Friday, 24 February 2017

bedah rumah #1

...hmm kenapa ya belakangan ini judul postinganku mulai seneng pake nomor seri? dah gitu serinya nggak nambah-nambah lagi, mentok di nomor #1 atau #2 doank hihi. niatnya sih mau bikin postingan berseri dengan tema-tema tertentu gitu. cuma ya emang bisanya posting seupil-seupil karena keterbatasan waktu #tsahhhh #bilang_aja_blogger_kacangan

kali ini aku pengin mulai mendokumentasikan tentang konsep interior rumah baru (cerita pindah rumah ada di sini) serta proses penataan tiap ruang dari mulai kosong pas pindahan, lalu jadi gudang dadakan ketika box-box itu memenuhi ruangan sampe nggak bisa lewat, lalu mulai beres-beres, bongkarin box, nata furnitur, ngecat tembok, masang hiasan dinding, dll, sampai jadi rapi, layak huni, nyaman, dan cosy.




semuanya tentunya pake standar pribadiku ya....dan kukerjain sendiri - diy - do it yourself ngga manggil tukang (kecuali pasang ubin) dan ngga ada yang bantuin beres-beres karena di sini ngga ada yang namanya pembantu/asisten rumah tangga (paling dibantuin suami dikit-dikit lah).

kalo ada yang mirip seleranya sama seleraku, silakan dicontek konsepnya, kalo yang beda selera ya udah, mo diapain hihi.

oh ya seri ini juga sekalian mau ngejawab pertanyaan seorang teman baik yang kukenal lewat dunia maya, yang cukup penasaran dengan konsep interior rumah-rumah di eropa (inggris khususnya), karena saat ini katanya lagi sibuk juga mau menata ulang interior rumahnya gitu dan pengin mengadopsi konsep tata ruang rumah-rumah eropa sampai ke pernik-perniknya, termasuk tips-tips gimana menjaga supaya rumah tetap bersih dan nyaman.

you know who you are lah ya, identitasnya nggak usah disebutin di sini, jaga privasi orang :-)

***

di seri pertama dari seri bedah rumah ini aku mau cerita bagian-bagian rumah yang udah rapi dan udah layak difoto dan dipamerin #cihuiii, yaitu hall (ruang depan), toy/play room-nya si ethan di lantai bawah, sama dua kamar tidur di lantai atas (dari total 5 kamar). kalo rumah lamaku dulu ada tiga lantai, yang ini dua lantai doank.

nanti seri kedua mungkin mau ngebedah ruang keluarga, ruang makan, dapur sama ruang cuci-cuci (utility). seri berikutnya giliran kamar mandi/toilet (4 buah) dan ruang tamu. seri terakhir pastinya 3 buah kamar sisa yang belum juga selesai didekorasi, tapi mudah-mudahan pas udah posting seri-seri sebelumnya, semua udah kelar ya. seri terakhir tinggal ngebedah kebun belakang dan halaman depan yang sejak pindah sama sekali belum disentuh dan diapa-apapin. nunggu musim dingin kelar dulu untuk mulai berkebun.

dingin banget di luar bok, masih 0-5 derajat selsius, brrr...


nah, niatnya nanti tiap postingan bakalan disertai foto-foto (kan nggak seru ngebahas desain interior nggak pake foto, mana enak ngebayangin doank kan hehe). karena aku udah ada koleksi foto rumah pas masih dihuni oleh pemilik terdahulu, nanti aku pengin bikin foto before-after gitu. karena selera orang kan beda-beda yah, jadi memang ada banyak sudut rumah yang aku rombak abis karena selera pemilik-pemilik terdahulu ngga sesuai sama selera kami.

waktu kami beli, rumah ini memang sudah pernah dihuni orang lain. bangunannya sendiri dibangun pas millennium tahun 2000, jadi umurnya sudah 16 tahun lah (kami belinya oktober kemarin). rumah kami sebelumnya kami belinya masih baru gres dari pengembang/developer, sementara rumah kedua ini kami putuskan untuk ngga beli baru, lama ngga papa (di sini umur rumah ngga ngaruh ke harga, justru rumah  lama banyak yang lebih mahal dibanding rumah baru).

