september 2005 - september 2006
setelah istanbul, kota kedua yang penuh kenangan bagiku adalah budapest. bukan karena aku dulu berkunjung ke sana sebagai turis saja, tapi karena aku pernah tinggal di sana selama kurang lebih satu tahun, jadi ngerasa sebagai rumah ketiga setelah indonesia dan inggris gitu deh.
punya kisah cinta juga lho, ihiiyyy...ntar aku ceritain dikit. awas postingan ini bakalan panjang ya! tadinya kepikiran mau dibikin dua postingan tapi ya sudahlah, pembaca blog ini kan suka baca postingan panjang-panjang ya kan #ditimpuk
setelah istanbul, kota kedua yang penuh kenangan bagiku adalah budapest. bukan karena aku dulu berkunjung ke sana sebagai turis saja, tapi karena aku pernah tinggal di sana selama kurang lebih satu tahun, jadi ngerasa sebagai rumah ketiga setelah indonesia dan inggris gitu deh.
punya kisah cinta juga lho, ihiiyyy...ntar aku ceritain dikit. awas postingan ini bakalan panjang ya! tadinya kepikiran mau dibikin dua postingan tapi ya sudahlah, pembaca blog ini kan suka baca postingan panjang-panjang ya kan #ditimpuk
so, ini ceritaku tentang budapest.
sekitaran tahun 2003 ketika masih berdomisili di bekasi, selain masih sibuk kerja dan nyambi kuliah, aku juga sibuk nyari beasiswa. ga tanggung-tanggung, waktu ini ngimpinya pengin kuliah ke eropa! nggaya banget ga sih. eh, setelah berjuang selama kira-kira setahun lebih, akhirnya beasiswa dari uni eropa sebesar 42,000 euro untuk belajar s2 selama dua tahun itupun ada di genggaman. horeee!
tapi kok belajarnya tahun pertama di kota yang aku jarang-jarang denger namanya yah. bukannya bakal pergi ke paris, london, amsterdam, atau berlin gitu, tapi kota tujuan belajar tahun pertama waktu itu adalah budapest!
hmm... di mana pula itu letaknya, hihi #cari_peta
kota budapest dalam bingkai |
tanpa pengetahuan apapun tentang ibukota negara hongaria ini, akupun berangkat ke budapest dari jakarta pada bulan september 2005. dari sinilah perubahan drastis dalam hidupku dimulai. tapi aku ga akan cerita tentang ini ya, karena sudah sering aku tulis di beberapa postingan lama (sini, sini, dan sini), jadi mari kita fokus ke kota budapest sebagai tujuan wisata saja, sesuai kategori postingan yaitu kategori travel.
***
secara geografis, ibukota budapest terletak di bagian utara negeri hongaria yang termasuk salah satu landlocked country. artinya, negara ini ga punya batas laut. yang penasaran tentang fakta-fakta unik tentang negara-negara yang ga punya laut, baca tautan wikinya deh.
berbatasan dengan slovakia di utara, austria di barat, slovenia, kroasia, serbia di selatan, dan romania serta ukrainia di timur, hongaria adalah salah satu bekas negara pendudukan uni-soviet sejak era perang dunia kedua sampai akhir tahun 1989 di akhir era paham komunis sebelum berubah menjadi negara republik berasas demokrasi. yang pengin tahu lebih banyak fakta-fakta tentang negara ini, gugel aja ya.
sejak pesawat yang aku tumpangi dari bandara schiphol-amsterdam di mana aku sempat transit selama beberapa jam sebelum akhirnya mendarat di bandara ferihegy yang namanya sudah diubah menjadi bandara ferenc liszt baru-baru ini, kesan mendalam tentang kota budapest ga akan pernah kulupa.
seperti halnya negara-negara bekas pendudukan soviet yang lain, sejak dari bandara sudah terlihat bangunan-bangunan tua yang terlihat lelah, beberapa bahkan tampak kosong ditumbuhi rumput liar, tersebar di sela-sela beberapa bangunan baru masa kini yang mulai bermunculan di sana sini.
