Monday, 19 June 2017

bedah rumah #3

wuihiiii...akhirnya lancar lagi bisa lebih sering ngetik-ngetik syantikkkkk....

kali ini kita sambung ke bagian ketiga dari seri bedah rumah ya. sila intip bagian #1 dan bagian #2 dulu kalo kelewat belum sempet ngintip.

seperti rencana, bagian ketiga ini akan ngebahas kamar mandi dan toilet saja. seharusnya ruang tamu juga masuk dalam episode ini sesuai rencana semula, tapi ternyata postingan tentang ruang tamu sendiri jadi panjang banget setelah diketik, jadi mending aku pisah saja ya di bagian ke-4 nanti. udah siap tayang kok, tinggal dijadwal aja terbitnya. istimewa lah pokoknya nanti ruang tamunya, sampai dibikin postingan khusus hehe.

oke, udah siap semua duduk manis di kursi masing-masing? mari kita mulai!


***

rumah-rumah di inggris biasanya terdiri dari dua lantai. lantai bawah untuk aktivitas keluarga di mana ruang tamu, ruang dapur, ruang keluarga dan ruang cuci berada. sementara naik ke lantai atas adalah ruang privat yang isinya kamar-kamar tidur. meski standarnya begitu, ada juga pengecualian di mana rumah dibangun dengan konsep terbalik (upside down), kamar di bawah dan ruang aktivitas ada di atas. ini biasanya rumah-rumah yang lokasinya di perbukitan, karena lantai atas pemandangannya aduhai indahnya jadi kamar tidur dibangun di lantai bawah (orang tidur kan merem ngga nikmatin pemandangan hehe), sementara ruang tamu di atas jadi bisa puas memandang alamnya.

gantungan lampu kristal di toilet lantai bawah

ada juga rumah yang cuma terdiri dari satu lantai saja seperti kebanyakan rumah-rumah di indonesia. di inggris sini disebutnya bungalow. biasanya yang seneng rumah model ini adalah para pensiunan dan orang-orang tua, karena ngga ada tangganya, jadi ngga perlu capek naik turun hehe. ada pula rumah yang dibangun lebih dari dua lantai, tiga atau empat. biasa disebut town-house. karena keterbatasan lahan biasa rumah-rumah di kota-kota besar yang harga tanah naujubile mahalnya, rumah-rumahnya menjulang tinggi ke angkasa berlantai-lantai.

pegel-pegel deh naik turun tangga, hehe.

nah, biasanya di lantai paling bawah, tiap rumah selalu ada toiletnya. ini selain memudahkan para tamu yang kebelet, juga dipakai oleh anggota keluarga sehari-hari yang kesibukannya memang berpusat di lantai bawah. meski ada juga rumah yang karena keterbatasan tempat, ngga punya toilet lantai bawah. jadi tamu kudu naik ke atas kalo kebelet. rumah-rumah kecil biasanya modelnya begini.

toilet lantai bawah

kebetulan rumahku selalu ada toilet lantai bawahnya. sejak pindah, kondisi toilet ini sudah bagus. jadi aku ngga apa-apain sama sekali. paling cuma dibersihin rutin saja. meski misoa pengin ngeganti wastafel kecil untuk cuci tangan dengan model wastafel yang ada lemari kecil di bawahnya, niatan ini kami tunda dulu. sementara biarkan saja seperti apa adanya karena memang semuanya masih dalam kondisi bagus. bahkan cat temboknya pun ngga aku apa-apain. cuma pasang gambar, cermin, dan bunga-bunga pemanis saja udah cukup. plus, lampunya kuberi hiasan kristal gantung biar cakep (foto di atas).

toiletnya belom difoto, seperti ini wastafel idaman suami


***

ensuite kamar tidur tamu

seperti udah kubahas di postingan bedah rumah #1, kamar tidur untuk tamu di rumahku yang sekarang ada ensuite-nya. ensuite = kamar mandi dalam. dari tiga buah toilet di lantai atas, toilet ini termasuk yang paling kecil ukurannya. meski begitu, selain toilet duduk dan wastafel gede, ensuite ini ada shower cubicle nya juga buat mandi. jadi lumayan luas juga sebenernya.