prioritas kami lebih ke milih lokasi yang udah mapan, bukan perumahan anyar yang rata-rata memang lebih sumpek, baik ukuran ruangan maupun kebun dan akses jalannya. makin baru perumahan, jalanannya biasanya makin sempit aja. pas kami nemu rumah ini meski umurnya lama (tapi 16 tahun termasuk muda lho, banyak rumah di inggris yang 100 atau 200 tahun dan makin mahal aja haha), kami suka karena masih luas ukuran ruang, kebun dan jalannya, jadi kami putuskan untuk beli. saat ini kami adalah pemilik ke-4.

oke, segitu aja intronya ntar kepanjangan. sekarang mari kita mulai bedah rumah...


***

entrance hall

begitu kita buka pintu depan, biasanya kalo rumah-rumah di indonesia kan langsung ruang tamu yah. di sini ngga gitu.

rata-rata rumah sini ada hall-nya. hall itu semacam ruang depan gitu deh, isinya paling meja hias (side/console/occasional table), rak sepatu, gantungan jaket, tangga naik ke lantai atas, dll tergantung sempit luasnya hall dan juga tergantung gede kecilnya rumah tersebut. coba deh google entrance hall image, keren-keren lho foto-fotonya. di bawah ini salah satunya (bukan hall rumahku ini ya, cuma sekedar contoh dari internet, jadi pilih yang paling keren donk hehe).



dan rata-rata ruang tamu di inggris sini tuh terpisah, ada pintu tersendiri. meski tentu ada juga rumah yang konsepnya open plan jadi buka pintu depan langsung ngejeblak ke ruang tamu atau bahkan tiba-tiba buka pintu depan langsung meja makan atau dapur, juga ada hehe. suka-suka yang punya rumah lah ya....

karena entrance hall ini adalah ruangan pertama yang bakal dilihat oleh tamu, biasanya interiornya dibuat se-wow mungkin sama yang punya rumah, beberapa orang kaya bahkan menghabiskan banyak sekali uang untuk membeli hiasan yang mengundang decak kagum para tamu semacam lampu gantung raksasa (chandelier), meja hias mahal, atau mendesain tangga rumah sedemikian rupa sehingga terkesan grand atau mewah. itu kalo rumah orang kaya yah....

kalo rumah orang kebanyakan sih biasanya cukup dikasih hiasan ala kadarnya. asal rapi, ngga berantakan, ngga kebanyakan barang, bersih tembok dan lantainya, serta warna catnya serasi dengan hiasan, sudah cukup menarik lah.

nah, untuk rumah baruku, nggak banyak perubahan yang aku lakukan di hall-nya karena pada dasarnya udah bagus pas kami pindah. meski tadinya si pemilik terdahulu lebih suka nuansa warna ungu untuk dekorasinya, aku lebih cenderung suka warna coklat dan netral. cat temboknya masih tetep ungu muda ngga aku ganti. hiasannya kalau dulu ada meja hias sama dua kursi di tiap sudut, versiku aku pasang cermin di atas meja kecil warna coklat tua, gantungan jaket di satu sudut, dan tanaman bambu plastik di sudut satunya lagi supaya ada ijo-ijonya, teduh di mata.

karpet hiasnya kupasang karpet lama dari rumah lama, warna netral kecoklatan, nat ubinnya dari warna semen abu-abu tua kucat putih supaya kelihatan lebih bersih (ntar di postingan berikutnya aku cerita gimana cara ngecatnya). dan karena pintu depanku kaca, kupasang juga gorden dengan warna coklat cappucino dan putih sebagai pemanis. dah itu doank...