perjalanan dari bandara ke pusat kota kira-kira ditempuh selama setengah jam.
mendekati pusat kota, semakin terlihat perubahan kondisi bangunan yang semakin membaik, kelihatan lebih terawat, dan lebih modern. demikian pula rumah-rumah penduduk setempat dan apartemen-apartemen yang menjulang tinggi di kiri kanan jalan, bercampur dengan semakin ramai dan padatnya lalu lintas.
orang hongaria, layaknya kaum kulit putih kaukasia lainnya kebanyakan berperawakan tinggi, berhidung mancung, berkulit pucat, dengan rambut warna terang.
pelangi di atas budapest |
berbekal alamat akomodasi yang diberikan oleh universitas, akhirnya aku sampai juga ke tujuan bersama dua buah koper yang berisi seluruh hidupku yang kucerabut dan kuangkut dari indonesia dan kupindah ke eropa. iya, waktu itu seluruh hidupku memang cuma muat di dalam dua koper itu. satu besar berisi baju dan sepatu, satu kecil berisi ijasah, buku-buku dan pernik-pernik lain.
dan alamat tujuan yang bakal menjadi akomodasiku selama satu tahun ke depan ternyata adalah sebuah hotel!
***
bukan hotel sembarang hotel, ini hotel bintang tiga. seolah ga percaya dan salah alamat, aku masuk dan nanya ke resepsionisnya.
ternyata memang bener, belakangan aku baru ngerti kalo hotel ini adalah milik yayasan yang sama dengan pemilik universitas di mana aku akan belajar selama satu tahun ke depan. bangunan hotel terdiri dari (katanya) 500 kamar, di mana sekitar 200 di antaranya dialokasikan bagi mahasiswa yang kuliah di universitas ini. sedangkan sisa kamar yang lain untuk tamu hotel biasa. yang pengin nginep di sana sila klik tautan ini.
hotel tampak depan tiga orang itu temen-temen sekelasku :-p |
mereka yang berhak untuk tinggal di hotel ini diundi dengan acak melalui sistem lotere.
meski aku merasa beruntung karena memperoleh hotel sebagai akomodasi, belakangan beberapa teman sekelasku mengundurkan diri dan memilih akomodasi sendiri. alasan utamanya karena hotel ini letaknya rada di luar kota. mereka yang terbiasa hidup ala anak kota lebih memilih tinggal di apartemen di pusat kota jadi bisa ke bar dan mabuk tiap malam, kata mereka gitu hehe.
buat anak rumahan kayak aku ini #krik, tinggal di hotel di pinggiran kota yang jauh dari hiruk pikuk suasana perkotaan merupakan pilihan yang lebih nyaman. jadi aku betah-betah aja tinggal di hotel bintang tiga setiap hari selama satu tahun! #berasa_artis
apalagi semua fasilitas hotel boleh dinikmati juga selain oleh tamu hotel juga oleh para mahasiswa yang tinggal di sana, bahkan oleh para mahasiswa yang ga tinggal di hotel tapi punya kartu mahasiswa universitas. fasilitas yang dimaksud seperti lapangan tenis, parkiran, kolam renang, sauna, tenis meja, lab computer, dan lain-lain.
enak kan?
selain itu ada juga fasilitas room service tanpa biaya tambahan, yaitu seminggu sekali mbak-mbak cleaning service hotel akan ngebersihin kamar kita, sesuai jadwal. pembayaran kamar dibayar satu bulan sekali ke resepsionis. enaknya lagi, tariff untuk mahasiswa berbeda dengan tarif umum. kalo tamu hotel lainnya mungkin harus bayar kira-kira 35-50 euro untuk single room, atau 60-75 euro untuk double room, kami cuma bayar sekitar 8-9 euro saja per malam.
