minggu ke-24
6 - 12 jan
minggu ini mulai masuk kantor full-time karena secara fisik aku merasa sudah sehat dan segar untuk kembali menjalani aktivitas rutin setelah cuti lama dan berhasil berjuang melawan batuk yang kemarin itu. ga banyak kejadian penting, selain mencoba menyelesaikan tumpukan tugas sisa tahun kemarin dan mulai memanaskan mesin di otak yang kelamaan ga dipake mikir dan sepertinya karat-karat mulai numbuh #hihihi
minggu ke-25
13 - 19 jan
kalau minggu kemarin sepi, minggu ini yang rada heboh. apa pasal? gara-gara aku berantem hebat dengan boss-ku! hah?! koq bisa...
jadi ceritanya, seminggu kemarin dia masih ga masuk karena apalagi kalau ga kena bengek, flu batuk dan teman-temannya, penyakit musiman-nya yang kadang bikin semua orang di kantor keki karena bisa begitu saja dia ga masuk kerja dengan alasan sakit itu sampe berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan pernah lho, dia ga masuk sampai 2 bulan! jadi macet kan dunia persilatan. bener-bener useless ga sih punya boss seperti itu #haha
tapi seringnya aku cuek saja sih, ada atau ga ada dia kaeknya ga ngaruh juga dink, kerjaan tetap lancar. kalaupun posisi dia dicoret dari organisasi juga ga papa, aku rela #edisikejam
nah pas dia mulai masuk hari senin dan langsung meeting sama manajemen yang isinya orang-orang penting di kantor, keluar dari sana si boss langsung menuju ke mejaku dan menyampaikan berita bahwa setelah berjibaku dengan kerjaan tambahan di akhir tahun kemarin yang cukup menguras otak dan energiku (coba baca catatan bumil di minggu-minggu bulan november), masih ada satu lagi kerjaan tambahan yang kudu aku kerjakan, meskipun dari tahun kemarin sudah ada kesepakatan bahwa tugas yang satu itu akan dibebankan ke orang lain. aku sudah hampir menyelesaikan 3 tugas yang dilempar begitu saja ke mejaku bulan november lalu. eh... tahu aku sudah hampir selesai, lha koq mau ditambahin 1 lagi. apa ga kurang ajar itu namanya?
padahal semua sudah sepakat bulan november lalu, bahwa aku cuma perlu merampungkan 3 saja. itu juga bukan tanggung jawabku sebenarnya. semacam sukarela lah aku menerima tugas itu untuk membantu proyek yang memang sedang kewalahan dan butuh tenaga bantuan tambahan. eh lha sudah dikasih hati koq minta ampela! #mintaditendang
kalau bulan november lalu aku lebih banyak mengalah dan menerima saja dengan pasrah karena kebetulan manajer proyek-nya cewek selandia baru yang juga berteman baik denganku dan ia juga minta kesediaanku untuk membantu dengan baik-baik, ketika manajemen tahu bahwa dengan menyerahkan tugas itu ke tanganku pasti bakalan beres, lha koq malah ditambahi satu lagi. kali ini aku tidak terima dan mulai berkacak pinggang!
meeting dengan boss-ku selama kurang lebih 1 jam, lebih banyak kuisi dengan makian dan umpatan tentang ketidakbecusan manajemen dalam mengelola SDM-nya sampai-sampai mereka harus mengingkari kesepakatan soal beban kerjaan #huh
jarang banget sih aku ngumpat dan semarah itu... kesian juga lihat muka si boss sampai pucat #hihi
masalahnya, dia kaeknya kejepit di antara keputusan manajemen yang menugaskan aku untuk mengerjakan tugas tambahan 1 lagi setelah yang 3 itu selesai, dengan posisiku yang tegas menolak ditambah kemarahan tingkat tinggi ala wanita hamil ini :-p salah dia sendiri juga yang selalu melempem di depan boss-boss besar dan cuma jadi 'yes man' bisanya manggut-manggut doank. sambil setengah putus asa, dia masih coba 'merayu' aku supaya calm down dan menerima saja yang sudah diputuskan. karena manajemen melihat hasil kerjaku bagus oleh karena itulah aku diminta sekalian menyelesaikan 1 tugas lagi yang masih terbengkalai. bah! mana bisa begitu, boss? emang gue cewek apaan? #hehe
akhirnya meeting heboh itu diakhiri dengan kesepakatan, aku sendiri yang akan 'menantang' para boss besar di manajemen untuk mengatakan "tidak". meeting dengan beberapa dari mereka, akan diatur besok paginya, hari selasa.
