agak perfectionist, kalau dapet tugas dan belum selesai tuntas sepertinya kurang puas saja, akhirnya jadi gemes sendiri #hehehe


minggu ke-19

2 - 8 des

minggu ini kesempatan terakhir nggeber kerjaan sebelum audit minggu depan. meski aku tak mau ngoyo, tapi tetap saja insting pengin sempurnaku berhasil memotivasi aku untuk membereskan semuanya kalau bisa secepat mungkin. sampai blog ini terbengkalai lho pemirsa. sebelumnya sih aku selalu sempat saja nulis blog di sela-sela waktu kerja hehehe

eh, untunglah ada cerita juga minggu ini yang cukup berkesan, karena tanggal 3 adalah hari ulang tahunku. cerita selengkapnya aku tuangkan ke tulisan tersendiri di sini, yang malah sempat aku tulis secara spontan dan langsung tayang di blog :-)

oh ya, besoknya setelah ultah, aku ada jadwal untuk ketemu dengan dokter spesialis. alasannya kenapa aku harus dirujuk ke spesialis oleh bidanku, adalah karena kehamilanku masuk kategori kehamilan dengan berat badan di bawah normal atau disebut underweight pregnancy.

dari awal, sewaktu aku mulai periksa ke bidan secara rutin, berat badanku memang masuk kategori di bawah normal, alias kurus. nah, menurut aturan di buku hijau, bumil yang beratnya tidak normal, entah itu terlalu ringan seperti aku di mana BMI lebih rendah daripada 18, dan bumil yang beratnya di atas normal alias kegemukan atau overweight (lupa BMI-nya berapa), harus dirujuk ke spesialis agar ketidaknormalan berat badan selama kehamilan ini tidak mengganggu pertumbuhan janin dan bisa dipantau dengan lebih seksama oleh si spesialis tadi. itu juga aku ga pernah minta lho, semua sudah diatur sedemikian rupa, termasuk urusan jadual kunjungan, kita tinggal datang bawa badan saja ke rumah sakit. keren yah :-)

karena aku orangnya rada aneh, dan karena tahu aku memang kurus, setiap minggu aku selalu nimbang berat badan lalu aku masukkan angka timbangan hasilnya ke laptop. dengan menggunakan excel spreadsheet sederhana, aku membuat grafik hasil timbangan berat badanku tiap minggu agar aku bisa memantau perkembangan beratku sendiri selama masa kehamilan ini. ketika aku perlihatkan grafik itu ke teman-teman kantorku, mereka malah bilang aku OCD, hahaha (apa itu OCD, sila baca di sini).

di spesialis

aku bawa grafik timbangan berat badan mingguanku ke spesialis. dokternya cewek, orang india, kecil mungil, sudah ibu-ibu. sewaktu ia melihat grafik itu, si dokter tersenyum. baru kali ini katanya, ada bumil yang rajin bener memantau berat badannya sendiri sampai bikin grafik, keren juga katanya. coba semua orang serajin aku, tugas dokter jadi agak ringan karena informasi dari pasien sangat lengkap #hehehe

memang sih dari grafik pantauan berat badan, yang seharusnya aku sudah mencapai berat tertentu sesuai teori kenaikan berat janin di perut, eh, aku masih 4 kg di bawah target. boro-boro bisa naik ke target, balik ke berat normal sebelum hamil saja masih belum tercapai. heu heu.

aku ceritakan semua penderitaanku selama beberapa bulan di awal kehamilan, tentang eneg, tentang ga doyan makan, tentang fakta bahwa di keluargaku semua juga kurus-kurus termasuk adik dan kakakku yang juga sudah pernah melahirkan berkali-kali. tetap saja mereka kurus pas hamil, dan ga berubah sama sekali setelah melahirkan. si dokter mendengarkan ceritaku dengan seksama. lalu ia tersenyum.

katanya, "you know what, i am asian too, and am physically small. when i had my baby long ago, i was underweight as well, just like you, so i totally understand your situation!".

wahhhh, asik kan dokternya? hihihi. padahal kata adikku yang di ciracas, dulu pas dia hamil anak pertama dan beratnya di bawah normal, dokternya ngomelin dia terus karena berat badannya ga nambah-nambah. dokternya sampai nakut-nakutin nanti bayinya kurang berat pas lahir. adikku sampai frustasi ga tau lagi gimana mau nambah berat kalau emang dari sononya ga bisa nambah-nambah hehe. eh, ternyata pas lahiran, bayinya normal-normal saja tuh. lalu pas anak kedua dan ketiga, baru deh dokternya ga ngomel lagi karena tau orang kurus mau diapa-apain juga tetep kurus, hihihi

berbekal pengalaman adik dan kakakku yang mirip-mirip, aku menjadi tidak begitu khawatir dengan beratku yang masih di bawah target ini, apalagi ditambah dokter spesialis juga hepi-hepi saja dengan kondisiku, selama ukuran janin di perut normal (dari hasil scan), katanya semua akan baik-baik saja meski tetap akan terus dipantau.

kalau dipikir-pikir, memang hamil itu juga ga perlu nambah berat banyak-banyak sih ya. berapa kilo sih berat bayi normal itu? paling kan ya antara 2.5 sampai 3.5 kg, atau 4 kg kalau bayinya gemuk banget. nah, tambahkan saja berat itu dengan berat badan normal kita sebelum hamil. harusnya kan cuma perlu nambah seberat berat bayi kan ya? o ya, ditambah berat plasenta yang paling kata kakakku ga lebih dari setengah kilo, jadi harusnya sih orang hamil itu paling banter cuma perlu nambah berat 5 kilo saja!!! eh maap, koreksi dikit, air ketuban belum diitung yak, yah nambah 8-10 kg aja deh :-)

nah, kalau ada bumil yang nambah sampai 10, 15 atau bahkan bengkak sampai 20 atau 25 kg, itu sih larinya malah ke badan si ibu semua, alias ibunya jadi kegemukan setelah bayinya lahir nanti. walhasil, abis lahiran malah stres deh karena kudu diet, hihihihi.

hari jumatnya, aku kudu balik ke rumah sakit lagi untuk scan anatomi. 

di sini, semua bagian tubuh Beebee diukur sama si dokter termasuk organ-organ di dalam seperti perut, jantung, retina mata, otak dll. keren banget pokoknya, kelihatan lho jantungnya berdetak-detak. bahkan sampai tulang rusuk, tulang kaki, tangan dll, semua diukur dan dipastikan tumbuh dalam ukuran normal. tujuan scan ini adalah jika ada kelainan pertumbuhan, akan bisa dideteksi sedini mugkin. syukurlah ukuran Beebee masuk normal semua, meski emaknya masih tetep kurus :-)

...bersambung...



.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

2 comments:

  1. dulu aku sempet mikir gitu juga mbak. berat badan bayi cuma berapa kilo, eh emaknya "diharuskan" naik berapa kilo. kurang masuk akal juga.
    tapi au ah, ntar kalo aku hamil juga ngerasain sendiri :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe, bawaan genetika juga mungkin dik Pety, yg badannya ada bakat subur, pas hamil tambah subur. yang badannya kering, pas hamil makan banyak juga tetep ga ngaruh. kaeknya sih yg kulihat begitu dari yg sudah pernah hamil (kebetulan salah seorang adik iparku juga kurus, pas hamil jg ga nambah beratnya, bayinya tetep normal juga sama kaek adik dan kakak kandungku). yg penting mah bayinya sehat ya :-)))

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...