Wednesday, 9 January 2013

susu sapi

siapa yang tak kenal produk alami yang satu ini? susu sapi, susu yang berasal dari binatang yang bernama sapi #halah. kenapa tidak membahas susu kambing, susu onta, atau susu formula saja? jawaban ngawurnya, karena lagi iseng pengin nulis tentang susu sapi saja. boleh toh? wong ya ini blog-blog-ku sendiri #hehehe. jawaban jujurnya, karena barusan aku minum segelas!

jawaban yang lebih terdengar masuk akal sih, karena susu sapi adalah jenis susu alami yang terbilang paling populer dibandingkan susu yang berasal dari jenis binatang yang lain. di seluruh dunia, hampir rata-rata penduduknya mengkonsumsi susu sapi. entah itu segar, atau olahan yang berupa susu bubuk, terutama di daerah-daerah yang susah untuk mendapatkan susu sapi segar karena memang daerah tersebut bukan tempat yang tepat untuk dijadikan peternakan hewan yang bernama sapi tadi.

aku tak perlu menjelaskan manfaat minum susu sapi terhadap kesehatan tubuh di tulisan ini, lah ya. semua juga sudah tahu.

tapi yang pasti, susu sapi jangan diberikan untuk susu bayi ya, kecuali hanya untuk bayi sapi #hehehe. susu untuk bayi manusia paling baik ya tetap susu ibu. kalau terpaksa tidak terpenuhi karena sesuatu dan lain hal, ya pakai susu formula. meski bahan dasarnya tetap susu sapi, tapi sudah diolah dan ditambahi dengan (katanya) bahan-bahan lain yang bayi butuhkan. namun sebisa mungkin hindari pemberian susu formula untuk bayi sebelum usia 6-12 bulan jika tidak benar-benar darurat.

oke, kembali ke sapi....

aku sudah kenal susu sapi segar sejak masih kecil. ayahku sering mengajakku untuk pergi membeli susu sapi segar dari peternakan sapi  tak jauh dari rumah kami milik keluarga cina, hampir setiap akhir pekan di pagi hari. semacam traktiran mingguan lah. praktis semasa usia sekolah, kami tidak minum susu setiap hari seperti kebanyakan anak-anak usia sekolah saat ini di kota-kota besar. kami minum susu cuma kalau hari minggu saja. mahal bok!

bisa menikmati susu seminggu sekali, sudah berasa sehat sekali kayaknya. aku masih ingat ketika diajak bokap ke tempat membeli susu sapi segar itu. peternakannya sebenarnya sih bukan peternakan ideal seperti di film-film koboi itu. tak ada bukit luas membentang, tak ada tumpukan jerami menjulang tinggi, tak ada sapi-sapi berlarian dan bebas berkeliaran di hamparan rumput hijau! peternakan yang sering kami datangi dulu berada di tengah-tengah kota, tepatnya di ujung pecinan di kota kecilku, yang kebetulan letaknya di dekat sungai.

seperti halnya kawasan pecinan di kota-kota lain di indonesia, pemilik peternakan ini juga mempunyai toko yang menjual berbagai macam barang pernik-pernik kebutuhan hidup. apa saja ada pokoknya. di belakang toko itulah di pemilik menggunakan sedikit bagian dari rumahnya yang besar, untuk memelihara beberapa ekor sapi perah. pintu masuknya sendiri bukan dari toko di depan, tetapi dari pintu samping. biasa bokap memarkir motor yamaha-nya di dekat pintu gerbang samping di sebelah sungai. lalu aku akan membuntutinya memasuki peternakan tersebut melewati sebuah pintu kayu pagar yang cukup besar.

