hadeuh topiknya berattttt
dah lama banget blog ini ga ngebahas topik berat kayak dulu-dulu. belakangan ini malah yang sering diangkat topik-topik kacangan mulu. kalo ga topik haha hihi, topik nyinyir ampe bikin heboh kampung orang #uhuk, ya topik-topik narsis ga jelas. levelku ternyata emang cuma segitu, cih!
kali ini mau agak serius dikit ah, mau nulis topik yang lagi seru diperdebatkan di dumay belakangan ini.
sosmed indonesia gitu lho, apa sih yang ga dibahas hehe. apalagi kalo triggernya adalah pernyataan pak presiden yang dicintai oleh 55% masyarakat Indonesia (kategori usia pemilih pemilu) tapi selalu dihujat dan dicaci oleh 45%-nya itu. langsung kayak nyalain korek di jerami kering yang udah dikasih bensin lah. tapi moga-moga tahun 2019 nanti persentasenya berubah ya, dari 55:45 jadi 75:25 lah, amin :-p
karena udah banyak ahli tafsir, orang pinter, ilmuan, tokoh penting, ketua ini, ketua itu, blogger seleb, penulis handal, ahli kitab, dan ahli-ahli lain yang sudah angkat bicara dan ngebahas topik hangat ini (gugel aja!), aku kok jadi kehabisan sudut pandang untuk ngebahas ya hehe.
baru mulai ngetik udah mentok duluan, d'oh ga niat.
baru mulai ngetik udah mentok duluan, d'oh ga niat.
penginnya sih ngebahas dari sudut pandang lain yang belum pernah ditulis orang gitu lho, jadi biar ga basi. mosok udah dibahas orang dibahas lagi. kan males yang baca. apalagi postinganku kan harus selalu orisinil #halah
oke, setelah cari wangsit, akhirnya aku nemu satu sudut pandang yang bisa dijadikan topik bahasan di blog ini. moga-moga sudut pandang ini belum ada yang ngebahas.
aku juga mau disclaimer dulu kalo tulisan ini adalah gabungan dari opiniku pribadi, ditambah hasil survey kecil-kecilan baca-baca tentang topik serupa dari media (bukan buku), baca-baca wiki terkait, dan beberapa tautan relevan yang tentu akan aku cantumkan sumbernya. dan jangan lupa, aku bukan ahlinya. lhah, kenapa nekat nulis?
ya kan boleh urun suara dikit, kan ga harus ahli dulu baru boleh beropini hehe... lanjuttt!
church of england
lho, kok bukan ngebahas sesuai judul postingan sih? hehe, sabar dikit yah ntar juga nyampe ke sana. keep reading.
sebelum masuk ke tema islam nusantara, aku pengin melipir dulu ngebahas mengenai church of england. mungkin udah pada tau (atau mungkin justru belum banyak yang tahu?), kalo agama kristen yang dianut oleh (sebagian besar) orang inggris adalah kristen anglikan, atau kristen yang berkiblat pada church of england, bukan ke pimpinan tertinggi paus yang berpusat di vatican-roma, italia sana.
asal muasalnya bermula ketika pada abad ke-6 masehi, raja inggris yang tambun dan kontroversial henry-viii punya keinginan pribadi pengin menceraikan istri pertamanya supaya bisa kawin lagi! -ini versi dramatisnya hehe. untuk versi sejarahnya, sila baca wiki saja yah.
karena keinginan ini tentu saja bertentangan dengan aturan agama kristen yang dianut oleh sebagian besar penduduk inggris pada waktu itu, yang ajarannya dulu sampe ke inggris dibawa oleh para serdadu romawi. to cut the story short, akhirnya raja henry-viii 'musuhan' deh sama paus di roma. ujung-ujungnya, gereja-gereja di inggris memisahkan diri dan mulai saat itu ajaran agama kristen di inggris ga ngikut lagi sama aturan kristen katholik yang berpusat di roma.
sementara itu, pada saat yang sama ajaran protestan yang merupakan gerakan reformasi dari ajaran katholik, juga sudah sangat berkembang dan mempunyai pengikut sendiri. gerakan yang bermula dari jerman ini semakin menyebar luas di kawasan eropa dan tentunya sampai ke inggris juga.
