caesarean section, atau lebih kita kenal dengan sebutan operasi caesar atau kalau diindonesiakan menjadi bedah sesar, adalah salah satu metode melahirkan bayi dengan bantuan teknologi kedokteran yaitu dengan cara operasi bedah perut. kita pasti sudah seringkali mendengar si A melahirkan bayinya lewat operasi caesar, si B juga tidak mau melahirkan normal dan lebih memilih operasi caesar, dan lain-lain. sebenarnya apa sih yang membuat seorang calon ibu memutuskan untuk merelakan perutnya dibedah dengan pisau operasi daripada memilih untuk melahirkan secara normal melalui jalur yang semestinya, seperti halnya nenek-nenek moyang kita sejak jaman baheula dulu?
usia kandunganku kini sudah menginjak minggu ke 24.
kunjungan berikutnya ke bidan minggu depan, kami sudah harus mendiskusikan mengenai metode kelahiran apa yang akan kupilih dan harus direncanakan jauh-jauh hari. sejak awal, bahkan sebelum hamil, aku sudah berkeinginan kuat untuk melahirkan secara normal, bahkan beberapa tahun belakangan ini aku sudah banyak membaca-baca dan mencari-cari info mengenai waterbirth, gentlebirth dan lotusbirth. hah?! apaan ini? google sendiri yah...
masih banyak hal yang mesti aku pelajari lagi mengenai ketiganya, tetapi pada intinya ketiga jenis metode melahirkan itu adalah metode yang menitikberatkan pada proses kelahiran bayi secara alami dan natural, sealami-alaminya bahkan sampai ada yang menyebutnya sebagai proses kelahiran kembali ke alam.
melahirkan yang aku tahu sih, normalnya sang ibu akan tiduran terlentang, dan proses melahirkan dilakukan dengan cara mendorong bayi keluar melalui jalur alami dengan cara mengejan. ibuku melahirkan enam kali dengan cara seperti itu. di film-film juga selalu menggambarkan proses kelahiran dengan metode seperti itu. jadi sepertinya, dulu aku tahunya melahirkan itu cuma bisa dilakukan dengan 2 cara, normal dengan posisi tiduran, atau operasi caesar dengan jalan dibedah, itu saja.
eh, ternyata begitu banyak metode melahirkan yang disodorkan untukku pada proses kehamilanku saat ini. tak hanya proses tradisional atau normal saja, tetapi aku juga berkesempatan memilih metode yang lain, misalnya waterbirth itu tadi. dan rupanya, aku juga boleh memilih metode pengurangan rasa sakit apa yang ingin aku pakai nanti saat air ketubanku pecah dan proses persalinan akan dimulai (contohnya: induksi). banyak banget daftarnya sampai bingung sendiri.
selain itu, aku juga boleh memilih lokasi melahirkan, bisa di rumah (homebirth, nanti bidannya yang datang), boleh di rumah sakit seperti biasa ditempatkan di bangsal, atau bagi yang tidak begitu suka suasana rumah sakit yang seringkali bikin stres, ada pilihan paviliun untuk melahirkan yang suasananya dibuat sedemikian rupa seperti di rumah biasa, santai dan tenang, tetapi lokasinya tak jauh dari rumah sakit, jadi jika terjadi komplikasi akan mudah dirujuk untuk penanganan lebih serius. sepertinya aku akan memilih yang terakhir ini saja :-)
tapi.... pilihan melahirkan dengan operasi caesar, tidak ada di dalam daftar! kenapa begitu?
di inggris, semua ibu yang hamil sampai melahirkan akan ditangani oleh negara dengan cuma-cuma, alias tidak ada yang perlu bayar. aturannya, semua proses melahirkan harus dilakukan senormal mungkin, sampai pada titik di mana kondisi medis sang ibu atau bayi mengharuskan proses melahirkan dilakukan dengan bantuan teknologi, atau lewat operasi. pilihan operasi caesar di inggris adalah pilihan terakhir, itupun hanya dokter yang memutuskan berdasarkan pertimbangan medis, dan operasi tetap dilakukan tanpa dipungut biaya.