pintu ini mengarah ke dalam dengan kondisi jalan masuk yang sudah dibeton dengan semen. di kanan kiriku seluruh permukaan tanahnya sudah dibeton semua, dinaungi atap fiberglass (seperti atap car-port di depan rumah itu lho), dan agak dibuat tinggi sedikit dibanding jalanan masuknya. di antara bagian yang tinggi dan jalan masuk, dibuat semacam selokan kecil. di situlah para sapi perah itu dipelihara. rupanya selokan itu fungsinya sebagai jalur pembuangan kotoran jika si sapi dimandikan atau dibersihkan. air siramannya akan meluncur ke selokan kecil itu dan melalui gorong-gorong akan disalurkan langsung (tentu tanpa pengolahan limbah segala) menuju sungai!

pencemaran air sungai? pastinya! tapi jaman itu tahun 80-an, siapa yang peduli? #hehe

di ujung jalan masuk itulah mereka jualan susu sapi segar yang setiap hari diperah dan dituang ke botol-botol kaca untuk didistribusikan ke para pelanggan. kadang-kadang pas aku di sana, pas kebetulan bertepatan dengan mas-mas pegawainya memerah susu. sambil menunggu bokapku antri untuk membeli dan membayar susu segar, biasa aku nonton si mas-mas tadi memerah susu dengan kedua tangannya ke dalam ember penampung. susu sapi yang kami beli ini benar-benar murni. dari ember, si mas biasa menuangnya langsung ke botol dengan bantuan corong. tidak ada campuran air, atau santan atau tambahan apa-apa lagi. tidak pula dipasteurisasi! (dipanaskan sampai suhu 70 derajat untuk membunuh bakteri di susu).

begitu sampai rumah, ibu akan menuang susu segar tadi ke panci dan memasaknya pelan-pelan. mungkin ibuku sendiri tidak pernah mengenal istilah pasteurisasi, atau bahkan mengejanya dengan benar. tapi sebagai seorang ibu, pengetahuannya yang entah datang dari mana, bisa tahu kalau susu sapi tidak boleh dididihkan, cukup dipanaskan saja. ia juga tidak perlu sebuah termometer untuk mengetahui suhu susu sudah 70 derajat atau belum, yang pasti jika sudah mulai ada buih kecil-kecil tapi belum sampai mendidih, tandanya susu sudah siap. pakai jurus ilmu kira-kira lah ya #hehe

setahuku, kakakku tidak begitu suka susu. dan seingatku, di rumah yang paling jagoan minum susu itu aku. tapi yang paling bikin rebutan jika sudah antri minum susu adalah pengin dapetin langit-langitnya. susu sapi segar tanpa campuran, jika dipasteurisasi akan menghasilkan lapisan kental yang mengambang di permukaan, rasanya tiada duanya, super-lezat! kalau di pabrik, lapisan kental ini adalah bahan dasar pembuatan krim kental dan keju. kalau susu sapi pasaran yang dijual di botol sekarang ini, sepertinya kalaupun direbus tidak akan menghasilkan langit-langit setebal susu segar murni. karena  memang sudah diencerkan supaya bisa dijual murah, atau si pengencer bisa mengeruk untung sebanyak-banyaknya!

entah sampai umur berapa aku dimanjakan dengan minum susu sapi segar alami ini, seingatku lambat laun kebiasaan ini hilang karena adik-adikku mulai lahir dan kami tidak mampu lagi menjangkau harga susu sapi segar langsung dari si sapi, yang memang lebih mahal harganya dibanding susu sapi eceran yang dijual botolan di pasar. praktis sejak itu aku berhenti minum susu. lagipula, di indonesia, sepertinya masyarakatnya mempunyai permakluman yang sudah umum, bahwa minum susu itu hanya untuk bayi dan anak kecil saja. kalau sudah besar, ya minumlah minuman yang lain, jangan susu. jadi tidak minum susu adalah hal yang wajar-wajar saja.