sementara tempat rak penyimpanan sepatu dan jaket di bawah tangga (atau di sini disebut under stairs storagecloset) nggak aku apa-apain (yang ada pintu putihnya itu - lihat foto di bawah). tembok dalamnya doank aku cat ulang pake warna putih, karena sepertinya belum pernah sama sekali dicat ulang oleh pemilik-pemilik sebelumnya selama 16 tahun karena warna catnya masih magnolia (standar warna cat rumah baru), dan udah lumayan kotor banget kena bekas sepatu selama bertahun-tahun.

rada jorok emang pemilik terdahulu, hihi.

sentuhan terakhir untuk wow-factor, lampu langit-langitnya kuganti dengan chandelier ukuran sedang berbentuk tanduk kijang (antler chandelier) - bukan tanduk beneran tapi yah, kami animal lovers kok...



nah, gimana menurut kalian cakep kan? ada yang perlu diganti atau ditambahin lagi nggak? kalau ada usul, silakan tulis komen di bawah postingan nanti kalau dah selesai baca ya...

tips kebersihan:
hall harus selalu bersih sekalipun jarang ada tamu. karena tempatnya di muka, di mana tamu masuk yang dilihat ya hall terlebih dulu. karena letaknya pula, hall adalah salah satu ruang di rumah yang paling cepat kotor. kenapa? ya karena kita keluar masuk rumah tiap hari kan pake sepatu luar. pas masuk seringnya sepatunya membawa debu atau kotoran dari luar.

kalau rumah di indonesia sepatu luar bisa dicopot di teras, di sini hampir ngga ada rumah yang pakai teras, jarang banget. jadi ngga ada yang copot sepatu di luar. karena memang hawanya 11 bulan dalam setahun selalu dingin, punya teras ya mubazir ngga kepake. sepatu luar selalu dipakai sampai ke dalam rumah, baru dicopotnya di dalam.

supaya hall selalu bersih, kalau bisa lantainya jangan karpet (meski ini pilihan termurah).

kalaupun terpaksa sudah terlanjur dikarpet, bagian paling depan dekat pintu kasih keset yang gede, untuk nampung kotoran sekalian ngebersihin sol sepatu luar sebelum nginjak karpet. paling ideal sih lantainya kalau ngga ubin seperti rumah yang ini, ya lantai kayu kayak rumahku dulu. lebih mudah ngebersihinnya. tinggal disapu lalu dipel. kalau karpet harus sering-sering sedot debu, dan kalau bisa warna karpetnya yang gelap.

yang paling sering bikin hall berantakan adalah surat-surat yang datang dari pos (beberapa ada yang spam atau brosur-brosur promo), sepatu, lalu jaket, mantel, dan perlengkapan musim dingin yang lain. siasati ini dengan menyediakan kotak untuk tempat surat sebelum di buka/baca (bisa ditaruh di meja hias), sementara untuk sepatu dan jaket kalau ngga ada ruang khusus untuk itu, bisa beli rak sepatu ukuran disesuaikan dengan hall-nya, dan gantungan jaket supaya hall tetap rapi.


tambahan foto-foto rak sepatu dan gantungan jaket, atas permintaan pembaca :-)


o ya, ada juga rumah di inggris sini yang pintu depannya mati suri, alias ngga pernah atau jarang banget dipakai. pemiliknya keluar masuk lewat pintu samping atau belakang. tujuannya ya supaya hall nya selalu bersih hehe.

***

play room

idealnya, ruang ini adalah ruang makan resmi di lantai bawah. di sini, biasanya untuk rumah ukuran sedang ke besar, punya ruang makan dua, yang satu untuk resmi menjamu para tamu, satu lagi biasanya di dapur untuk keperluan sehari-hari. yang untuk tamu ini biasanya selalu rapi, dipake kalo ada tamu doank. cuma karena kami udah niat pas mau beli rumah ini, ruang yang tadinya juga dipakai untuk ruang bermain oleh anak si pemilik terdahulu, kami pun punya ide serupa, menjadikan ruang ini untuk play room nya si ethan.