operasi caesar di sini dimaksudkan sebagai langkah terakhir penanganan proses melahirkan yang situasinya sudah sangat darurat. jika membaca link wikipedia di paragraf pertama di atas, memang dari sejarahnya, operasi caesar itu dimaksudkan hanya untuk penyelamatan nyawa ibu dan bayi yang sudah tidak mungkin dilakukan melalui proses melahirkan secara normal karena berbagai macam komplikasi medis, antara lain posisi bayi yang sungsang (kepala tidak di bawah), lilitan tali pusar, kondisi kesehatan ibu yang tidak prima atau mengidap penyakit tertentu, dan lain-lain.
namun pada kenyataannya, ternyata angka melahirkan dengan jalan operasi caesar meningkat dari tahun ke tahun. dan ternyata, alasan pelaksanaan operasi caesar di banyak negara (termasuk indonesia mungkin ya), telah bergeser dari tujuan semula sebagai bentuk penyelamatan di saat darurat, ke arah pelaksanaan operasi dengan tujuan lain yang sama sekali tidak berhubungan dengan alasan-alasan medis tadi.
contoh nyata, kemarin pas tepat tanggal 12 desember 2012, banyak bumil yang 'memaksakan' diri untuk melahirkan pada tanggal itu dengan operasi, hanya supaya tanggal lahir anaknya jatuh di angka cantik. mungkin sama juga kasusnya di tahun sebelumnya pas tanggal 11 november 2011 ya :-) padahal bisa jadi pas tanggal itu, usia kehamilan 'belum matang' benar, dan secara alami, sang jabang bayi 'belum siap' untuk melihat dunia.
'penyalahgunaan' pelaksanaan operasi caesar juga seringkali dilandasi oleh alasan finansial dan kenyamanan semata. banyak rumah sakit (bukan di inggris pastinya) yang 'menyarankan' bumil untuk operasi saja, karena akan memberikan pemasukan finansial secara signifikan kepada pihak rumah sakit dibandingkan jika proses kelahirannya normal. bagi sang dokter, mengoperasi bumil bisa dilakukan sesuai jadual kesibukan (atau jadual liburan) si dokter dan bisa dilakukan pada siang hari di saat jam kerja, dibandingkan jika melahirkan dengan proses normal yang notabene waktunya suka-suka si jabang bayi-nya. mau tengah malem kek, mau jam 3 pagi kek :-)
selain itu, dengan leluasanya bumil untuk memilih operasi caesar yang opsinya tersedia di rumah-rumah sakit di banyak negara, semakin menurunkan tingkat kepercayaan diri para calon ibu-ibu muda untuk memilih melahirkan secara normal. banyak mitos-mitos yang terlanjur dipercaya bahwa melahirkan dengan operasi itu tidak sesakit melahirkan normal, dan mitos lain mengenai keutuhan jalan lahir yang akan terjaga jika melahirkan lewat perut. ditambah lagi, karena jumlah biaya yang dilibatkan untuk membayar proses kelahiran tentunya jauh berbeda jika melahirkan secara normal dan secara operasi, telah membentuk satu kelas sosial baru di tengah-tengah masyarakat (indonesia), di mana mereka yang melahirkan dengan jalan operasi akan merasa lebih 'bangga' dan merasa lebih 'bergengsi' karena lebih berduit :-D
