mental gratisan

orang bilang, hari gini mana ada yang gratis... :-p

postingan kali ini aku mau ngebahas topik yang ringan-ringan saja ah. soalnya udah agak lama ga posting, dari kemarin bolak-balik ngedit draft tulisan soal konflik gaza, tapi karena temanya super-duper-berat, jadi malah draft-nya ga kelar-kelar, hadeuh. kali ini intermezo aja deh ya, pilih tema tulisan yang ringan biar cepet tayang kayak sinetron indonesia hehe.

di inggris sini, setiap kali kita belanja, hampir selalu ditawari untuk bikin kartu pelanggan (atau bahasa kerennya loyalty card), yang bisa digunakan untuk ngumpulin poin. kayaknya di indonesia dan di mana-mana juga sama ya, strategi marketingnya. tujuannya standar sih, biar kita setia sama toko/supermarket itu, jadi balik lagi jadi pelanggan dan belanja di tempat yang sama.

tapi kalau semua toko atau supermarket strateginya mirip semua, tau kan apa buntutnya? dompet kita jadi penuh sama kartu-kartu pelanggan dari berbagai macam tempat belanja, bener ga? coba deh periksa dompet masing-masing. pasti isinya selain ktp, sim, 1-2 kartu debit, 1-2 kartu kredit (yang punya kartu kredit lebih dari satu atau dua pasti demen ngutang haha), dan selebihnya mungkin penuh sama kartu pelanggan, tapi ga ada duitnya. hayo ngaku...hihi.

dompetku juga penuh kayak gitu, isinya kartu-kartu dari berbagai tempat belanja, sampai kadang-kadang pusing ini mana yang masih dipakai mana yang ga pernah kepake saking jarangnya belanja kecuali belanja kebutuhan bulanan untuk makan. kartu dari tesco termasuk yang paling aktif buat ngumpulin poin, selain nectar, kartu satunya lagi yang juga kadang-kadang kupakai. sementara kartu-kartu yang lain seperti boots, costa, nandos, iceland, waitrose, garden centre, oyster, emirates, dan banyak lagi yang lain, termasuk yang jarang kupakai.

kalau diitung, total mungkin ada 10-15 an kartu lebih. meski beberapa udah aku keluarin dari dompet dan aku taruh saja di laci di rumah karena lama ga kepake. bikin penuh dompet doank, nanti dikira orang banyak duitnya, padahal dompetnya cuma penuh kartu hihi.

gambar dicomot dari sini

sebenernya ngumpulin poin pelanggan dengan membawa-bawa kartu ke sana kemari di dalam dompet untuk kita gunakan setiap kali belanja, ga ada jeleknya juga sih. apalagi kalau emang kita sering belanja-belanji. kadang-kadang poin yang terkumpul setelah berubah jadi voucher belanja, jumlahnya lumayan lho buat belanja lagi, hehe.

tapi untuk menjadi seorang pengumpul poin yang baik, rupanya ga gampang juga. contohnya suamiku.

dia orangnya agak kurang telaten dalam urusan ngumpulin poin. ga kayak aku yang dasarnya emang mental gratisan, kalau ada poin-poinan gini pasti rajin biar dapet voucher belanja gratis. kaeknya sih emang kaum ibu-ibu yah yang lebih telaten untuk urusan beginian. bapak-bapak emang biasanya lebih cuek dan ga telaten ngumpulin poin. bawa-bawa duit receh aja males, ya kan. sampai-sampai ketika aku ngumpulin recehan punya suamiku di rumah, setelah diitung-itung jumlahnya lumayan juga. jadilah aku pake buat belanja! haha...

poin yang paling rajin aku kumpulin selama ini ya cuma dari dua kartu yang sudah kusebut di atas saja sih. yang lain-lain selain aku udah jarang belanja ke tempat tertentu jadi kartunya emang ga pernah kepake lagi, juga karena ngumpulin poin emang perlu energi ekstra. kalau ga fokus atau ga pernah diklaim memang bisa dengan mudah terlupakan dan hilang begitu saja. jadi daripada waktuku habis buat ngurusin poin-poin yang ga jelas jumlahnya berapa, mending aku konsentrasi sama dua saja.

kedua poin itu adalah dari kartu pelanggan di tesco dan dari kartu nectar yang bisa dipakai di berbagai tempat belanja termasuk di pom bensin.

kartu nectar

inipun sebenernya kartu nectarku ga pernah aku cek isi poinnya sudah ada berapa dan bisa diklaim buat apa saja. dah lama banget ga pernah buka akun nectarku, passwordnya saja mungkin aku lupa. meski begitu, setiap kali belanja di tempat yang bisa ngumpulin poin nectar, aku memang pakai kartuku. entah itu belanja bulanan ke sainsbury supermarket, atau pas isi bensin ke pom-pom yang bisa ngumpulin poin nectar ini. karena poinnya ga serta merta berubah jadi voucher belanja seperti halnya kartu tesco, jadi poin nectar-ku aku cuekin saja. biarin menggunung dulu, nanti baru aku pakai belakangan kalau udah butuh.

mantan ibu kosku termasuk makhluk yang paling rajin ngumpulin poin, dan ia juga rajin ngeklaim poinnya. sudah sering ia cerita kalau pas liburan dan butuh hotel untuk nginep, ia ga pernah bayar hotelnya pake duit, tapi pakai poin, alias hotel gratisan! hehe...