tapi kegemaranku minum susu ternyata tidak berhenti begitu saja. setelah aku selesai sekolah dan mulai bekerja, aku mulai mencari-cari susu berkualitas yang enak diminum, yang mengingatkanku akan nostalgia minggu pagi ketika aku diajak bokap membeli susu sapi, dulu. karena sudah berpenghasilan sendiri juga, jadi ada peningkatan kesejahteraan hidup lah ya, ga susah-susah amat untuk beli susu #hehe. meski bagi sebagian lapisan masyarakat indonesia, kemampuan untuk mengkonsumsi susu terkadang masih jatuh sebagai kebutuhan kemewahan sih. ga semua orang mampu, karena memang harga susu masih terbilang mahal dibanding kebutuhan pangan yang lain.

begitulah, bermacam susu sapi botolan yang katanya 100% murni, alami dan segar, sudah kucoba. rasanya? masih jauh dari susu sapi murni perahan langsung dari sapi yang kuminum ketika aku masih kecil dulu. semuanya sudah olahan, rasanya aneh. ada yang rasa santan, ada yang rasa obat (mungkin diberi pengawet ya), dan ada yang kemanisan, sepertinya sudah ditambah gula segala. akhirnya aku nyerah. sampai pada satu hari, aku nemu susu sapi bubuk, yang katanya murni diolah dari susu sapi segar, tapi supaya awet diubah menjadi bubuk. rasanya juga paling mirip susu murni, makanya aku suka.

bungkusnya-pun lain dari yang lain. tak seperti susu bubuk pada umumnya yang memikat pembeli dengan informasi macam-macam dan kemasan karton warna-warni, susu sapi bubuk yang ini kemasannya sangat sederhana, hanya berupa kantong berwarna keperakan, dengan gambar sapi perah belang hitam-putih di depan, dan beberapa info singkat di kemasannya. jujur, aku lupa mereknya. kalau ga salah sih, susu bubuk 'sari husada'.

mudah-mudahan bener, kalau salah ya maap :-p

nyarinya juga susah-susah gampang lho. kadang ada di rak di supermarket langganan (di matahari lippo cikarang deh kaeknya, hihihi), kadang menghilang begitu saja, raib dari peredaran. jadi kadang kalau pas ada aku langsung beli dua, sekalian nyetok. beli banyak-banyak juga takut kadaluwarsa sih.

kebiasaan minum susu bubuk yang rasanya mirip susu sapi murni inipun kudu berhenti ketika aku pindah ke eropa. bukan karena di eropa ga ada susu sih (justru kebalikannya), tapi perubahan besar-besaran dalam hidup kadang membuat lupa untuk meneruskan kebiasaan-kebiasaan lama. tinggal di eropa juga menyadarkan aku kalau harga susu di sini sangat-sangat murah sekali. bukan hanya susu, tapi hampir semua produk turunan dari susu (dairy products) juga terbilang murah. misalnya, krim kental, keju, es krim, mentega, yogurt, lemak susu, krim asam, dan lain-lain.

rupanya di negara-negara maju terutama eropa, wilayahnya sangat cocok dan strategis untuk beternak hewan semacam sapi perah. begitu banyak peternakan tersebar di seantero benua, yang menghasilkan produk-produk olahan dari susu yang sangat terkenal kelezatannya. hampir tiap wilayah mempunyai jenis keju andalan yang bisa dibanggakan dan diekspor ke seantero dunia, bahkan sampai ke indonesia. karena itulah harga keju impor dari eropa biasanya lumayan mahal. jadi heran, kenapa negara katulistiwa seperti indonesia tidak bisa menghasilkan produk olahan susu sekaliber negara-negara empat musim ya? kenapa tidak ada keju khas made-in-indonesia? #hehe. 

mungkin ada tapi aku ga tau? infonya ya...sutralah, nanti aku cari dulu jawabannya dan kutulis di artikel tersendiri kalau dah ketemu!

nah lucunya, meski harga susu sangat murah di (eropa) sini, aku malah ga pernah beli. pertama karena semua produk susu cair adalah produk olahan yang sudah dipasteurisasi, kedua karena rasa susu di sini aneh. kenapa aneh?