o ya mata uang hongaria masih pake forint (1 HUF = 52 rupiah pake kurs hari ini). mereka belum ikutan pake euro meski udah gabung uni eropa sejak tahun 2004. sisa tanggungan harga kamar kami ditanggung universitas, alias dapet subsidi. untuk mahasiswa sih semua dapetnya kamar single, mau nge-double sama siapa coba haha.
single room |
sayangnya cuma satu, karena ini hotel, jadi kami ga bisa masak!
ada sih restoran atau kantin hotel di lantai bawah, yang mana kami biasanya ke sana bareng-bareng, seringkali masih pake baju tidur haha, trus beli makanan dan dibawa ke kamar sepiring-piringnya.
eh belakangan ada aturan baru karena para mahasiswa ini pada males mulangin piring dan kantin jadi kekurangan piring. setelah itu kalo mau takeaway masih boleh tapi kami harus bawa wadah sendiri. kalo ga ya harus makan di situ bareng sama tamu-tamu hotel lain yang rata-rata sih para pegawai atau professional yang kebetulan lagi ada konferensi di hotel yang sama.
karena memang letaknya di pinggir kota jauh dari pusat keramaian yang biasa dikunjungi turis, hotel ini memang jarang ada turis yang mampir, kejauhan. tapi karena ada banyak ruangan yang disewakan untuk acara kantor, konferensi, exhibition dll, maka tamu-tamunya ya kebanyakan para profesional atau dosen-dosen gitu deh.
karena lidahku dulu masih udik banget, seringkali aku harus terpaksa masak nasi pake microwave yang disediain buat dipake rame-rame di ruangan santai yang buat nonton tipi bareng-bareng. tiap lantai ada satu communal room. setelah nyoba dan sempat gagal dua kali, akhirnya aku lama-lama ahli juga masak nasi tanpa panci dan kompor hehe.
dasar lidah jawa!
***
dengan jadwal kuliah yang lumayan padat, setiap hari aku harus naik bis ke terminal bis terdekat, sebelum akhirnya naik kereta bawah tanah ke pusat kota. universitasku letaknya memang di tengah-tengah kota, cuma selemparan batu dari sungai danube yang terkenal itu.
terminal bis |
o ya, sungai ini membelah ibukota budapest menjadi dua bagian. sebelah barat sungai adalah kawasan buda, dan sebelah timur sungai adalah kawasan pest. makanya kotanya namanya budapest hehe.
kawasan buda boleh dibilang lebih makmur dibanding kawasan pest. buda lebih berbukit dan banyak rumah-rumah mewah, sedang pest lebih landai dan banyak apartemen-apartemen kaum pinggiran. hotelku letaknya di pest, kalo di buda mungkin dulu ngebangunnya lebih mahal karena harga tanah dan properti beda kali ya #sotoy
sungai danube dari atas buda hill |
tiap hari ketika berjalan kaki dari stasiun kereta bawah tanah terdekat, aku selalu melewati bangunan basilica saint stephen yang letaknya memang ga jauh dari universitas. dikelilingi oleh berbagai tempat wisata yang menarik di budapest, ketika awal-awal perkuliahan banyak sekali mahasiswa asing yang terganggu konsentrasi belajarnya. pengin jalan-jalan terus hehe.
apalagi jaraknya dekat satu sama lain. seringnya sih selepas kuliah, atau kalo pas ada jam pelajaran kosong, kami rame-rame jalan kaki atau naik kereta bawah tanah dengan tiket bulanan yang bisa dipakai kapan saja, ke tempat-tempat menarik tersebut. penginnya sih aku bahas semua satu persatu, tapi nanti kepanjangan postingannya #alesan
metro atau kereta bawah tanah |
jadi mending aku kasih tau aja ya tempat-tempatnya, banyak banget sih soalnya hehe. hampir semua tempat-tempat ini sudah pernah aku kunjungi. karena foto-fotoku selama di budapest kalo ditotal jumlahnya ratusan bahkan mungkin seribu lebih, aku coba pilih yang rada artistik ga burem, atau yang akunya ga gitu narsis dan ga lagi gila selfie aja deh.