malamnya sepulang kerja, aku nangis di pelukan suamiku sampai 2 jam #ciehhh. padahal seperti aku sering tulis, sangat jarang aku nangis kalau hanya karena 'sedih'. aku cuma nangis kalau ada sesuatu yang membuatku sangat marah. dan hari itu aku marah sekali. aku merasa dikhianati, merasa dikorbankan dan merasa diperlakukan semena-mena dan tidak adil #lebay. karena dengan 2 bulan berkorban mengerjakan tugas ekstra itu, tugas sehari-hariku jadi terbengkalai. niatku, awal tahun baru ini akan kucicil untuk mengejar ketinggalan itu sebelum aku cuti melahirkan bulan april nanti, eh lha koq malah mau ditambahi kerjaan ekstra lagi. jadi aku kekeuh, kali ini aku harus berontak dan harus berkata tidak! merdeka!!!
jadi malam itu setelah semua ke-bete-anku tumpah keluar dan suami cuma bisa manggut-manggut menjadi pendengar setia, aku mulai menyiapkan semua amunisi senjata yang besok akan kupakai untuk 'perang'. termasuk di antaranya adalah job-description-ku yang barusan aku tanda tangani bulan desember kemarin ketika naik jabatan #halah. niatnya sih untuk menunjukkan bahwa dengan tugas ekstra ini, pekerjaan utamaku jadi terbengkalai dan aku harus mengejar ketinggalan itu dengan bekerja ekstra keras lagi karena selama aku mengerjakan yang lain, tidak ada yang mengambil alih tugas-tugas harianku.
lalu aku juga siapkan sebuah job-desc baru untuk jenis kerja ekstra itu, sebagai dasar argumen bahwa manajemen perlu merekrut orang baru kalau mau selanjutnya tugas seperti ini tidak akan terbengkalai lagi. memang sisi negatifnya perusahaan harus keluar uang untuk tambahan SDM, kalau ga ya cari orang lain di kantor yang bisa. aku sudah memberikan kontribusiku, sekarang giliran yang lain donk ya jangan aku terus-terusan, hanya karena kalau dilempar ke aku dijamin beres #hohoho
tibalah hari selasa yang kutunggu-tunggu...
aku memasuki ruang meeting, sengaja telat, supaya emosiku ga keburu meledak sebelum meeting dimulai #hihihi *asep keluar dari ubun-ubun*
tapi apa yang terjadi di sana saudara-saudara? ternyata meeting berjalan santai, damai, dan tidak ada perang sama sekali (amunisi ga kepake deh!). pihak manajemen bertanya pertanyaan-pertanyaan singkat yang cukup kujawab dengan yes/no. tidak ada argumen, tidak ada debat, tidak ada emosi atau darah yang tumpah #halah
rupanya mereka sudah mengerti bahwa permintaan mereka untuk aku menyelesaikan 3 tugas ekstra itu sudah cukup. memintaku untuk mengerjakan tugas keempat adalah kelewatan dan sangat tidak sopan! :-p dan mereka mengerti kalau aku keberatan, serta akan mencari solusi lain. sudah, itu saja intinya. karena pada awalnya, tugas itu memang tanggung jawab si boss-ku sendiri yang rupanya dia mati-matian memaksa aku untuk menerima tanggung jawab itu, semata-mata karena ia sendiri tak mau mengerjakannya! licik sekali, kan? #gubrag
jadi selama ini aku ditipu mentah-mentah sama dia! omongan manajemen diputar balik seolah-olah merekalah yang memaksa aku untuk menerima tugas nomer 4 itu. aku merasa dikadalin, diakalin, diperbudak! kulihat boss-ku mati kutu terduduk di pojokan tak mampu berkata apa-apa di depan manajemen, rasain! #cih
keluar dari ruang meeting aku lega, berasa menang perang #hahaha
muka si boss tambah berkerut seharian setelah itu. bahkan dia terlihat sangat suntuk dan mulai bersumpah serapah ga jelas di depan komputernya, sementara aku ber-haha-hihi. emang enak ngerjain orang! mulai sekarang aku kudu hati-hati kalau menerima lemparan seperti ini lagi. aku bertekad untuk ngecek ulang ke manajemen, ga asal percaya apa yang boss-ku omongin, setelah ketahuan tabiatnya licin dan manipulatif seperti itu #huh
oh ya, maap, jadi ngelantur... kabar Beebee baik-baik saja (ini koq jadinya bukan lagi catatan bumil tapi catatan curhatan kerjaan yah, hahaha)
minggu ini ada 2 jadual kunjungan. satu ke orthodontist/tukang gigiku. meski sudah copot kawat, after-sales service tukang gigiku memang ciamik! setelah dua kali cek-up tiap 3 bulan setelah kawat dicopot dan mulai pakai retainer, kini aku masih diharuskan datang tiap 6 bulan untuk memastikan gigiku baik-baik saja dan tidak berubah posisinya. ga pake bayar lagi lho, semua sudah termasuk di paket yang sudah kubayar lunas entah kapan itu. janji mereka bahwa kepuasan pelanggan atau pasien adalah yang paling utama dan akan dijamin, benar-benar terbukti! salut....