di rumah lama, ethan ngga punya play room, jadi mainannya berserakan di tiap ruangan di seluruh rumah, dan dia lebih sering main di ruang tamu yang udah jadi teritori dia. sumpek lah pokokna. makanya pas nemu rumah ini kami langsung jatuh hati karena ethan bakalan punya ruang main sendiri, ngga ngerecokin ruang tamu lagi hehe.

warna cat ruang ini sudah diganti oleh pemilik ketiga dari magnolia (waktu itu dipake untuk ruang baca/perpustakaan karena kata tetangga, pemilik kedua ngga punya anak), ke abu-abu pastel. lembut dan enak di mata, jadi kami nggak apa-apain lagi temboknya, udah bagus. tinggal aku pasang foto-foto ethan yang aku print-kan ke kanvas (oleh tukang cetak profesional) yang kami bawa dari rumah lama. tembok yang kosong aku beliin stiker alfabet a sampai z sebagai hiasan, sekalian untuk si ethan belajar baca-tulis.



kalau punya anak kecil, ada baiknya memang dekorasi ruang bermain atau kamar tidurnya dipasangi hiasan yang juga sekaligus bisa dipakai sebagai sarana belajar si anak. misalnya stiker alfabet, angka-angka, nama-nama hewan atau tanaman (flora-fauna) kalau usia anak masih balita.

untuk yang anaknya sudah agak gede atau menginjak remaja, bisa dipasang poster perkalian, penjumlahan, atau bahkan tabel periodik unsur kimia #niattt. banyak kan poster-poster tembok ini dijual di toko alat-alat tulis. selain fungsinya untuk mempercantik ruangan dan mengisi tembok yang kosong, juga menambah pengetahuan si anak. jangan malah dipasangin (misalnya) poster penyanyi dangdut pujaan ya bu-ibu, kecuali anaknya ngefans juga hihi...

isi ruang bermain ini sekarang ya nggak jauh-jauh dari mainan si ethan hehe.

beberapa kabinet dari rumah lama yang dulunya kupakai untuk nyimpen barang-barangku, akhirnya aku hibahkan ke ethan untuk tempat nyimpen mainannya. seperangkat radio dan cassette player lama juga kutaruh di situ buat iseng-iseng kalo dia pengin muter CD lagu anak-anak, atau emaknya pengin dengerin radio pas lagi maen sama dia.

karena ada ruang bermain khusus ini, mainan si ethan nggak lagi berserakan kayak di rumah lama dulu. aku didik dia supaya ikut membantu ngejaga kerapian rumah kami dengan selalu ngebawa mainan-mainannya untuk disimpan kembali di ruang bermain kalau sudah selesai dipakai. meski masih ada satu dua yang kadang ketinggalan, tapi lumayanlah.

dia juga udah ngerti kalau semua mainan dia musti dipulangin ke 'rumah'nya masing-masing, yaitu ke ruangan ini.

pembiasaannya, dengan instruksi. disuruh sekali ngga jalan, dua kali, tiga kali hingga berkali-kali sampai dia nurut. biasa aja nyuruhnya ngga usah pake bentak atau marah-marah segala, ngga perlu lebay. sekarang dia udah terbiasa kalau mainan dipakai main di ruangan lain, selesai main dia bawa sendiri ke playroom-nya dia.

emaknya enak ngga usah beres-beres lagi kan, hehe.

tips kebersihan:
sebenernya ngga ada tips khusus sih untuk ruangan ini. ya namanya juga ruang bermain ya, sehari-hari sih selalu berantakan gitu haha. emang ruang ini didesain untuk diberantakin, jadi si ethan ngga ngeberantakin ruangan lain di rumah hehe. emak ethan strateginya jitu kan :-p

ya sekali dua kali sebulan kalo lagi ada waktu, biasa mainannya aku sortir lagi. karena dia itu anaknya musiman (anak-anak lain pasti juga gitu lah ngga beda jauh hehe). kalo lagi seneng mainan tertentu, mainnya itu itu aja. yang lain dicuekin. seminggu dua minggu ganti acara. jadi aku cuma ngerapiin yang dia udah bosen, kumasukin kabinet, atau box-box kontainer yang sengaja kubeli untuk tempat mainan dia. supaya rapi aja dan gampang nyarinya karena box-nya yang dari plastik bening gitu. kalo penuh tinggal ditutup lalu disusun.