ya maklum kan tinggal di sana satu tahun, jadi kebanyakan foto!
mending kalo kameranya bagus gitu, kamera saku murahan doank padahal. buat yang tertarik tempat-tempat wisata di budapest, aku kasih tautan ke sumber informasi di internet untuk dibaca-baca kalo pengin info lebih banyak lagi. gitu aja deh ya biar gampang :-)
ini mahkota raja hongaria dengan salib patahnya yang terkenal itu
aku sempat masuk parlemen dua kali
|
2) basilica saint stephen https://en.wikipedia.org/wiki/St._Stephen%27s_Basilica
kedinginan di depan basilica musim dingin 2005 |
selepas wisuda, foto bareng sahabat
musim panas 2007
|
3) jembatan - chain bridge https://en.wikipedia.org/wiki/Chain_Bridge_(Budapest)
foto nyomot dari internet tapi lupa dari mana :-(
|
4) pemandian air panas szechenyi https://en.wikipedia.org/wiki/Sz%C3%A9chenyi_thermal_bath
karena pas ke sana kamera dilarang masuk, jadi ga punya fotonya euy. nanya mbah gugel aja yah.
5) opera house https://en.wikipedia.org/wiki/Hungarian_State_Opera_House
ini juga sering banget lewat depannya tapi ga sempet moto, apalagi sampe beli tiket pertunjukan operanya yang terkenal itu. dasar mahasiswa, otaknya pengiritan. konon kabarnya madonna pernah syuting di sini untuk film evita!
6) fisherman's bastion https://en.wikipedia.org/wiki/Fisherman%27s_Bastion
salah satu sudut kastil, udah kayak di negeri dongeng
kastil disneyland mah kalah jauh |
gereja di depan fisherman's bastion
|
di dalam area fisherman's bastion
foto bareng proletina, seorang sahabat dari bulgaria
|
7) kastil buda https://en.wikipedia.org/wiki/Buda_Castle
coba tebak aku di mana? :-p
|
deretan bendera di belakang kastil buda
|
sinagog bagian dalam, mimbar ceramah |
tampak luar bangunan ini adalah sinagog terbesar di eropa |
9) house of terror https://en.wikipedia.org/wiki/House_of_Terror
pernah sekali masuk ke gedung yang dulunya markas nazi ini, tapi sekarang jadi semacam museum gitu deh. karena banyak ruangan bawah tanahnya yang dulu adalah perjara dan tempat menyiksa tawanan perang bahkan ada tiang gantung segala, makanya namanya house of terror.
serem lah...
tapi koleksi foto-fotonya ga nemu euy, sepertinya ada di laptop lamaku yang rusak dan ga sempet nge-back up. tapi sempet beli mug-nya dari sana buat suvenir yang sampe sekarang masih aku pake, belum pecah maksudnya. lucunya, suamiku ga pernah mau minum pake mug ini, serem katanya. cuma mug padahal, hadeuh. maklum dulu ke sananya sama dia, pas liburan aku ajak jalan-jalan.
mungkin memori dia tentang tempat itu cukup 'mencekam' jadi make mug-nya aja ga mau sampe sekarang. apa salah si mug coba, d'oh!