karena di sini (terutama inggris, entah negara-negara eropa lain, mungkin juga mirip), susu cair segar yang umum dijual di supermarket dibagi menjadi 3 macam. whole milk, semi-skimmed, dan skimmed. orang sini sangat berhati-hati dengan kesehatan mereka. rata-rata kebanyakan orang membeli susu jenis semi-skimmed dan skimmed. artinya kandungan lemak susu di dalamnya sudah dikurangi (semi-skimmed) atau hampir dihilangkan sedemikian rupa oleh pabrik pengolahnya (skimmed), jadi seperti susu rendah lemak lah pokoknya.

menurutku sih susu yang semi-skimmed masih mending, warnanya masih seperti susu. tapi yang skimmed, ampun deh, dilihatnya sudah seperti santan encer, apa enaknya hehehe. jadi akupun cuma mau minum yang whole-milk, karena kandungan lemak susunya masih utuh. itupun jarang beli, karena rasanya yang aneh itu tadi, beda tidak seperti susu sapi segarku yang dulu itu :-p #teteup

walhasil, ya jadi jarang minum susu deh, meski dapetnya gampang dan harganya murah sekali! murahnya semana sih? contoh nih, susu sapi whole-milk segar 2.2 liter harganya sekitar Rp 19,500 saja. segitu murah? ya iyalah, jangan dilihat rupiahnya doank ya, tapi lihat dari GDP atau pendapatan per kapita orang inggris yang jauh lebih tinggi dibanding indonesia. duit segitu bisa dapet susu 2.2 liter itu sangat murah sekali. setara dengan harga snack atau makanan ringan anak-anak sebungkus lah ya di sini hehehe. jenis yang lain (yang berlemak rendah) juga rata-rata segitu juga sih. jadi ga ngaruh juga mana yang lebih mahal. orang-orang termasuk suamiku tetep beli yang encer demi kesehatan. meski bagiku dengan harga yang sama, kan mending beli yang pekat ya, lebih lezat hahaha.

ide nulis artikel ini tadi datengnya tiba-tiba, gara-gara aku tau-tau koq pengin minum susu panas pas lagi di kantor.

iseng-iseng, buka kulkas kantor di pantry, dan langsung tepok jidat baru ngeh kalau setiap hari di kantorku itu selalu disuplai susu segar berbotol-botol, langsung dari pabrik pengolahnya. susu segar ini diantar mas-mas (bule donk) tiap pagi, dan orang HRD lalu memasukkannya ke kulkas. sudah hampir empat tahun kerja di sini, tahu sih kalau tiap hari ada susu berbotol-botol di kulkas, koq ya ga pernah tertarik untuk nyoba minum ya. gebleg banget!

teman-teman kantor sendiri, terutama orang-orang inggris asli, selalu memakai susu botolan ini untuk dicampur dengan teh. mereka ga bisa minum teh tanpa susu. lebih seringnya malah tanpa gula. tapi susu di teh adalah wajib ada. itu juga kenapa suamiku juga selalu nyetok susu encer di kulkas rumah, ya untuk campuran minum teh tadi.

aku sendiri anti-pati dengan teh susu! rasanya ajaib! sekali nyoba, ga doyan-doyan lagi, hahaha. namanya orang jawa, tehnya ya teh manis dan hitam, tanpa campuran apa-apa. dan kalau bisa teh-nya pun harus teh indonesia, entah sosro, sariwangi, atau teh pokil beraroma melati racikan pakdhe @blontankpoer yang asli solo dan terkenal itu :-)

baru hari ini, tak ada hujan tak ada angin tiba-tiba aku pengin minum susu! hmm...bawaan bayi? #lol