nah, mainan yang dia lagi suka maen, biasanya ngga boleh disentuh atau diganggu gugat. posisinya pun harus tetep sama persis seperti waktu dia tinggalin. misalnya nih koleksi robot-robot transformer rescue bots dia dijejer-jejer berbaris, kalo aku rapiin misalnya masukin ke kontainer, bisa marah dia. galak banget emang tuh anak, ngga tau nurun siapa. bapaknya sih ngga galak blas, jadiii.... hahaha....#ngaca

kembali ke tips...

sebanyak apapun mainan atau barang pernik-pernik di rumah, menyiasati supaya tetep rapi adalah dengan menyediakan tempat atau wadah penyimpanan. bisa lemari, bisa kabinet, bisa laci, bisa juga box kontainer. tentunya juga kudu mempertimbangkan segi estetika.

misalnya ruangannya warna pastel, kabinetnya sebaiknya warna senada, atau putih sekalian, jadi cakep. kalau temboknya netral, lemari atau lacinya bisa warna kayu alami (coklat) dan seterusnya. untuk ruangan bermain anak, kontainer plastik lebih praktis. bisa kelihatan isinya mainan apa saja jadi gampang dicarinya, dan juga ringan kalo mau diangkat-angkat. bisa disusun-susun juga supaya lebih ringkas ngga makan tempat.

playroom ethan yang selalu berantakan...;-p


terakhir, karena lantainya oleh pemilik sebelumnya udah diganti dari lantai kayu laminating ke karpet warna abu-abu senada dengan warna cat tembok (dan sepertinya masih baru seperti terlihat pada foto 'before' di atas), supaya tetep bersih paling aku sedot debu aja seminggu sekali. beres deh...

***

kamar tidur tamu #1

ada cerita unik mengenai kamar yang satu ini. dari lima kamar di rumah baru, kamar ini tadinya adalah kamar yang paling aku benci. kenapa? karena warna catnya ngejreng banget!

mosok kamar tidur dicat warna oranye tua kemerahan siyyy? #awas_mulai_lebay

apa nggak bikin sakit mata tuh ya tiap kali masuk kamar hihi. usut punya usut, setelah investigasi foto-foto dari pemilik lama dan hasil nanya-nanya tetangga sebelah yang dulunya suka kepo-kepo main ke rumah ini, ternyata pemilik pertama yang orangnya suka warna ngejreng jreng jreng...

dari gorden yang semuanya merah menyala, sofa ruang tamu juga merah membara, sampai ke dinding dapur juga tembok keramiknya dipasang warna senada, merah, oranye, kuning tua. pokoknya kayaknya seleranya itu ke arah gitu lah. kalau studio modern nuansanya warna ngejreng sih oke yah, tapi ini hunian keluarga mosok ngejreng sih. untungnya, pemilik ketiga (karena sepertinya pemilik kedua ngga ngapa-ngapain), mulai ngecat ulang warna-warna ngejreng itu dengan warna pastel yang lebih lembut.

sayangnya, ngga semua tembok udah dicat ulang.

jadilah aku sebagai pemilik berikutnya yang kudu melanjutkan proyek pemilik sebelumnya untuk mengganti warna-warna ngejreng tadi supaya lebih netral. untuk kamar tidur, aku pilih yang simpel dan cepet saja ngga pake ribet (termurah juga haha), kucat ulang semua sisi kamar dengan warna putih! netral dan bersih...