10) museum dan galeri https://en.wikipedia.org/wiki/Museum_of_Fine_Arts_(Budapest)
jujur aku ga gitu suka ke museum, bikin ngantuk hihi. padahal eropa itu paling kaya peninggalan peradaban yang banyak dikoleksi di museum-museum. bahkan ga jarang tarif masuknya gratis untuk memotivasi pengunjung. tapi yah, gitu deh aku suka males takut ketiduran :-p
banyak banget museum-museum di budapest, tautan di atas adalah salah satunya. yang suka ke museum, silahkan nanya mbah gugel aja yah.
posenya ga banget! |
letaknya agak jauh di luar kota sih, dulu ke sana naik bis lama banget deh perasaan. eh cuma buat foto-foto dengan gaya aneh-aneh doank :-)
ini adalah pulau kecil yang terletak di tengah-tengah sungai danube. mungkin asal muasalnya adalah bentukan sedimen yang terkumpul terus menerus sejak jaman baheula sampe jadi sebesar sekarang. banyak foto-fotonya di internet. cuma beberapa bangunan untuk kegiatan olah raga sama taman-taman sih isinya jadi banyak dipake orang untuk jogging, tapi biasa banyak event-event pas musim panas di sini. dari panggung musik, sampe pertunjukan-pertunjukan seni lainnya. banyak café juga di mana-mana, enak buat bersantai ria.
hosok tere, atau hero square, festival musim panas 2006 |
pertama kali hidup di luar negeri pastinya sering kangen tanah air. tapi pas tinggal di budapest selama setahun itu jujur saja aku ga terlalu homesick lho. sebabnya tak lain dan tak bukan karena masyarakat indonesia di budapest itu komunitasnya paling asyik sedunia. padahal aku ngebandinginnya sama yang di inggris doank sih, hehe #dikeplak
mungkin karena jumlah warga negara indonesia di seantero hongaria (bukan budapest doank ya) memang ga banyak, paling cuma 100 orang-an lah. cmiiw kalo ada teman di budapest yang baca ini :-)
jadi karena sedikit jumlahnya, mereka semua solid. komunitasnya akrab banget dan saling menolong. dulu di budapest aku termasuk satu-satunya orang indonesia di sana yang statusnya mahasiswa. tiap kali maen ke kbri aku selalu disambut dengan hangat dan bahkan sampe temenan deket sama beberapa orang staf kedutaan yang semua ramah-ramah dan kekeluargaan.
berasa spesial banget lah...
dirgahayu indonesia ke 61 di kbri budapest, agustus 2006 |
beda banget ketika akhirnya tahun kedua kuliah harus pindah ke inggris, beuh!
ya maklum di inggris orang indonesia-nya kalo ditotal jendral mungkin ada sekitar 7000-an lebih. sebagian adalah pelajar dan mahasiswa, selebihnya yang nikah sama orang inggris lalu menetap, atau yang kerja di inggris dan tinggal dengan keluarganya.
saking banyaknya, aku jadi ga ngerasa spesial lagi :-p
mahasiswa indonesia bertebaran di mana-mana, hampir di tiap kota di inggris ada orang indonesianya. mungkin di belanda lebih parah lagi ya secara orang indonesia di belanda kan jumlahnya paling banyak dibandingin negara-negara eropa yang lain. makanya sampe sekarang males euy mo ke sana, kayak pulang kampung hehe. tapi udah janji dink sama temen baik kalo kami mo maen ke tilburg #eh
trus yang beda lagi, ga kayak tipikal kaum migran yang suka ngehek #krik, komunitas indonesia di budapest setahuku rukun-rukun selalu. minimal itu yang aku rasakan dan alami berteman dengan mereka selama hampir setahun lamanya. ga ada saling musuhan, ga ada gesekan, ga ada grup-grup-an trus nyinyir-nyinyiran, atau saing-saingan harta benda kayak komunitas-komunitas di tempat lain #uhuk
sampe sekarang pun aku masih temenan baik sama sahabat-sahabat indonesia yang menetap di hongaria. keren lah mereka semua :-)
tinggal setahun di negeri empat musim itu paling pas. karena bisa ngerasain pergantian musim keempat-empatnya. meski budapest bukan destinasi luar negeri pertamaku karena dua tahun sebelum itu aku sudah ngerasain salju musim dingin pertama kali pas aku ke korea selatan, tapi aku sama sekali belum ngerasain tiga musim lainnya.
