- sebuah refleksi -
hari ini jatah hidupku berkurang setahun lagi.
begitu banyak kejadian menyenangkan selama setahun terakhir ini, sejak aku posting tulisan berjudul tiga delapan tepat setahun yang lalu, waktu ethan baru umur 7 bulan. kini ethan sudah berusia 19 bulan, tumbuh sehat, aktif, lincah dan selalu riang. aku bahagia...
sudah tepat 7 bulan aku kembali kerja ngantor lagi dan menjalani rutinitas sehari-hari dari senin sampai jumat. sementara aku harus sudah berangkat pagi-pagi, suamiku dengan sabar dan telaten ngurus si ethan setiap pagi mulai bangun tidur sampai berangkat ke penitipan anak dan menjemputnya lagi di sore hari. praktis sebagai ibunya, aku cuma mengasuhnya setelah aku pulang kerja, ketika kami makan malam bareng, lalu memandikan, dan meninabobokannya sebelum tidur. hanya di akhir pekan aku bisa mencurahkan seluruh waktuku untuk anak semata wayangku. pilihan yang sudah aku putuskan untuk kujalani. semua baik-baik saja dan aku bahagia...
sudah hampir 2 tahun aku belum lagi kembali mengunjungi keluarga dan sanak saudara di tanah air. tapi aku janji tahun depan aku akan berkunjung jika tidak ada aral melintang. dengan jatah hidup yang terus berkurang dari hari ke hari ini, aku masih ingin diberikan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan teman-teman dekatku yang sudah mengisi hidupku selama ini, sekali lagi. jika kali ini niatku terlaksana, pastinya aku akan bahagia...
pagi ini suamiku memberiku dua buah kartu ucapan selamat ulang tahun seperti biasanya. satu dari dia, satu lagi pura-puranya dari si ethan. pas ethan bangun mereka menyanyikan lagu hepi besdei untukku, meski partisipasi si ethan hanya dengan bengong melihat bapaknya tiba-tiba nyanyi pagi-pagi. pemandangan yang tak biasa dan patut kusyukuri. hidupku diwarnai oleh dua orang yang paling kukasihi. sudah selayaknya aku bahagia...
sayangnya, siang tadi ada sedikit prahara yang hampir meletupkan emosiku, gara-gara ada seorang teman lama yang tiba-tiba nelpon dengan alasan mengucapkan selamat ultah, tapi lalu ngaku kalau sudah lama dia menyimpan rasa padaku, dan kemudian ngajak kencan(!) meski tahu aku sudah bersuami. dia pikir aku istri macam apa? doh gusti, godaan hidup memang selalu muncul tanpa disangka-sangka. tentu dengan halus dan masih berusaha sopan aku tolak ajakan 'aneh' itu. di rumah ketika si ethan sudah pulas, aku cerita ke suami karena tentu kejadian itu mengganjal di pikiranku. dengan penuh pengertian, justru suamiku malah yang meredamkan emosi dan amarahku, bukan sebaliknya. ah, sungguh beruntung aku menemukan suami seperti dia. sebagai istri, sudah sepatutnya aku bangga dan bahagia...
hari terus berganti, itu pasti. umur terus berkurang, itu pasti. tapi berhasil melewati hari-hari itu dan mengisinya hanya dengan hal-hal yang membuat kita bahagia, itu pilihan, meski selalu ada sebagian dari kita yang memilih sebaliknya. tapi karena ini adalah hidupku, maka aku memilih untuk bahagia. dan kalau ada yang tak suka, itu lain perkara.
sampai jumpa tahun depan!
03.12.14
Wahhh kita seumuran mbak... saya agustus kmrn pas tiga sembilan...
ReplyDeleteHerr.. berani-beraninya dia mbak... lempar saja pkai wajan gosong... #jd esmoni
Btw semoga selalu sehat, bahagia dan sukses selalu ya mak...
oh yaaaa, wahhh asikkk ada temen seumuran hehe... tuaan mak Iro beberapa bulan saja ternyata. bedanya anak-anak mak udah gadis yah, hihi.... iya itu ada saja yg bikin gara-gara mak, merusak mood saja ya hehe. sayangnya kok ga punya wajan gosong, pinjem satu mak, haha..... amien terima kasih doanya :-)
Delete