penasaran dengan susu botol di kantor, akupun mengambil segelas, masukin ke microwave, tambah gula dikit, langsung diminum deh! rasanya enak lho ternyata, hahaha. tetap ga sesempurna susu sapi segar asliku yang diperah langsung dari si sapi dan kuminum ketika aku masih kecil dulu sih, tapi mendekati lah. kalau orang-orang kantor cuma memakai susu botolan ini sedikit-sedikit saja untuk campuran minum teh mereka, aku langsung ambil segelas penuh cuma susu doank dan langsung habis kuminum. setengah botol langsung lenyap deh #hehe

dilihat dari botolnya sih, sepertinya memang susu yang ini terlihat beda dengan susu di supermarket yang dikemas dengan botol plastik. susu kantor, botolnya kaca. sama seperti susu sapi masa kecilku dulu yang beli di peternakan pecinan itu. botolnya pun polos, tanpa label apa-apa. terlihat simpel dan tradisional.

hmm, mungkin memang HRD-nya pesan langsung dari peternakan apa ya, bukan dari pabrik? ga tau juga sih. cuma gara-gara aku skeptikal, pesimis dan berpikiran negatif duluan tentang rasa susu di inggris sini, jadi aku memang tak pernah tergoda untuk mencoba. tau enak gini, dari dulu harusnya ya, minum susu di kantor tiap hari. rasanya enak, gratis pulak! siap-siap deh, susu botolan di kantor bakalan lebih cepat menghilang dari kulkas mulai sekarang

#stttt #hihihi

tambahan:
karena udah janji sama dik Pety (lihat komen di bawah), ini tambahan dua topiknya:

1) tentang minum susu bikin perut mual dan mulas: ketika menginjak dewasa, rata-rata manusia mulai tidak toleran terhadap kandungan laktosa di dalam susu. kondisi ini ditandai dengan rasa mual atau mulas setelah minum susu dengan kadar laktosa tertentu yang tidak bisa dicerna oleh tubuh. kondisi ini istilah kerennya disebut lactose intolerance. lebih lengkapnya silakan digoogle. jadi ga heran kalau orang dewasa merasa malas minum susu karena membuat mulas. meski demikian, ada juga yang sampai dewasa masih bisa minum susu seperti ketika masa kanak-kanak, aku salah satunya :-)

2) tentang susu untuk bumil: ketika hamil, memang wanita membutuhkan lebih banyak asupan bergizi dan tambahan zat-zat lain yang sangat dibutuhkan oleh tubuhnya sendiri dan bakal janin yang dikandung, supaya pertumbuhannya lancar dan sehat. tapi, sebaliknya, wanita hamil juga harus sangat berhati-hati mengenai asupan apa saja yang boleh masuk ke mulut dan dicerna tubuh, karena begitu banyak makanan dan asupan tambahan lain yang sebaiknya tidak dikonsumsi karena justru akan menimbulkan gangguan pada proses kehamilan. beberapa jenis makanan sudah pernah aku tulis di catatan mingguan bumilku, sementara mengenai tambahan asupan yang lain aku memang belum pernah tulis di sini.

di indonesia, ibu hamil dimanjakan dengan begitu banyak pilihan tambahan asupan yang dengan mudahnya bisa diperoleh dan dibeli di supermarket-supermarket tanpa perlu resep dokter. asupan tambahan ini, kata adikku, ada yang berupa susu untuk bumil, sereal, dan semacamnya. produsen yang memproduksi asupan-asupan tambahan ini mengklaim bahwa dengan produk mereka kebutuhan gizi bumil akan terpenuhi dan kesehatan bumil akan terjamin. apakah benar demikian adanya?

klaim sih boleh-boleh saja ya, namanya juga pabrik lagi jualan dan nyari untung bisnis, hehehe. dan untuk bumil yang lalu merasa harus membeli dan mengkonsumsi asupan tambahan ini supaya merasa lebih sehat dan lebih bugar selama hamil, ya sah-sah juga. wong semuanya juga halal dan tidak ilegal.