kenapa aku yang ngecat tembok sih, bukan suami? temukan jawabannya di postingan ini, daripada aku jelasin panjang lebar lagi mending cap cus ke sana aja yah, biar cepet :-p

nah, karena kamar #1 ini bakalan diisi dengan furnitur set dari kamar tidur tamu di rumah lama (tempat tidurnya ukuran queen), sepertinya memang warna yang cocok kalau ngga putih ya magnolia atau coklat muda pastel gitu. karena furniturnya juga warnanya krem muda dan coklat kayu oak.

kira-kira butuh semingguan untuk ngeganti cat kamar.

namanya juga disambi ngecatnya, bukan yang manggil tukang cat gitu. kalo dikerjain tukang sih sehari juga selesai tapi bayar. dikerjain sendiri gratis hihi, tapi cuma ada waktu tiap pagi sebelum kerja aku palingan bisa ngecat satu muka tembok satu lapis cat doank, ya butuh berhari-hari. karena untuk warna oranye ngejreng itu saja perlu sampai 3 lapis lho supaya warna oranye-nya ngga kelihatan lagi. dan setiap lapis kan harus nunggu sampai bener-bener kering dulu sebelum dilapis lagi kalau mau hasil yang bagus.

oh ya, ngga kayak rumah lama, rumah ini kamar tamunya ada kamar mandi dalam (en-suite) untuk kenyamanan. kalau rumah lama kan kamar mandi dalam cuma ada di kamar tidur utama (master bedroom) doank. yang ini selain kamar tidur utama, kamar tamu #1 juga ada en-suite nya. jadi tamu ngga harus keluar kamar kalau perlu pakai kamar mandi.

nanti untuk ulasan en-suite beserta foto-fotonya terpisah ya, barengan sama kamar mandi yang lain.


setelah selesai pengecatan, barulah furnitur kamar ditata ulang, pasang gambar hiasan di dinding, pasang hiasan lampu dan pernik-pernik lainnya dengan warna-warna senada. semua pernik-pernik dari rumah lama, ditambah dua furnitur baru beli yaitu meja rias dan kotak penyimpanan selimut/sprei/handuk - ottoman namanya. karpet hias (rug) juga dari rumah lama.

kira-kira butuh waktu 1.5 bulan setelah pindah deh, kamar ini baru rapi.

setelah pasang sprei, selimut, bantal, gorden, bunga, lampu meja, dll, akhirnya voilaaa...kamar tidur tamu #1 siap dihuni. ayo siapa yang mau nginep, silakan daftar dulu :-)



tips kebersihan:
tips ngebersihin kamar tidur tuh apa ya? ya gitu deh hehe.

sama aja sih di mana-mana yang namanya kamar tidur itu pasti ada tempat tidur, bantal, selimut, sprei, dkk. trus ada yang pake meja rias ada yang ngga. ada yang pake bedside table dan lampu, ada yang ngga dan seterusnya. apapun furnitur yang ada di dalam kamar tidur, sebaiknya disesuaikan dengan luas ruangan. jangan kebanyakan furnitur kalo ruangnya sempit, minimalis aja. kalo luas ya emang kudu diisi, kalo terlalu kosong juga kurang enak dilihatnya.

menyiasati kerapian, sebaiknya memang ada ruang penyimpanan, terutama untuk baju, perlengkapan tidur cadangan (sprei, sarung bantal dll).

semakin banyak barang, perlu ruang penyimpanan lebih besar juga. kalau ruangnya sempit lemarinya kecil, ya jangan punya banyak barang hehe. kalo barangnya tetep banyak, siasati dengan mencari ruang penyimpanan tambahan, misalnya memanfaatkan ruangan di bawah tempat tidur.

kan banyak tuh dijual kontainer yang didesain khusus supaya bisa ditaruh di bawah kasur.

selain kamar jadi rapi karena ngga banyak pernik-pernik berserakan, ruang simpan di bawah tempat tidur juga ngga kelihatan mata. asal selalu dicek dan dibersihkan juga secara berkala ya. kalau ngga, bisa ngumpul tuh debu di bawah. bisa bengek ntar yang tidur di situ hehe...