musim salju 2005 ini foto di trotoar pinggir jalan raya. bersih kok masih turun lebat saljunya jadi belum keinjek orang :-p |
karena saat mendarat waktu itu bulan september, aku masih ngalamin akhir musim panasnya eropa. masuk oktober hawa mulai dingin dan itulah pengalaman musim gugur pertamaku. musim dingin bersalju di budapest menyisakan banyak kenangan meski itu adalah salju kedua, tapi di budapest-lah pertama kalinya aku nyoba main ice skating. berhasil? gagal donk! :-p
musim semi di budapest juga musim semi pertamaku. indah banget ngeliat pake mata kepala sendiri pepohonan yang tadinya gundul sejak musim gugur tiba-tiba berbunga semua!
pemandangan unik musim semi di bawah pohon cherry blossom atau sakuranya budapest info ga penting: itu aku di sudut kanan bawah :-p |
selain ngerasain empat musim, hal lain yang berkesan selama tinggal di budapest adalah makanan lokal dan bahasa hongaria. seperti sudah pernah kutulis kalo aku itu paling susah belajar bahasa, dan meski kuliah dan pergaulan sehari-hari dengan mahasiswa internasional aku terpaksa pake inggris meski belepotan (cerita komplit di sini), waktu itu aku nekat belajar bahasa hongaria donk!
alasannya? karena kursusnya gratis, hahaha.
kalo soal makanan hongaria, jujur saja kesannya kurang begitu mendalam. maklum tinggal setahun di sana aku hampir ga ada kesempatan masak sama sekali karena tinggal di hotel jadi ga bisa nyoba resep lokal, dan lebih dimanjakan dengan masakan indonesia karena seorang teman waktu itu punya restoran indonesia.
kalo ga ke sana, aku lebih sering jajan ke warung cina atau india deket kampus yang jualan nasi, ketimbang makan makanan asli hongaria. maklum perut jawa, kalo belum masuk nasi belum makan meski udah habis pasta dua piring, haha.
tapi ada satu tempat nongkrong di budapest yang aku paling demen, sampe-sampe tiap kali ke sana lagi entah dalam rangka apa, aku selalu mampir. yaitu cafe deket sungai yang jualan pancake! lihat nih menu favoritku, bikin ngiler kan? hehe.
salah satu jajanan favoritku di budapest chocolate pancake porsi jumbo! yang pengin nyicip juga, ini alamatnya, deket batthany ter |
***
nah, sekarang penutupnya aku ceritain kisah cintaku di budapest yah. dah nungguin dari tadi kan? kan? kan?duduk manis semua yah. jadi gini... hmm, aku ketemu cowok, setelah deket selama kurang lebih 3 bulan kami akhirnya putus. udah gitu doank! haha.... #disambit
ya udah aku ceritain lebih panjang dikit deh, biar pada puas :-)
jadi gini....