ini juga reaksiku ketika pertama kali tau aku hamil tapi ga bisa doyan makan karena morning sickness, aku langsung sibuk nyari-nyari susu bumil. kebetulan adikku juga nganjurin itu, lumayan buat ganjal perut karena memang belum bisa makan normal dan masih mual-mual. tapi apa hasil? sudah muter nanya ke sana kemari dan mendatangi supermarket-supermarket serta apotek, semua mengatakan hal yang sama dengan nada heran, "milk for pregnant women? never heard of it!" gubrag!!!

ternyata di inggris, ga ada tuh yang jual susu bumil, sereal bumil, atau asupan-asupan tambahan jenis yang lain untuk bumil. oalahhhh....! baru ngeh! pantesan semua pada heran ketika aku sibuk nerangin apa yang sedang aku cari, lha ternyata memang ga ada yang jual, dan ga ada pabrik yang memproduksinya hahaha.

terus aku tanya ke bidan. kenapa di negeri asalku, bumil pada sibuk mengkonsumsi tambahan ini itu ketika hamil?

jawabnya, ya karena ada yang jual, dan marketingnya bagus dengan janji-janji nutrisi tambahan di susu itu, ya banyak yang tergiur mencoba. tapi di inggris, tidak bakal ada produsen susu bumil yang dapet ijin dengan mudah dari dinas kesehatan untuk memproduksi susu semacam itu, karena pada intinya memang kandungannya ga bakal ngaruh apa-apa ke bumil selain bikin kenyang doank. ya iyalah minum susu ya pasti kenyang, hahaha.

asupan tambahan yang paling bagus untuk bumil ya tetap makanan segar bergizi, sayuran segar, buah-buahan dan cukup istirahat! tidak ada susu yang bisa mengalahkan itu hehehe. satu-satunya asupan tambahan yang dibolehkan dikonsumsi oleh bumil di inggris cuma tablet minyak ikan dan asam folat, itu juga pake resep belinya. kalau minyak ikan bisa sih beli langsung di apotek. jadi ga maen-maen di inggris bumil benar-benar diproteksi harus kembali ke alam, dengan sesedikit mungkin obat-obatan atau asupan tambahan buatan pabrik. aku sendiri sejak minum tablet asam folat cuma 5 kali dan terakhir malah muntah, jadi ga pernah sentuh tablet itu lagi, bandel ya hiks. eh, jadi panjang tambahannya, udah ah... 

demikian sekilas info :-)





.:kalau kamu suka artikel di atas, mungkin kamu suka ini juga:.

19 comments:

  1. aku minum susu rutin sampe kelas 3 SMA kayaknya mbak. itupun semacam Dancow atau Frisian Flag. Susu murni jarang banget, pernah sih dulu langganan sama orang, ya botolan polos gitu, ke rumah tiap pagi.

    Sekarang katanya yg bagus untuk kesehatan itu disini Bear Brand itu mbak, gambarnya beruang (ya iyalah), hehe. Tapi karena tanpa gula, malah eneg. Beberapa kali kucoba, malah mual, padahal pengennya bugar (kalo lagi sakit) :(

    Mbak minum susu hamil juga kan ya disana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kaeknya badanku emang cuma cocok sama susu segar, bukan susu pabrikan ya hihi, jadi paling enak tetep susu sapi asli tanpa merek ;-) oh ya, susu yang kadar laktosanya tinggi memang bikin mual, terutama kalau yang minum mengidap Lactose intolerance (aku tambahin satu paragraf di tulisan di atas deh).
      soal susu ibu hamil, sepertinya itu cuma produk yang dijual di indonesia hahaha... di inggris ga ada tuh produk-produk begitu. aku tulis juga yah di atas kenapa susu bumil ga dijual di inggris :-p

      Delete
  2. beda rasa karena pakan untuk sapinya juga beda kali ya... sapi di sana kalo ga salah suka dikasih makan jagung dan ampas gandum gitu.. kalo di sini kan biasanya rumput gajah sama alang2...