kebetulan pas beli rumah yang ini, semua kamar lima-limanya udah dilengkapi dengan bulit-in wardrobe (lemari pakaian yang nempel di tembok).

desain rumahnya emang begitu, jadi lemarinya udah disiapin dari pas rumahnya dibangun. enaknya, si pemilik ngga perlu beli lemari lagi karena biasanya lemari itu yang paling makan tempat setelah kasur kan ya, ngejogrog di pojokan gede banget hehe.

untuk kamar yang belum ada lemarinya ya mau ngga mau emang kudu dikasih lemari. ukurannya saja yang disesuaikan. dan kalau bisa beli yang setinggi mungkin karena ruang diatas lemari biasanya kosong, tempat debu ngumpul. kalo ada lemari yang tingginya sampai langit-langit (biasa ada ektensi), ruang di situ bisa jadi tempat penyimpanan ekstra.

kalo ngga ada yang model gitu, ya lemari biasa, trus di atasnya bisa buat tempat kontainer tambahan.

o ya, harus punya tangga pendek segitiga ya, supaya akses ke atas lemari gampang. aku punya ini di rumah karena lemari di sini tinggi-tinggi (lemari bule hehe) jadi aku selalu butuh tangga untuk sampai ke rak paling atas. suamiku sih udah tinggi dia, tapi mosok tiap kali butuh sesuatu musti manggil suami melulu sih, manja banget jadi istri, ngga mandiri ntar hihi...


***

kamar tidur tamu #2

sampailah kita di kamar terakhir untuk episode kali ini.

seperti halnya di rumah lama yang berkamar 5, rumah ini juga sama. jadi kami selalu punya kamar ekstra dua untuk tamu. satu ruangan untuk kantor suami, satu untuk kamar tidur utama kami, dan satu untuk ethan.

kamar tamu yang nomor dua ini letaknya sebelahan sama yang #1 di atas tadi. luasnya kurang lebih juga sama, bedanya yang ini ngga pake kamar mandi dalam.

oleh pemilik sebelumnya, dari fotonya sih kamar ini dulu ngga dipake, karena ngga ada gordennya dan isinya cuma satu tempat tidur doank, ngga ada apa-apanya lagi. minimalis banget emang pemilik yang dulu, entah emang nggak punya banyak barang atau udah diumpetin semua sebelum difoto hehe.

nah, pas pindah ke sini kan tempat tidur dari kamar kami yang lama kami bawa juga. warnanya putih, ukuran king, agak besar sedikit dibanding queen (google aja kalo penasaran sama dimensinya). karena kamar tamu ini juga luas, tempat tidur king masuk aja dengan mudah. super-king juga masuk sih tapi mungkin langsung penuh aja hehe.

karena masih banyak ruang kosong di sekeliling tempat tidur, akhirnya kamar ini jadi tempat pembuangan furnitur-furnitur dari rumah lama yang ngga cocok untuk ditaruh di kamar-kamar lain.

kesian ya jadi gudang...

ada sepeda statis-ku di pojokan yang jarang banget kupakai, ada meja kayu coklat tua, ada lounger merah buat leyeh-leyeh, ada manekin-ku buat bikin baju, ada mesin jahit listrik, dan masih kutambahin lemari kotak-kotak putih untuk nyimpen koleksi tas tangan, sepatu, dan barang-barangku yang lain, yang udah nggak muat lagi di lemari baju di kamar tidur utama hihi. ketahuan kebanyakan barang nih...#tepok_jidat



untuk koordinasi warna, sekali lagi kamar ini juga kucat putih dari tadinya magnolia (krem), supaya serasi dengan tempat tidur yang juga putih. karena ada lounger merah di pojok kamar, foto bunga poppy merah dari ruang perpustakaan di rumah lama kudaur ulang, kupasang di kamar ini biar cocok merahnya. lampunya juga kupasangi shade warna merah (daur ulang juga), trus aku punya vas kaca merah kutaruh sebagai hiasan jendela.