setelah raja inggris henry-viii 'ngambek' dan 'musuhan' sama petinggi katholik di roma karena permintaan cerai-nya ditolak paus #hadeuh, maka seluruh umat kristen di inggris-pun bukan lagi pengikut katholik roma, tapi membentuk kelompok sendiri yaitu kristen anglikan (anglikan = anglican = anglo = england). perkembangan berikutnya, anglikan ini menjadi salah satu cabang dari gerakan protestanisme. yang pengin tahu sejarah selengkapnya, ini tautan wiki-nya.
maka sejak saat itu lahirlah kelompok baru, yaitu kelompok kristen anglikan.
sampai saat ini, di dunia terdapat tiga ajaran utama kristen dengan pengikut terbesar katholik roma, lalu yang kedua adalah pengikut protestanisme yang terdiri dari bermacam-macam kelompok pengikut di antaranya adventisme, anabaptisme, anglikanisme, gereja-gereja baptis, kalvinisme, lutheranisme, methodisme, pantekostanisme, dan cabang-cabang yang lain.
dan pengikut terbesar ketiga adalah kelompok kristen orthodox.
di indonesia cuma dua kelompok saja yang diakui secara resmi yaitu katholik dan protestan. ga tau gimana aturannya kalo ada orang indonesia yang percaya sama kristen orthodox ya? #serius_nanya. mungkin harus pindah negara karena ga bisa bikin ktp di indonesia secara pilihannya cuma ada dua? hehe. entahlah.
sementara di inggris gara-gara urusan cerai akhirnya sebuah kelompok baru terlahir dengan jumlah pengikut yang lumayan besar, di wilayah lain dengan berbagai latar belakang dan penyebab yang tentunya berbeda-beda, kelompok-kelompok lain juga bermunculan yang akhirnya bernaung menjadi satu sebagai bagian dari gerakan protestanisme itu tadi.
tentu proses lahirnya sebuah kelompok baru dalam sebuah ajaran atau keyakinan ini bukanlah sebuah proses yang instan dan cepat, tapi proses ini dalam hitungan sejarah pastilah membutuhkan waktu yang sangat lama, panjang, dan telah melewati tahapan yang sangat rumit dan pelik.
lalu apa hubungannya dengan islam nusantara?
islam nusantara
di sini aku ga bermaksud membandingkan, bukan pula berniat untuk nyama-nyamain. tapi cuma mau menggarisbawahi saja kalau perjalanan sejarah para pengikut agama-agama besar di dunia (terutama agama langit/samawi/abrahamik) yaitu yahudi, kristen, dan islam itu sudah sangat panjaaaaang sekali.
berbagai pergerakan, perpecahan, dan konflik sudah tertoreh dalam buku-buku sejarah kuno sampai modern. tentu saja bersamaan dengan ini, setiap pergerakan dan perkembangan jumlah pengikut sebuah keyakinan juga selalu dipengaruhi oleh aspek sosio-kultural-politik wilayah setempat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
seperti halnya terjadi pada ajaran kristen, dalam sejarahnya islam juga mengalami hal ini.
meski fakta mencatat bahwa kelompok penganut islam terbesar di dunia saat ini ada dua saja yaitu suni dan syiah, namun tak bisa dipungkiri beberapa kelompok-kelompok kecil juga bermunculan di berbagai penjuru dunia. meski jauh lebih sedikit dibandingkan kelompok suni, persentase penganut syiah terbesar banyak didominasi oleh muslim di negara-negara iran, ajarbaijan, bahrain, irak, pakistan, lebanon, dan muslim india.
selebihnya sebagian besar muslim di penjuru dunia adalah penganut islam suni (80% - 85%), terutama kawasan asia dan timur tengah. sumber dari wiki.
selebihnya sebagian besar muslim di penjuru dunia adalah penganut islam suni (80% - 85%), terutama kawasan asia dan timur tengah. sumber dari wiki.