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh btw ini aku yg komen, tadi lupa tulis nama :p

      Delete
    2. weleh ternyata dirimu toh... hahaha... bener juga kali teorinya. beda pakan ternaknya jadi susunya beda rasa yak! hmm.. tp kalo ga dicampur yg aneh2 memang masih mirip2 sih rasanya :-) btw pa kabar bandung?

      Delete
    3. belakangan ini angin kenceng dan tiap hari mendung + ujan... jadi kangen manchie ;))

      Delete
  3. cari peternakan terdekat, aku dulu waktu di UK langganan susu sapi, dianterin tiap 2 hari sekali pake botol2 kaca. reliable banget. jam 5 pagi deliverynya :)

    aku ga bisa minum susu kalo ga whole milk. anak2 jg minum susu whole milk. semua dokter di sini skrg menganjurkan di atas 2 th sebaiknya beralih ke semi-skimmed milk. well.. orang2 sini dapet banyak lemak dari makanan2 lain, selama aku menyediakan asupan makanan yg sehat dan seimbang, susu yang cuma 4% kandungan lemaknya, I could live with that.

    aku sendiri agak lactose intolerant, kalau minum susu lebih dari 2 gelas sehari langsung mencri2. :) untung anak2 nggak, karena mereka aku wajibkan per harinya dpt 3 serving of milk/dairy. (susu/yoghurt/cheese). yang aku takutkan di usia yang mulai beranjak tua ini (cieeeh umur berapa sih bok!), wanita2 pada umumnya dan wanita indonesia pada khususnya, asupan dairynya kurang dari 2 atau 3 serving tiap hari. nah itu berpengaruh efeknya nanti pada osteoporosis, etc. haiiizzz...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi :-) iya sepertinya memang ada langganan susu sapi langsung dari peternakan, dan sepertinya memang itu yg ada di kantor sekarang hehehe. cuma waktu itu males aja sih nyari (biasaaaaa). karena sekarang udah nemu yg rasanya asli dan tersedia gratis di kantor, kaeknya ga perlu langganan sendiri deh haha. biasa tiap jumat kalau ada sisa juga diumumin HRD suruh dibawa pulang, huehehehe... Monica skrg di mana domisili? ga di Cambridge lagi ya?

      Delete
    2. iya nggak di cambridge lagi, skrg di New Hampshire, USA. kalo anaknya udah 1 th minum susu sapi (jangan ky anak2 indo yg berlomba-lomba minum sufor), ntar inget langganan susu sapi kalo anaknya udah waktunya minum susu sapi :)

      aku di indo sempat langganan susu sapi juga, tapi reseh kalo di indo tipe langganan susu sapi yg harus digodok dulu susunya >.<

      Delete
    3. ah iya kaeknya dah pernah bilang dulu kalau sekarang dah di US, hihi...lupa :-) yoi, pernah liat sih kaeknya ada mobil pengantar susu tiap pagi di daerah aku tinggal. ntar kalau liat lagi catet websitenya jadi bisa pesan nanti...thanks yah :-) eh kalau ga, tahun depan ingetin aku, xixixi

      Delete
  4. di indo mmg aneh mbak... cm di indo aja yg ada susu dr bumil,bayi sampe org tua... pdhl sekarang kan udh gak ada 4 sehat 5 sempurna lg... yg ada skrg rekomendasi dr WHO itu PUGS alias Pedoman Umum Gizi Seimbang.. jadi skrg susu udh tdk utama lg... makannya ya makanan gizi seimbang dan bumil Tidak Wajib Minum Susu... Mind set org indo mmg hrs dirubah... ya mulai dr diri kita sendiri dan kluarga... Dan di dalam Al Quran jg udh dsebutkan Asi mmg makanan terbaik bagi bayi,dan kewajiban bagi ibu utk memberi Asi sampe 2thn penuh,apabila si ibu tdk bs memberikan Asi nya dsarankan mencari ibu susu ato donor Asi... dsitu tdk menyebutkan susu2 lain selain Asi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, kan namanya bisnis cari untung dik Lia hehehe selama ada yg beli, ya yang jualan makin banyak :-) pinter-pinternya kita saja sebagai konsumen jangan mau dikibulin :-D