karena selain bisa dipakai untuk bayar hotel, poin-poin ini biasanya juga bisa dipakai untuk bayar airmiles pesawat terbang, atau upgrade tiket pesawat dari kelas ekonomi ke kelas bisnis, bisa juga dipake untuk naik kereta, bisa untuk bayar tiket masuk tempat hiburan anak-anak dan masih banyak lagi pilihannya. sampai kadang bingung sendiri mau dipake untuk yang mana. nantilah kalau aku memang perlu liburan ke mana gitu, mungkin aku akan pakai poinku yang dari kartu nectar untuk bayar penginapan atau transportasi.

kartu tesco

lain halnya dengan kartu nectarku yang aku cuekin poinnya, kartu tescoku adalah kartu yang paling kumanja. karena selain rajin belanja ke tesco, apalagi sebentar lagi akan ada supermarket tesco baru dibuka tak jauh dari rumahku, cuma 5 menit jalan kaki, sepertinya bisa dibilang kalau kami memang pelanggan tesco yang baik. terutama karena tesco di sini juga punya pom bensin, jadi selain belanja kebutuhan bulanan kami juga selalu isi bensin di tesco supaya bisa nambah poin.

tesco juga paling rajin ngirim voucher belanja setiap 3 bulan sekali yang diambil dari poin yang sudah terkumpul, supaya bisa dipakai oleh pelanggannya. voucher ini selain bisa digunakan sebagai alat pembayaran, juga bisa dipakai untuk bayar yang lain-lain seperti yang aku sebut di atas. hotel, pesawat, kereta, liburan, dll.

lucunya, sejak aku pindah ke inggris dan mulai rajin ngumpulin poin dari tesco dari tahun 2006 lalu, aku sama sekali ga pernah make voucherku untuk belanja lagi. bukan karena udah kebanyakan duit yah, tapi menurutku kurang sreg aja kalau belanja tapi bayarnya pake voucher gratisan, meski sebenarnya ya sah-sah saja. karena aku malas bayar belanjaan pake voucher, maka setiap kali aku terima voucher dari tesco, aku selalu pake lagi untuk ngumpulin airmiles.

karena sebenernya aku punya impian yang lebih dahsyat lagi pemirsa, dari sekedar belanja gratisan dan bayarnya pake voucher, kurang keren aja gitu kayaknya. impianku yang terpendam cukup lama ini adalah, aku pengin bisa terbang ke indonesia gratisan cuma bayar pake poin dari tesco! keren kan? hihi...

gimana caranya?

jadi tiap kali aku terima voucher yang isinya paling £2, £3, atau £5 itu, aku selalu pake untuk membeli airmiles, seperti udah kubahas di atas kalau poin kita emang bisa dipake untuk terbang, naik kereta, bayar hotel dll. nah, untuk terbang ke tujuan tertentu ada aturannya tersendiri. perlu sekian poin misalnya untuk terbang ke zona eropa, dan tentunya perlu lebih banyak poin untuk terbang ke zona asia pasifik contohnya indonesia, dan seterusnya.

poinku saat ini 31580
poin ini sudah bisa dipakai untuk terbang ke destinasi-destinasi seperti terlihat di peta
paling jauh sih nigeria, arab saudi, norwegia, dan finlandia. ke singapura/indonesia butuh sekitar 70000-an poin

seperti bisa dilihat di gambar di atas, saat ini poinku sudah bisa kupakai untuk terbang ke zona eropa dengan gratis sih, kalau aku mau. bahkan kemarin sempat tergoda untuk liburan ke disneyland di paris karena poinku sudah cukup untuk ngeklaim tiket kereta eurostar untuk 2 orang dewasa (aku dan suami) pulang pergi dari london dengan tujuan disneyland paris. asik kan?

tapi selain karena tujuanku ngumpulin poin emang bukan untuk dipake ke paris, juga karena ethan masih kekecilan untuk bisa menikmati disneyland, jadi mending ditunda saja ke sananya kalau ia sudah agak besar, mungkin kalau dia udah 5 tahunan lah. dan mungkin nanti suami saja yang bayar tiket keretanya, jangan pake poinku biar tetep utuh, hihi #emak-emak licik

karena tujuan awalku ngumpulin poin gratisan ini adalah supaya satu hari nanti aku bisa terbang ke indonesia dengan gratis yang mana butuh sekitar 70000 poin, jadi aku masih perlu ngumpulin sekitar 39000 lagi #hadeuh.

kalau sekarang ini aku cuma punya 31580 yang aku kumpulin sejak 2006 sampai 2014 (delapan tahun lho pemirsa!), maka akan dibutuhkan kira-kira delapan tahun ke depan untuk bisa mencapai angka 70000 yang mungkin setara dengan harga tiket inggris-indonesia pp yang rata-rata berkisar antara 15 - 20 jutaan rupiah itu. lumayan kan bisa terbang gratis cuma dengan belanja bulanan, yang sebenernya ga dapet poin juga ga masalah, wong ya cuma ngumpulin poin pelanggan doank sebenernya.

tapi yah, kalau ada yang gratisan kenapa harus bayar, meski sepertinya aku memang masih harus menunggu lebih lama lagi dan harus lebih banyak belanja lagi supaya poinku cukup dipake untuk bisa pulang kampung, gratis!

yipeee, hihi....