pas jaman-jaman kuliah di hongaria itu aku kan statusnya single. kenapa single? karena setelah kisah cinta pertama berakhir berantakan, aku tetep betah ngejomblo selama hampir lima tahun lamanya seperti pernah aku curhatin di sini. meski begitu, aku sebenernya ya pengin punya pacar lagi juga lah, namanya juga cewek normal. tapi karena sakit hati yang kelamaan itu #jiah, jadi aku kayak males jalan sama cowok gitu lho. tiap ada yang ngedeketin udah ilfil duluan haha. berasa kayak banyak peminat aja, cih! #1
nah, pas kuliah di budapest ini juga gitu. kebetulan karena seleraku agak-agak pilih-pilih #krik, aku selalu menghindari untuk terlibat hubungan asmara dengan sesama mahasiswa. duitnya cekak bok! haha. itu sih matre yah #eh
jadi kenalan cowokku dulu itu cuma dosen/profesor muda #ciehhh yang sampe saat ini masih temenan baik bahkan pernah aku ajak mampir ke rumah kakakku di depok (iya seriusan!) pas kebetulan dia lagi konferensi di jakarta tahun 2007 yang lalu dan kebetulan aku pas pulkam. trus ada juga yang pengusaha, pegawai, sampe direktur perusahaan! yang muda tapi yah, mana mau aku kenalan sama yang udah om-om, emang aku cewek apaan, cih! #2
trus gimana ketemuannya tuh. lhah ga usah diceritain detilnya deh ya, tambah panjang nih ntar postingan :-p
ya udah nih cerita dikit. kebanyakan sih mulai dari ngobrol-ngobrol ga jelas pas nongkrong, entah di cafe, atau di akomodasi (tempat aku tinggal) sementara si cowok adalah tamu konferensi, atau lagi ada tugas kantor, lalu kami tukeran nomer telepon deh #sinetron banget sih
lagian cowok hongaria mana yang ga tertarik sama cewek asia manis yang bisa diajak ngobrol ngalor ngidul pake bahasa inggris? #krik. atau mungkin juga karena faktor umur ya, aku dulu meski statusnya mahasiswa kalo ngobrol sama para profesional muda itu #ciehhh, kan lebih nyambung dibanding misalnya dengan mahasiswa lain yang mungkin masih culun-culun karena emang masih muda-muda banget, awal-awal 20-an lah. gitu kali.
ya bolehlah kalian sebut aku dulu itu sebenernya mahasiswa tua alias bangkotan umur waktu itu udah mendekati kepala tiga. atau dengan kata lain cewek ga laku-laku kawin yang lagi nyamar jadi anak kuliahan!
dari beberapa temen itu, yang akhirnya bener-bener deket dan ngerasa cocok cuma ada satu. ya iyalah mosok dobel-dobel emang aku cewek apaan, cih! #3
mungkin karena kalo deket sama cowok aku tuh selalu pengin serius kalo emang bener jodoh (ngapain main-main buang-buang waktu aja ya kan), aku akhirnya jadi deket sama satu orang yang pengusaha! haha. bukan karena duitnya lho, cius deh sumpe. aku kan bukan cewek matre, cih! #4
ini tram warna kuning nostalgia dulu kemana-mana naik ini, khususnya kalo ngapel #uhuk |
orangnya asik jadi temen ngobrol, ngebahas apa aja nyambung, dewasa #ciehhh ya iyalah dia 4 tahun lebih tua umurnya, persis umur suamiku yang sekarang. dan dia satu-satunya yang bukan orang asli hongaria. nah lo, hehe.
meski temen-temenku cowok yang asli hongaria inggrisnya juga bagus-bagus jadi ngobrol juga enak dan nyambung, bahkan sampe sekarang masih suka koresponden di fb atau linked-in, tapi yang satu ini inggrisnya jago banget, karena dia orang amerika haha. tepatnya orang turki-amerika, lahir di turki tapi pindah ke amerika sama ortunya sejak kecil jadi gede di sana.
dia pindah ke budapest beberapa tahun sebelum aku, dalam rangka mengembangkan usaha franchise-nya di bidang café, dengan menu utama kopi. semacam starbucks gitu lah. waktu itu sih aku sering nongkrong di café itu karena wifi-nya gratis! dan ga pernah ngeh dia itu kerjaannya apaan di café itu, eh ternyata yang punya haha. songong banget aku ini mah.
dulu cabangnya baru buka satu yang di mammut plaza. belakangan ternyata ada cabang kedua di hosok tere yang aku sempetin mampir ke sana barengan pacarku yang manchester setelah aku pindah inggris dan putus sama si pengusaha café ini setelah deket 3 bulan doank. semacam summer 'fling' #lol
kenapa putus?