      Delete
  5. Waahhh susu.. Bisa2nya kepikiran bahas susu..hahaha..Jadi inget juga masa kecil dulu aq juga suka kepala susunya itu yang juga jadi rebutan sama adik2.. *kakak yang jahat

    Klo dulu susu itu wajib tiap pagi diminum sebelum berangkat sekolah.. dulu papih masih cukup berduitlah sebelum bangkrut waktu aq usia SMP :))

    Dan susu itu harus diminum sampai habis segelas penuh ukuran 300 cc tanpa gula. Adik2q paling sebal dan suka ngga sampai habis minumnya. Klo aq suka, tapi juga ga sampai menghabiskan sisa mereka sih.. sayang sebenarnya terbuang klo pas ngga diminum papih.. :))

    Dulu karena tinggal di Bandung, ada susu murni KPBS yang dari Pengalengan. Langganan bulanan diantar setiap subuh.

    Btw, aq juga tau tuh susu yang cuma dibungkus kantong perak itu! Ga nyangka qm nemu itu juga. Iya klo ga salah memang Sari Husada. Itu merk yang memproduksi susu SGM juga sama Lactamil. Yang buat Bumil itu.. :D Tapi susu bubuk itu sudah langka.

    Jangan2 qm juga suka gadoin susu bubuk ya, Rin? hehehe... aq dulu suka makanin susu bubuk dengan sendok teh setakar-setakar. SGM yang paling enak, lalu Dancow. Tapi sekarang Dancow ngga sama rasanya.. :))

    Jadi nostalgia juga deh...

    Terusin nulis ya, klo baca tulisanmu pasti aq nemuin hal baru buat tambahan pengetahuan. Makanya suka.

    Two thumbs up!

    ReplyDelete
    Replies
    1. ni komen puanjang buener bisa dijadiin artikel nih huehehhe. makasihhhh pake di acungin jempol segala.. jadi malu ;-p iya tuh susu Sari Husada emang enak yah. aku ga pernah tapi gadoin susu. bisa diomelin emak kan itu susu buat adik2 haha... sejak dewasa dah ga kuat beli susu kan, namanya jg keluarga pas2an. pas butuh ini itu, eh ga punya duit LOL, cuma pas kerja aja mulai mampu beli sendiri lagi. jd daripada digado ya mending diminum sekalian atuh :-)

      Delete
  6. bwahahahaha... komennya niat banget soalnya...Btw, digadoin lebih irit Nyah... sesendok ewang...wkwkwkwkwk... tapi itu dulu sih, iya sama kok, pas udah bisa nyari duit sendiri juga.. hahahaha... yang digado termasuk Milo dan susu cokelat bubuk. (^_______^)v

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  8. update 09.01.14: baca postingan kaskus ini jadi tambah yakin ternyata orang dewasa memang ga perlu minum susu, dan bayi manusia HARUS minum susu ibu, jangan susu sapi. SUSU SAPI HANYA UNTUK BAYI SAPI! hehe http://www.kaskus.co.id/thread/52b02c45148b46277b8b45aa/fakta-menyesatkan-seputar-susu-bagi-manusia

    ReplyDelete
  9. menurut saya sih enakan susunya tuh digado .krn pas diemut dimulut rasanya manis dan enak lah pokoknya. tapi kalo diminum bikin mules perut aje. dulu pas smp gara-gara minum susu pagi-pagi pas bgt lagi upacara krn ga kuat nahan mules yg bikin lemes jadi pingsan dehh -_-

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...