kalau aku masih di indonesia, ga tau juga sih, tergoda apa ga-nya untuk ikut-ikutan (atau tidak) budaya operasi caesar ini. adikku sendiri melahirkan dua kali dengan operasi, hanya yang ketiga dia akhirnya memilih normal setelah dua kali dijahit. alasan dia sih sederhana, yang bayarin asuransi! #hehe. mungkin kalau aku domisili di indonesia, aku bakalan ikut-ikutan juga sih, kan gengsi 'bok kalau melahirkan cuma dibantu dukun beranak! #LOL
meski di inggris sini kalaupun dengan sangat terpaksa aku nantinya harus menjalani operasi caesar, tapi aku tetap berharap mudah-mudahan ga sampai harus menggunakan teknologi bedah perut ini untuk melewati proses persalinanku nanti. karena kalau sampai operasi, berarti kehamilanku mengalami komplikasi! terlebih lagi, fitrahnya seorang perempuan itu kan tubuhnya memang sudah didesain sedemikian rupa untuk melahirkan secara normal. entah bagaimana hukumnya jika dilihat dari sisi agama atau keyakinan (atau apalah), jika kita mengambil alih keputusan kapan dan jam berapa seorang bayi (makhluk hidup) 'harus' terlahir ke dunia. sepertinya koq melangkahi kodrat alam gitu ya, kurang sreg saja kayaknya, tidak alami :-)
jika semua normal saja (semoga, amien), aku sih penginnya melahirkan dengan metode waterbirth, meski masih kudu didiskusikan lagi dengan bidanku, dan mudah-mudahan masih ada pool tersedia untuk di-booking di rumah sakit (nanti deh aku cerita banyak soal ini di artikel tersendiri). saat ini, belum banyak yang bisa aku ceritakan mengenai waterbirth ini karena memang belum pernah mengalami dan masih perlu banyak belajar, baca-baca dan riset kecil-kecilan di internet dulu. nanti kalau kesampaian, pasti akan aku tulis di sini. selain itu aku masih harus mengikuti kursus ante-natal terlebih dulu (sudah daftar sih, nanti kursusnya baru mulai tanggal 18 februari, 2 jam satu kali seminggu) agar lebih familiar dengan metode ini, ditambah harus ikut kelas senam hamil dan segala tetek bengek soal persiapan melahirkan (termasuk hypnobirthing).
pada dasarnya sih, waterbirth atau melahirkan di dalam air adalah salah satu metode paling kuno dari jaman baheula di mana sang ibu pada jaman itu (katanya) harus pergi ke danau sesegera mungkin begitu masa melahirkan tiba, dan hanya mengandalkan gaya gravitasi bumi serta air danau untuk membantu proses persalinan. danaunya sekarang diganti dengan pool, atau kolam air kecil. air danaunya yang (mungkin rata-rata bersuhu) dingin sekarang diganti dengan air bersih yang hangat.
metode paling alami ini juga diyakini sebagai metode yang melibatkan sedikit rasa sakit (katanya) karena dengan berada di dalam air (hangat) akan membantu otot-otot melahirkan menjadi lebih rileks dan si jabang bayi hanya akan keluar tanpa dipaksa atau dibantu oleh apapun, bahkan (katanya) tanpa mengejan, sedot vacuum, atau (boro-boro) operasi.
posisi di dalam air juga membantu si jabang bayi untuk mengikuti gaya gravitasi bumi menuju jalan lahir, berbeda dengan jika melahirkan dengan posisi terlentang di tempat tidur (jalan lahir mendatar), gravitasi tidak akan membantu proses persalinan (oleh karenanya-lah sang ibu harus mengejan). dengan metode waterbirth, teorinya, si bayi akan keluar dengan sendirinya, sealami-alaminya, jika dan hanya jika ia memang telah siap untuk melihat dunia.