meski tadinya lantai aslinya yang warna coklat mozaik masih lumayan bagus kondisinya, tapi karena kebetulan kamar mandi keluarga (akan kubahas setelah ini) perlu direnovasi, akhirnya lantai ensuite ini juga sekalian diganti. lantai aslinya tadinya adalah vinil, model mozaik tak beraturan warna coklat, yang tentu saja sudah nggak model lagi jaman sekarang. mungkin itu 20 tahun yang lalu memang lagi in-fashion ya hehe. yo wis lah mumpung manggil tukang untuk masang ubin di kamar mandi sebelah, akhirnya yang ini pun kami ganti juga.

kali ini pilihan kami jatuh ke ubin kamar mandi klasik, bahannya marmer alam warna putih butek.


selain awet, tahan lama, dan kuat, tentunya juga ngga bakal ketinggalan jaman (marmer selalu in-fashion sejak ratusan tahun yang lalu sampe sekarang kan, makanya kastil dan istana raja-raja selalu pake marmer). harganya pun sebenernya ngga terlalu mahal bedanya dibandingkan dengan keramik biasa. tadinya kupikir marmer yang muahal bingits gitu, eh pas kami pergi ke toko keramik dan aku konsentrasi milih keramik kamar mandi yang kusuka, ternyata suamiku yang nemu marmer ini kegirangan karena harganya per meter nggak beda jauh dari harga keramik yang kutaksir.

ya udah mending marmer sekalian lah ya, hihi.

sebelum (kiri) lantainya masih mozaik coklat, sesudah renovasi (kanan) lantai marmer putih

karena ini marmer alam, corak untuk tiap ubin sama sekali ngga ada yang sama persis. hampir semuanya beda corak. uniknya emang di situ. bahkan warna putih buteknya pun bervariasi. ada yang keabu-abuan, kekuningan, kecoklatan, meski semuanya jatuhnya ke putih butek juga hehe. beratnya jangan ditanya, muanteb!

supaya hasilnya bagus, untuk pemasangan lantai ini aku ngga nekat kerjain sendiri, mending kuserahkan ke ahlinya daripada nyesel ngga rata jadinya kudu bongkar lagi kan. meski aku hobi nukang, aku tahulah kemampuanku juga ada batasnya. jadi kali ini, aku 'terpaksa' bayar tukang untuk masang ubin. seminggu (cuma 4 hari kerja) 1 kamar mandi, 1 orang tukang, kerja dari jam 10 pulang jam 4 sore (istirahat 1 jam) biayanya kurleb 10jt rupiah. dua kamar mandi tinggal dikalikan dua. itu tukangnya tok ya, material beli sendiri. ukuran lantainya pun ngga gede-gede amat padahal. ya gitu deh, apa sih di inggris yang ngga mahal hehe.

setelah selesai ngeliat hasilnya puas, yah sepadan lah ya dengan biayanya. yang penting yang punya rumah hepi kamar mandi udah renovasi.

pas kami pindah, sebenernya kondisi ensuite ini masih cukup bagus, nggak banyak yang perlu diubah. cat temboknya pun meski warnanya masih orisinil sejak dibangun pertama kali, tapi karna kebetulan sudah cocok dengan palet warna kamar tidur tamunya, aku biarkan saja tetep magnolia. cuma kupasang berbagai hiasan dinding, kaca cermin, rak kaca, dan beberapa perabotan kecil kamar mandi saja. kebanyakan perabot dan pernik-pernik ini daur ulang dari rumah lama, ngga ada yang beli baru.