bagaimana sejarahnya sampai penganut ajaran islam terbagi menjadi dua kelompok besar, sejarahnya panjang banget dan ga perlu dibahas di sini. yang tertarik silahkan baca di tautan wiki di atas ya, bagi yang percaya info wiki tentunya hehe. kalo ga ya silahkan mencari sumber lain. namun faktanya, memang penganut islam ada dua kelompok besar. walaupun banyak juga muslim yang kekeuh berpegang pada prinsip kalo islam itu cuma ada satu, tunggal, ga ada islam ini dan islam itu.
ada ga ya penganut kristen yang kekeuh kalo kristen itu cuma satu? ga ada katholik, protestan, dll? #serius_nanya
dan kalo mau ditelusuri lagi, kelompok-kelompok dalam islam baik yang bernaung di bawah suni, syiah, maupun yang bukan keduanya, ternyata ada beberapa seperti digambarkan dalam bentuk diagram di bawah ini. aku pinjem dari wiki.
sumber |
nah, pertanyaannya sekarang...
apakah wacana islam nusantara yang katanya sudah ada sejak jaman baheula dan bukannya hal yang baru itu sebenernya adalah keinginan untuk membentuk identitas saja, ataukah keinginan untuk pembentukan sebuah kelompok baru seperti ketika raja henry-viii memutuskan untuk memisahkan ajaran kristen di inggris dari ajaran katholik roma dan membentuk kristen anglikan di wilayah inggris?
apakah wacana islam nusantara yang katanya sudah ada sejak jaman baheula dan bukannya hal yang baru itu sebenernya adalah keinginan untuk membentuk identitas saja, ataukah keinginan untuk pembentukan sebuah kelompok baru seperti ketika raja henry-viii memutuskan untuk memisahkan ajaran kristen di inggris dari ajaran katholik roma dan membentuk kristen anglikan di wilayah inggris?
karena wacana islam nusantara kan juga berdasarkan wilayah. kalau kristen di inggris yang semula katholik berubah jadi kristen anglikan, islam di indonesia yang tadinya islam saja berubah jadi islam nusantara, apakah begitu?
tentu saja aku ga tau jawabannya. ahli juga bukan hehe. jadi aku juga bertanya-tanya. maklum ilmunya masih terbatas.
kalo baca-baca lagi sejarah penyebaran islam di wilayah nusantara, yang kurang lebihnya menggambarkan bagaimana ajaran islam dari jazirah arab dibawa oleh pedagang-pedagang dari gujarat india (bukan oleh misionaris asli arab), lalu dikonversi, diserap, dan melebur atau berasimilasi, ya jadinya islam yang dianut oleh sebagian besar penduduk di wilayah nusantara setelah melewati proses yang sangat panjang sekali sejak masuk pertama kali pada abad ke 11 dan terus berkembang sampe sekarang abad ke 21 itu, ya berciri khas ala nusantara.
kalo generasi sekarang ada yang masih nanya atau debat kusir kenapa ajaran islam harus berasimilasi dengan budaya lokal, bukan ajaran asli dari arab dengan segala embel-embel kearabannya, ya karena yang bawa dulu adalah orang gujarat-india. jangan lupa, mereka mendarat di nusantara juga bukan untuk menyebarkan agama kok. niatnya cuma berdagang, bukan misionaris (meski satu dua mungkin ada, tapi hampir semua sumber menyebut mereka pedagang, bukan misionaris).
kalo akhirnya keyakinan yang mereka anut kemudian melebur dengan budaya masyarakat lokal setempat pada waktu itu, ya wajar! bayangkan kalo kalian datang ke satu wilayah asing yang budayanya beda dan kalian diberi tugas (sebagai misionaris) untuk mengubah budaya dan keyakinan mereka menjadi meyakini keyakinan yang kalian bawa. mau memaksakan kehendak? mau lewat jalan perang? mau nyuruh-nyuruh orang lokal ngikutin apa yang kalian yakini? kan ga bisa begitu, cari perkara itu namanya.
makanya pendekatan penyebaran islam di nusantara oleh para pedagang gujarat, dan setelahnya penyebaran di pulau jawa oleh wali songo, menggunakan pendekatan asimilasi, melebur dengan budaya lokal. pernahkah terpikir, bagaimana kalo para pedagang gujarat itu ga pernah mendarat di aceh? apakah indonesia masa kini adalah negara hindu-budha terbesar di dunia melebihi thailand?