ya biasa lah, visi misinya beda. aku kan dulu kuliah di sana cuma setahun, dan kudu pindah ke inggris untuk kuliah tahun kedua. dia kan bisnisnya di situ, mana mau long distance relationship yang ga jelas juntrungannya bakal ke mana hehe. jadi kami pisah baik-baik. nyatanya pas akhirnya di manchester aku dapet pacar orang inggris, aku kenalin dia pas kami ke budapest lagi dalam rangka wisuda. tapi pacar yang manchester ini bukan suami sekarang.
hadoh pusing, banyak banget cowoknya? haha. ga lah, cuma itu doank kok. pacar pertama yang gatot, trus si tukang bikin café ini, trus manchester #1 yang sempet kukenalin ke yang budapest tapi juga putus baik-baik karena beda visi-misi lagi, sama manchester #2 yang akhirnya jadi suami. ga banyak kan? empat doankkkkk!
mahasiswi nyasar ke budapest |
sama mantan-mantanku mah aku masih hubungan baik, karena kalo putus selalu baik-baik, kecuali ama yang pertama. meski belakangan juga udah temenan lagi karena dia udah ngaku salah hehe.
eh tapi, tapi, tapi... setelah aku gugel rupanya café-café ladang bisnisnya si mantan budapest ini kok udah pada tutup sekarang ya. katanya sih tutup karena resesi sejak 2009 yang lalu, huhu. nemu beritanya di sini. jadi ke mana sekarang si mas mantan yah? udah lama hilang kontak euy, sejak kami ketemu terakhir pas ke sana sama manchester #1 buat wisuda tahun 2007 yang lalu.
semoga dia baik-baik saja, hadeuh jadi kepikiran haha #dijitak_suami
***
dengan begitu banyak memori tentang budapest yang ga akan selesai kalo aku ceritain sampai detil di sini, ga ada alasan bagiku untuk ga mencintai budapest. kota yang indah, penuh nuansa dan warna budaya timur eropa yang akan selalu kukenang sepanjang masa.
bukan melulu karena aku pernah punya kisah cinta yang tertinggal di sana, tapi lebih dari itu karena orang-orangnya, budayanya, bahasanya, dan keindahan kotanya.
bukan melulu karena aku pernah punya kisah cinta yang tertinggal di sana, tapi lebih dari itu karena orang-orangnya, budayanya, bahasanya, dan keindahan kotanya.
woah saya nekad baca dari awal sampai akhir, kurang keren apa , coba? wuahha.
ReplyDeletesaya nggak penasaran ama mantan-mantan itu, cuma penasaran pengen lihat foto si suami. ahaha
Haha niat banget itu namanya, jempol empat lah :-) hah foto suami? Banyak kok bertebaran di blog ini, ga dink hiperbolaaaa, tp ada kok beberapa. Selamat mencari ya...
Deletekurang panjang mbak, sumpeh, haha, asyique baca nya, cekikika, cih! #5, doakan ya mba biar saya bisa sesukses dan sesingset mbak, amiiin , cih! #6
ReplyDeleteAminnnn, mudah2an keinginan Dinda terkabul. postingan berikutnya lebih panjang deh, cih! #7 haha
Deletenah itu di bwhnya disebutin george ezra... spanjang baca ini mikir siapa yg nyanyi budapest :D
ReplyDeletepanjang mak... sampe bingung mu komen apa :))
Hihi lha ini juga termasuk komen. Gpp pembaca blog ini emang suka gitu, pada speechless katanya lol. Minimal penasarannya sama yg nyanyi Budapest terjawab hehe
Deletewah, harus hati hati nih baca setiap tulisan bu Nayarini, soalnya bisa menghipnotis pembaca seolah ikut mengalaminya, keren dah..
ReplyDeletehaha, terima kasihhhhh
DeleteHalo Mbak Nayarini.... boleh minta kontaknya? E-mail saya di wul4nnn@yahoo.com yah Mbaa.... Kebetulan saya mau pindah ke Hungary dalam waktu dekat ini, mau nanya2 nih :) *im so hopefull
ReplyDeleteyahhh baru kebaca sekarang. udah di budapest berarti ya
Delete