daur ulang pernik-pernik ensuite


***

kamar mandi keluarga

rumah sekecil apapun pastilah minimal ada 1 kamar mandinya. biasanya ini disebut kamar mandi keluarga, karena memang diperuntukkan untuk dipake rame-rame sekeluarga. pas rumahku yang sekarang ini diiklanin, kamar mandi ini ngga difoto. kami tahunya pas berkunjung untuk ngeliat-liat dulu sebelum memutuskan untuk beli, kamar mandi ini rupanya yang paling ngga sedap dipandang mata. ubinnya mozaik (seperti ubin ensuite di atas) tapi warnanya biru tua dan sudah keliatan sangat usang. temboknya magnolia, dan penutup panel bathtub nya dari kayu yang kelihatan usang juga.

pantesan ngga difoto buat iklan hehe.

tapi waktu itu mikirnya karena kondisi rumah keseluruhan udah cocok dengan yang kami pengin, kami kompromi lah soal kamar mandi keluarga ini, nanti gampang direnovasi.

jadi begitu kami pindah, kamar mandi ini termasuk yang pertama kali kupermak. temboknya kucat ulang setelah sebelumnya kuamplas lagi supaya mulus. bagian bawah antara tembok dan ubin juga kucat ulang karna cat lama udah usang banget. panel bathtub yang tadinya kayu usang diganti mdf putih motif cermin, dan untuk ubinnya yang jelas-jelas teriak minta direnovasi, diganti dengan marmer putih (seperti ensuite di atas). yang ngerjain pengecatan aku sendiri, sementara pasang panel dan ubin dikerjain oleh pak tukang yang sama.

beda banget ya sebelum direnov dan sesudah, ini bagian rumah yang aku paling seneng dengan hasilnya

keseluruhan tema memang kuubah jadi putih semua. di sini kupakai prinsip interior desain less is more. tanpa warna ngga papa, asal konsisten semua putih, nanti hiasan pemanisnya gampang, warna apa aja pasti masuk.

kecuali ubin hias biru di atas keramik tembok putih yang tadinya senada dengan ubin lama, kubiarkan saja tetap biru karena malah terlihat menarik dengan latar yang semuanya serba putih bersih. di kamar mandi keluarga ini selain ada bathtub untuk berendam sambil nyantai, juga ada shower cubicle nya untuk yang pengin mandi buru-buru. ukuran kamar mandi keluarga ini termasuk cukup luas juga.

tapi supaya ada wow factor, meski udah cukup luas untuk ukuran sebuah kamar mandi, kupasang juga dua buah cermin raksasa ukuran 1,2m x 1,2m di salah satu tembok di atas bathtub untuk menambah kesan lebih luas lagi sampai lebay hehe. ini trik interior desain juga, menggunakan cermin untuk memberikan kesan lebih luas pada ruangan yang sempit, atau untuk wow factor untuk ruangan yang sudah luas, selain tentunya untuk hiasan dinding dan untuk bercermin. multi fungsi lah.

sebagai pemanis, kupasang hiasan tembok dari kamar mandi keluarga rumah lama, satu jam dinding kecil dari marmer supaya serasi dengan lantainya, dan cermin hias untuk berkaca di atas wastafel. satu pot tanaman spider plant berdaun hijau rimbun kuletakkan di jendela. terakhir, lampu kamar mandi yang tadinya cuma satu bohlam gantung biasa kuganti dengan lampu sorot 4 sudut supaya semua sudut-sudut kamar mandi ini terang benderang memantulkan sinar putih dari warna interior, ubin marmer, dan cermin-cermin hias di tembok serta panel bathtub

dijamin kemilau dan silau hehe.

shower cubicle (kiri), spider plant di bibir jendela (kanan)


***

ensuite kamar tidur utama

alias kamarnya yang punya rumah.

ngga banyak yang bisa diceritain soal ensuite yang satu ini karena kamar mandi ini dari awal pindah rumah juga sudah bagus. pemilik terdahulu (mungkin pertama atau kedua) sudah ngerenov kamar mandi ini secara keseluruhan. semuanya diganti dengan satu set perabotan eksklusif, temboknya dicat ulang dan dipasang keramik dinding yang sama dengan lantainya.