apakah mendaratnya mereka itu takdir? kalau mendaratnya para pedagang dari gujarat memang kehendak yang maha kuasa supaya islam menyebar ke nusantara melalui mereka, dan bukannya misionaris arab, berarti memang harus demikian adanya kan? kalopun sekarang semua hal-hal 'berbau arab' yang diperdebatkan itu mulai diserap juga di wilayah nusantara karena perkembangan jaman dan teknologi memungkinkan dan memudahkan hal tersebut untuk terjadi (thanks to internet, facebook, twitter dan teknologi lain yang sebagian besar -katanya- hasil karya yahudi itu #uhuk), apakah ini menjadi sebuah bentuk pengingkaran sejarah? entahlah...
sudah banyak tulisan-tulisan yang memuat contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia dari jaman dulu sampe sekarang ini yang merupakan hasil asimilasi kebudayaan lokal masyarakat setempat yang menjadi bagian dari perayaan keagamaan. misalnya ketupat lebaran, tradisi-tradisi perayaan lokal sebelum memasuki bulan puasa, tradisi ziarah kubur dan lain-lain.
kalo generasi sekarang ada yang masih nanya atau debat kusir kenapa ajaran islam harus berasimilasi dengan budaya lokal, bukan ajaran asli dari arab dengan segala embel-embel kearabannya, ya karena yang bawa dulu adalah orang gujarat-india. jangan lupa, mereka mendarat di nusantara juga bukan untuk menyebarkan agama kok. niatnya cuma berdagang, bukan misionaris (meski satu dua mungkin ada, tapi hampir semua sumber menyebut mereka pedagang, bukan misionaris).
kalo akhirnya keyakinan yang mereka anut kemudian melebur dengan budaya masyarakat lokal setempat pada waktu itu, ya wajar! bayangkan kalo kalian datang ke satu wilayah asing yang budayanya beda dan kalian diberi tugas (sebagai misionaris) untuk mengubah budaya dan keyakinan mereka menjadi meyakini keyakinan yang kalian bawa. mau memaksakan kehendak? mau lewat jalan perang? mau nyuruh-nyuruh orang lokal ngikutin apa yang kalian yakini? kan ga bisa begitu, cari perkara itu namanya.
makanya pendekatan penyebaran islam di nusantara oleh para pedagang gujarat, dan setelahnya penyebaran di pulau jawa oleh wali songo, menggunakan pendekatan asimilasi, melebur dengan budaya lokal. pernahkah terpikir, bagaimana kalo para pedagang gujarat itu ga pernah mendarat di aceh? apakah indonesia masa kini adalah negara hindu-budha terbesar di dunia melebihi thailand?
apakah mendaratnya mereka itu takdir? kalau mendaratnya para pedagang dari gujarat memang kehendak yang maha kuasa supaya islam menyebar ke nusantara melalui mereka, dan bukannya misionaris arab, berarti memang harus demikian adanya kan? kalopun sekarang semua hal-hal 'berbau arab' yang diperdebatkan itu mulai diserap juga di wilayah nusantara karena perkembangan jaman dan teknologi memungkinkan dan memudahkan hal tersebut untuk terjadi (thanks to internet, facebook, twitter dan teknologi lain yang sebagian besar -katanya- hasil karya yahudi itu #uhuk), apakah ini menjadi sebuah bentuk pengingkaran sejarah? entahlah...
sudah banyak tulisan-tulisan yang memuat contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia dari jaman dulu sampe sekarang ini yang merupakan hasil asimilasi kebudayaan lokal masyarakat setempat yang menjadi bagian dari perayaan keagamaan. misalnya ketupat lebaran, tradisi-tradisi perayaan lokal sebelum memasuki bulan puasa, tradisi ziarah kubur dan lain-lain.
kalau lalu ajaran yang berasimilasi selama kurang lebih 10 abad itu ada yang menyebutnya islam nusantara, ya wajar saja karena memang islam di indonesia itu berciri khas nusantara, asalkan sebutan ini ga masuk sebagai salah satu kelompok baru dalam diagram di atas. kalau iya, berarti islam nusantara ini menjadi sebuah ajaran baru, padahal kan ga begitu, cmiiw.