untuk gordennya pake gorden lama aja daur ulang lagi hehe, dulu itu gorden di kamar ethan sekarang kupasang di sini. warna coklat tuanya matching sama warna meja kayu deket jendela, sementara ijonya meneduhkan suasana. warna sprei kebetulan pas punya yang coklat ijo juga dari rumah lama (baca interior 1 dan interior 2), yang emang dulu nuansanya ijo-ijo semua.

udah deh, klop dan serasi meski gudang tapi tetap cantik kan...

tips kebersihan:

kebetulan kamar yang ini lantainya kayu (bukan karpet). kalau karpet tinggal sedot debu, kalau kayu biasa aku sapu trus dipel aja sebulan sekali ngga papa, ngga gitu kotor juga.

kecuali kalau kamarnya dipakai tiap hari yang mana emang saat ini kondisinya begitu. kami tidur di 'gudang' dulu untuk sementara waktu karena kamar tidur utama kami belum siap (tempat tidurnya masih dibikin sama tukang kayu, pesen khusus karena ukuran super-king ngga ready-stock), jadi frekuensi bersih-bersih 'gudang'nya ditambahin aja.

sementara itu dulu yah, tunggu episode berikutnya, dengan sabar hehe.


...bersambung

8 comments:

  1. Wab bagus mbak, warnanya lebih netral ya. Pemilik Sebelumnya mungkin suka yg gonjreng2. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. ho oh, kita suka yang lembut lembut warna pastel, ngga suka gonjreng gonjreng ah nggak teduh di mata hehe

      Delete
  2. Mba seneng bgt deh ini yang ditungu2 hehe bagus bgt seleranya mba naya..eh apa sy buka nya di hp ya ga keliatan foto rak sepatu+jacket nya pas di hall itu..pengen liat mba siapa tau dpt inspirasi..kalo aku beli gantungan jaket itu krn kalo pas naik motor tinggal ambil jaket pergi deh jd jaket rapi ga digantung disembarang tempat :p ditunggu mba kelanjutannya paling penasaran kitchen sama Laundry room..kalo di eropa esp inggris kl summer tetep pake dryer apa manfaatin sinar matahari jemurnya? Mba someday aku bertamu kesana ya hihi..thank u mba pokoknya sgt menginspirasi deh..tambah ngefans :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai Nia, terima kasih banyak apresiasinyaaaa...jadi terharuuuu hihi.
      foto rak sepatu ama gantungan jaket emang ngga kelihatan kok, bukan karena hp hehe. nanti aku tambahin deh yah
      soal pemakaian dryer etc nanti dibahas pas posting dapur deh ya biar penasaran dulu hehehe... ditunggu ya bertamu kemariiii....awas lho kalau ngga dateng hihi

      Delete
    2. Hai Nia...
      Udah kutambahin tuh foto-foto rak sepatu sama gantungan jaketnya, as promised :-)

      Delete
  3. Mba, selama ini aku sering baca tapi ga komen. Sekarang gatel bgt pengen komen soale rumahnya baguuuusss banget dan lapang.
    Ngecat sendiri dan apa2 sendiri. Hebat, euy.

    Btw Mba Naya bisa bikin baju juga? Hebat ih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai hai Pipit... silent reader pada nongol nih ya... musti sering-sering posting interior nih kayaknya...hihi..
      Makasih apresiasinya... Engga hebat lah, semua orng juga bisa kok ngerjain yang aku kerjain, tapi mungkin aku emang bawaan bakat jadi tukang ya haha...
      Bikin baju juga kebetulan bisa..ada di postingan ini nih ceritanya. http://www.nayarini.com/2011/09/boutique.html

      Delete
  4. ahhhh makasih bgt mba naya..love u dehhh jd makin sayang deh #lebay ya hihihi aku contek ide gantungan jaket nya..ga sabar nunggu kelanjutannya

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...