bathtub lama rupanya dibuang dan diganti jadi konsep wet room (shower tapi yang pancuran airnya nempel di langit-langit itu lho). bahkan lantainya dirombak dan dipasang alat pemanas listrik di bawah ubinnya (underfloor heating). jadi kalo musim dingin, pemanas ini bisa dinyalain untuk manasin lantai kamar mandi supaya ngga dingin selayaknya ubin biasa. dan untuk ukuran ensuite, kamar mandi ini termasuk istimewa karena luas banget. overall, keren lah.

cuma satu sayangnya, tema warnanya agak terlalu gelap menurutku.

jadi pas kami pindah, kamar mandi ini temboknya kucat ulang sebagian. karna warna ubin lantai dan tembok sengaja memang dipilih warna gelap (abu-abu tua mengkilap), dan lantai wet room-nya warna hitam batu alam, seluruh tembok sisanya dicat warna ungu tua oleh pemilik terdahulu yang ngerenov kamar mandi ini. meski lampu utama sudah diganti jadi 5 buah lampu sorot di lima titik terpencar, tetap saja menurutku kesannya masih gelap. kayak masuk ke dalam gua karna pemilihan palet warna yang gelap semua.

serba ungu (atas), ungu yang tersisa panel belakang toilet & jendela (bawah)




ngerti sih, maksudnya emang sengaja dibuat begitu, ensuite ala-ala hotel berbintang kan emang kadang dibuat nyeleneh, kalo ngga hitam legam ya gelap gulita supaya berkesan mewah. cuma kok kurang pas ya menurutku kalo untuk interior rumah.

akhirnya kesan gelap ini agak kukurangi dengan ngecat ulang beberapa bagian muka tembok dengan warna putih bersih. ngga semuanya kucat ulang supaya tema palet warnanya tetap orisinil. jadinya separo tembok tetap ungu tua, separonya putih polos.

di bagian yang kucat putih, kupasangi tiga buah figura gambar bunga berbeda warna pada ketiga sisi tembok yang mengelilingi toilet. tiga figura bunga ini juga daur ulang dari kamar tamu rumah lama. selain itu, cuma ada hiasan tambahan berupa pot bunga spider plant warna hijau segar sebagai pemanis ruangan. hampir tiap ruangan di rumahku selalu kukasih ijo-ijo buat penyejuk mata. kebetulan rata-rata semua ruangan di rumah menerima pencahayaan alami dari jendela, yang sangat dibutuhkan oleh tanaman hias di dalam rumah.

untuk ruangan yang pencahayaannya kurang tapi pengin punya ijo-ijo penyejuk mata juga, bisa dipilih tanaman hias dalam rumah yang mampu bertahan hidup dengan pencahayaan minim, atau kalo terpaksa bisa juga pakai tanaman hias plastik.


udah deh kelar dekorasinya itu aja. oh ya sama kutambah juga hiasan jam dinding putih di atas radiator pemanas yang juga berfungsi sebagai tempat pengering handuk. sayangnya baru seminggu dipasang eh jam ini udah rusak. beli murmer sih, cuma £3 jadi ngga awet. maksudnya mau irit beli jam yang murah aja wong cuma buat kamar mandi pribadi ini, eh malah buang-buang duit jadinya karna baru bentaran udah rusak hehe.

selain tanaman hias, tiap ruangan di rumah juga kupasang jam penunjuk waktu. bisa jam dinding, bisa jam meja, bisa jam hias. pokoknya fungsinya untuk ngasih tahu sekarang jam berapa ketika ada di ruangan manapun, tanpa harus nyari-nyari jam di ruangan lain atau di hape. nanti deh ya, akan kuposting terpisah tips-tips desain interior semacam ini. mungkin satu postingan akan ngebahas jam, satu postingan ngebahas trik pencahayaan dengan penambahan lampu hias, dan lain-lain. tunggu aja postingan-postingan berikutnya setelah seri bedah rumah ini selesai.

stay tuned....

wetroom dengan keramik abu-abu gelap ala hotel berbintang


...bersambung...

2 comments:

  1. Kamar mandinya bule abis.... :) Kering hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, udah terbiasa kering. kalo pengin berbasah basah masih bisa tapi kok di shower cubicle atau wet room :-)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...