terakhir ke sana sih pas belum ketahuan hamil, dan sekarang perutku sudah masuk 5.5 - 6 bulan. kebayang kan kagetnya pak Wiltus Botha, begitu melihatku masuk ruang periksa dengan perut gendut? hahaha... senang sekali dia tau aku hamil dan memberiku ucapan selamat :-)
kunjungan rutin kedua adalah ke bidan. karena jadual kali ini aku dapet yang sore, aku tidak ketemu bidan yang biasa tugas pagi. tapi karena semuanya ramah, aku sih asik-asik saja mau bidannya yang mana kek. setelah periksa ini itu, ukur tensi, pijit sana pijit sini, dengerin detak jantung Beebee dengan alat, semua baik-baik saja. kami sempatkan ngobrol sebentar lalu pulang.
#puff...minggu ini jadi minggu yang cukup melelahkan dan menguras emosi. mudah-mudahan minggu depan adem ayem yah... amien!
...bersambung...
.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.
kalau bulan november lalu aku lebih banyak mengalah dan menerima saja dengan pasrah karena kebetulan manajer proyek-nya cewek selandia baru yang juga berteman baik denganku dan ia juga minta kesediaanku untuk membantu dengan baik-baik, ketika manajemen tahu bahwa dengan menyerahkan tugas itu ke tanganku pasti bakalan beres, lha koq malah ditambahi satu lagi. kali ini aku tidak terima dan mulai berkacak pinggang!
meeting dengan boss-ku selama kurang lebih 1 jam, lebih banyak kuisi dengan makian dan umpatan tentang ketidakbecusan manajemen dalam mengelola SDM-nya sampai-sampai mereka harus mengingkari kesepakatan soal beban kerjaan #huh
jarang banget sih aku ngumpat dan semarah itu... kesian juga lihat muka si boss sampai pucat #hihi
masalahnya, dia kaeknya kejepit di antara keputusan manajemen yang menugaskan aku untuk mengerjakan tugas tambahan 1 lagi setelah yang 3 itu selesai, dengan posisiku yang tegas menolak ditambah kemarahan tingkat tinggi ala wanita hamil ini :-p salah dia sendiri juga yang selalu melempem di depan boss-boss besar dan cuma jadi 'yes man' bisanya manggut-manggut doank. sambil setengah putus asa, dia masih coba 'merayu' aku supaya calm down dan menerima saja yang sudah diputuskan. karena manajemen melihat hasil kerjaku bagus oleh karena itulah aku diminta sekalian menyelesaikan 1 tugas lagi yang masih terbengkalai. bah! mana bisa begitu, boss? emang gue cewek apaan? #hehe
akhirnya meeting heboh itu diakhiri dengan kesepakatan, aku sendiri yang akan 'menantang' para boss besar di manajemen untuk mengatakan "tidak". meeting dengan beberapa dari mereka, akan diatur besok paginya, hari selasa.
malamnya sepulang kerja, aku nangis di pelukan suamiku sampai 2 jam #ciehhh. padahal seperti aku sering tulis, sangat jarang aku nangis kalau hanya karena 'sedih'. aku cuma nangis kalau ada sesuatu yang membuatku sangat marah. dan hari itu aku marah sekali. aku merasa dikhianati, merasa dikorbankan dan merasa diperlakukan semena-mena dan tidak adil #lebay. karena dengan 2 bulan berkorban mengerjakan tugas ekstra itu, tugas sehari-hariku jadi terbengkalai. niatku, awal tahun baru ini akan kucicil untuk mengejar ketinggalan itu sebelum aku cuti melahirkan bulan april nanti, eh lha koq malah mau ditambahi kerjaan ekstra lagi. jadi aku kekeuh, kali ini aku harus berontak dan harus berkata tidak! merdeka!!!
jadi malam itu setelah semua ke-bete-anku tumpah keluar dan suami cuma bisa manggut-manggut menjadi pendengar setia, aku mulai menyiapkan semua amunisi senjata yang besok akan kupakai untuk 'perang'. termasuk di antaranya adalah job-description-ku yang barusan aku tanda tangani bulan desember kemarin ketika naik jabatan #halah. niatnya sih untuk menunjukkan bahwa dengan tugas ekstra ini, pekerjaan utamaku jadi terbengkalai dan aku harus mengejar ketinggalan itu dengan bekerja ekstra keras lagi karena selama aku mengerjakan yang lain, tidak ada yang mengambil alih tugas-tugas harianku.