jadi memang ga bakal nantinya islam itu ada kelompok suni, syiah, ahmadiyah, khawarij, dan nusantara. ga begitu kan? atau aku yang gagal paham?
karena menurutku sebutan islam nusantara itu (mungkin) cuma dipakai sebagai penegasan identitas saja, meski di dalamnya tetep ada yang suni, syiah, ahmadiyah dan lain sebagainya. jadi mungkin inilah yang memicu perdebatan pro kontra mengenai wacana ini. tapi bisa saja aku salah. jadi bingung sama opiniku sendiri hehe.
jadi memang ga bakal nantinya islam itu ada kelompok suni, syiah, ahmadiyah, khawarij, dan nusantara. ga begitu kan? atau aku yang gagal paham?
karena menurutku sebutan islam nusantara itu (mungkin) cuma dipakai sebagai penegasan identitas saja, meski di dalamnya tetep ada yang suni, syiah, ahmadiyah dan lain sebagainya. jadi mungkin inilah yang memicu perdebatan pro kontra mengenai wacana ini. tapi bisa saja aku salah. jadi bingung sama opiniku sendiri hehe.
ah sudahlah, cukup sampe sini saja pembahasan topik ini daripada diperpanjang nanti tambah mbulet. o ya, mohon dikoreksi kalo ada yang kurang bener ya.
ps:
di bawah ini adalah daftar tautan pendapat-pendapat yang pro dan yang kontra. tentu sudah bisa ditebak opininya berasal dari kubu-kubu lama yang kelihatan sekali siapa mendukung siapa secara politik. jatuhnya ya muter-muter di situ lagi lah, hehe. silahkan untuk tambahan kalau mau baca-baca.
pendapat yang pro:
islam-nusantara-adalah-kita
indonesia_islam_nusantara
ramai-pro-kontra-islam-nusantara-di-twitterland
jokowi-islam-nusantara-dan-perang-melawan-keterbelakangan-ala-saudi
Perdebatan-Atribut-Islam-Nusantara-ala-Jokowi
Ramadhan-Model-Islam-Nusantara
islam-nusantara
bung-karno-dan-islam-nusantara
meneguhkan-islam-nusantara-untuk-peradaban-indonesia-dan-dunia
pendapat yang kontra:
inilah-pandangan-habib-riziq-tentang-konsep-islam-nusantara
islam-nusantara-makhluk-apakah-gerangan
islam-nusantara-sebuah-rekayasa
jokowi-bicara-tentang-islam-nusantara
Salam kenal mba Naya,,, sekedar menambahkan tidak bermaksud untuk menggurui, kalau menurut buku Sejarah Peradaban Islam, Agama Islam masuk ke Indonesia itu pada abad ke 7 dan agama Islam di sebarkan oleh para pedagang Muslim dari Arab, Persia, India dan Mubalig Muslim, mereka memperkenalkan Islam yang mengajarkan toleransi dan persamaan derajat diantara sesama, sedangkan dalam ajaran Hindu-Jawa menekankan adanya kasta. Saluran Islamisasi di Indonesia itu melalui perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, kesenian, dan politik. Benar kata mba Naya, bahwa para Wali Songo menyebarkan agama Islam dengan cara berbaur dengan budaya Jawa, contohnya pertunjukkan wayang, sebelum pertunjukkan Sunan Kalijaga meminta penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Seringkali kita dengar di daerah Jawa itu ada istilah Islam kejawen, karena tradisi Islam dan Hindunya masih kental. Mohon maaf komentarnya kepanjangan :D
ReplyDeleteBeda sumber rujukan ya, di wiki abad 11 resminya pada era kerajaan Samudra Pasai. Tapi memang di situ juga disebutkan kalo Islam datang lebih awal cuma ga dicantumkan abad berapa. Hehe gpp atuh komen panjang, kalo mau panjang lebar juga boleh. Makasih tambahannya, dan makasih udah mampir :-)
Delete