.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.
iya mbak, semoga normal ya lahirannya. Aku juga pengennya normal nanti *brb cari suami*
ReplyDeleteoalah, aku baru tau kalo waterbirth pake "jasa" gravitasi bumi juga. Aku kira mengejannya juga sekuat lahiran di kasur, tapi memang agak gak sakit gitu.
trus ntar lucu ya, bayinya bisa renang2 sendiri di dalam air, hihihi
dik Pety, karena comment-nya ngilang, aku copas dari email ya hehehe (sekalian dokumentasi) :-)
Deletesoal waterbirth, ceritanya, baby-nya memang berenang nantinya sebelum diangkat keluar dari air oleh bapaknya, atau oleh bidan (kalau bapaknya pingsan hahaha).. kan di dalam perut si baby juga berenang selama 9 bulan di air ketuban :-p
Naaaaay..
ReplyDeleteudah 24 minggu kaaah?
duh berarti 6 bulanan dong yah :)
Baik normal maupun caesar, aku doakan aja...
semoga Naya dan sang bayi nantinya diberikan kesehatan dan keselamatan yah Nay :)
kalo basa Sunda nya mah..sing langsar lungsur :)
*pukpuk perut Naya*
iya Biiiii, tambah endut (perutnya doank tapi hahaha). amien juga dah didoain yaaaaa.. penginnya sih waterbirth Biii, moga2 kesampaian hehehe
DeleteMbak, sekedar sharing, pernah baca kelemahan waterbith:
ReplyDelete1.) Blood loss yang tidak terpantau setelah melahirkan, beberapa kasus ibu2 melahirkan pendarahan banyak, tapi karena di air jadi ga keliatan.
2.) Bacterial infection from water.
hey pretty :-) makasih sharingnya...
Deletesemua metode tentu ada plus minusnya sih, as long as we are aware of those dan dokternya juga sudah ahli menangani metode tertentu, everything should be fine :-) and the fact that we are in the UK, kaeknya nothing to worry deh hehehe
proses persalinan alami seharusnya minim pendarahan (i've seen my sister went through a 'super-clean' labour before, no single drop of blood at all). pendarahan cuma terjadi jika jalan lahir harus di-cut (biasa terjadi di lahiran terlentang di bed). waterbirth sih seharusnya ga sampai tahap itu. kalau ada pendarahan di dalam karena proses pelepasan plasenta yg tidak sempurna, itu laen lagi kasusnya, as far as i've learned :-p
Gitu toh, hihihi. Iya kalau di UK mudah2an gapapa ya mbak. :)
ReplyDeleteselamat ya mb esti... bentar lagi punya dede, moga2 lancar kelahirannya. lebih enak normal drpd caesar, anak 1 & 2 normal giliran anak ke 3 (lahir agustus 2012) krn ada indikasi medis harus caesar duh sakitnya tak kepalang...hampir sebulan baru pulih... klo normal hbs lahiran bisa langsung lari2 he..he..
ReplyDeletehalo mbak heny pa kabar? lama ya ga nongol hehe. di UK memang semua kudu normal mbak, ga boleh milih caesar kecuali dokter yang memutuskan, ga kayak di indo asal bisa bayar bisa caesar hehehe... kasusku nanti sih ya ga ada yg tau, aku maunya waterbirth, tp nanti jadinya gimana ya terserah takdir saja, moga2 semua normal dan lancar, doanya yaaaa... amiennn :-)
DeleteHalo mba Esti, salam kenal.. boleh minta info lengkap mengenai cara mengurus data2 anak sejenis akta lahir, paspor indonesia, dan visa UK untuk bayinya yang dulu lahir di UK? kebetulan info di website KBRI belum terlalu lengkap. terima kasih sebelumnya..
ReplyDeleteHalo, Salam kenal kembali. Langsung jawab pertanyaannya yaaa. Akta lahir ngurusnya di kantor registrar setempat, biasa pas pulang dari rumah sakit dikasih info ini. Anak saya paspornya baru punya yg UK belum dibikinin yg Indonesia. Karena punya paspor UK dia ga perlu visa donk hehe. Kalo mau aku ada nih syarat2 bikin paspor Indonesia di KBRI London, bisa dikirim lewat email, minta alamat emailnya yaaa.
Delete