lalu aku juga siapkan sebuah job-desc baru untuk jenis kerja ekstra itu, sebagai dasar argumen bahwa manajemen perlu merekrut orang baru kalau mau selanjutnya tugas seperti ini tidak akan terbengkalai lagi. memang sisi negatifnya perusahaan harus keluar uang untuk tambahan SDM, kalau ga ya cari orang lain di kantor yang bisa. aku sudah memberikan kontribusiku, sekarang giliran yang lain donk ya jangan aku terus-terusan, hanya karena kalau dilempar ke aku dijamin beres #hohoho
tibalah hari selasa yang kutunggu-tunggu...
aku memasuki ruang meeting, sengaja telat, supaya emosiku ga keburu meledak sebelum meeting dimulai #hihihi *asep keluar dari ubun-ubun*
tapi apa yang terjadi di sana saudara-saudara? ternyata meeting berjalan santai, damai, dan tidak ada perang sama sekali (amunisi ga kepake deh!). pihak manajemen bertanya pertanyaan-pertanyaan singkat yang cukup kujawab dengan yes/no. tidak ada argumen, tidak ada debat, tidak ada emosi atau darah yang tumpah #halah
rupanya mereka sudah mengerti bahwa permintaan mereka untuk aku menyelesaikan 3 tugas ekstra itu sudah cukup. memintaku untuk mengerjakan tugas keempat adalah kelewatan dan sangat tidak sopan! :-p dan mereka mengerti kalau aku keberatan, serta akan mencari solusi lain. sudah, itu saja intinya. karena pada awalnya, tugas itu memang tanggung jawab si boss-ku sendiri yang rupanya dia mati-matian memaksa aku untuk menerima tanggung jawab itu, semata-mata karena ia sendiri tak mau mengerjakannya! licik sekali, kan? #gubrag
jadi selama ini aku ditipu mentah-mentah sama dia! omongan manajemen diputar balik seolah-olah merekalah yang memaksa aku untuk menerima tugas nomer 4 itu. aku merasa dikadalin, diakalin, diperbudak! kulihat boss-ku mati kutu terduduk di pojokan tak mampu berkata apa-apa di depan manajemen, rasain! #cih
keluar dari ruang meeting aku lega, berasa menang perang #hahaha
muka si boss tambah berkerut seharian setelah itu. bahkan dia terlihat sangat suntuk dan mulai bersumpah serapah ga jelas di depan komputernya, sementara aku ber-haha-hihi. emang enak ngerjain orang! mulai sekarang aku kudu hati-hati kalau menerima lemparan seperti ini lagi. aku bertekad untuk ngecek ulang ke manajemen, ga asal percaya apa yang boss-ku omongin, setelah ketahuan tabiatnya licin dan manipulatif seperti itu #huh
oh ya, maap, jadi ngelantur... kabar Beebee baik-baik saja (ini koq jadinya bukan lagi catatan bumil tapi catatan curhatan kerjaan yah, hahaha)
minggu ini ada 2 jadual kunjungan. satu ke orthodontist/tukang gigiku. meski sudah copot kawat, after-sales service tukang gigiku memang ciamik! setelah dua kali cek-up tiap 3 bulan setelah kawat dicopot dan mulai pakai retainer, kini aku masih diharuskan datang tiap 6 bulan untuk memastikan gigiku baik-baik saja dan tidak berubah posisinya. ga pake bayar lagi lho, semua sudah termasuk di paket yang sudah kubayar lunas entah kapan itu. janji mereka bahwa kepuasan pelanggan atau pasien adalah yang paling utama dan akan dijamin, benar-benar terbukti! salut....
terakhir ke sana sih pas belum ketahuan hamil, dan sekarang perutku sudah masuk 5.5 - 6 bulan. kebayang kan kagetnya pak Wiltus Botha, begitu melihatku masuk ruang periksa dengan perut gendut? hahaha... senang sekali dia tau aku hamil dan memberiku ucapan selamat :-)
kunjungan rutin kedua adalah ke bidan. karena jadual kali ini aku dapet yang sore, aku tidak ketemu bidan yang biasa tugas pagi. tapi karena semuanya ramah, aku sih asik-asik saja mau bidannya yang mana kek. setelah periksa ini itu, ukur tensi, pijit sana pijit sini, dengerin detak jantung Beebee dengan alat, semua baik-baik saja. kami sempatkan ngobrol sebentar lalu pulang.
#puff...minggu ini jadi minggu yang cukup melelahkan dan menguras emosi. mudah-mudahan minggu depan adem ayem yah... amien!
...bersambung...
.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.
No comments:
Post a Comment