tulisan iseng pendek saja tentang generation gap.
sehari-hari di kantor, aku bergelut dengan dunia kerjaku yang sangat spesifik. mereka-mereka yang juga bergelut di dunia yang sama atau serupa, pasti akan paham kalau aku sebut kata-kata seperti "iso - international organization for standardization", angka-angka unik ini contohnya 9001, 14000, 18000, 16949, 13485, 14971, mdd - medical device directive 93/42/EEC, mdr - medical device regulation 2017/745, FDA dan lain-lain. bagi mereka-mereka yang sehari-harinya bergelut di dunia lain, pasti akan mengerutkan dahi karena istilah-istilah yang sangat spesifik ini sama sekali ngga pernah atau jarang banget mereka dengar.
tiap bidang kerja memang punya jargon sendiri-sendiri.
semakin tinggi tingkat keahlian seseorang pada satu bidang, jargon yang harus dipahami dan dimengerti juga semakin banyak. dan orang tersebut bisa disebut ahli di bidangnya. untuk memahami jargon di bidang lain, terkadang satu bidang harus mempunyai jembatan pemahaman agar jargon tersebut bisa dimengerti oleh yang kurang terlalu paham di bidang tersebut. jika ini terjadi di sebuah konferensi misalnya, dengan latar belakang peserta yang biasanya dari kalangan terdidik dan profesional sampai level tertentu, akan jauh lebih mudah untuk memberikan pemahaman ke mereka-mereka yang meski bidangnya tidak persis sama, tapi mempunyai tingkat kemampuan untuk memahami yang cukup tinggi.
namun bagaimana untuk memberikan pemahaman serupa ke mereka-mereka yang tidak mempunyai latar belakang akademis dan tingkat pemahaman yang cukup?
contohnya, bagaimana aku menjelaskan apa yang kukerjakan sehari-hari di kantor kepada misalnya, ibuku yang hanya lulusan sekolah dasar? mendengar istilah directive saja mungkin seumur hidup nggak pernah. sampai sekarang inipun, mungkin ibu engga begitu paham kerjaanku sehari-hari itu ngapain sih sebenernya? kalau misalnya anaknya ini kerjanya jualan di pasar, baru deh blio bisa paham dengan mudah. tapi kalau aku kudu ngejelasin kerjaanku saat ini, sepertinya percuma deh 😂
padahal pas nenekku masih ada, kerjaan nenekku dan ibuku kurang lebihnya sama, jualan di pasar.
tapi generasi berikutnya di mana aku dan saudara-saudaraku mulai bergelut di dunia lain selain dunia dagang, di sinilah muncul jurang pemisah antara dua generasi, atau kusebut generation gap sesuai judul tulisan ini. meski jurang pemisah ini bisa juga dimaknai dari berbagai sudut pandang. kalau yang kubahas di sini cuma dari sudut pandang profesi, bisa juga generation gap terjadi karena perbedaan sudut pandang di bidang politik, kepercayaan, bahasa, adat istiadat, makna kehidupan, bahkan cuma sesimpel beda pendapat!
beberapa dari kakak adikku ada yang profesinya masih di sekitaran hal-hal yang mudah dipahami oleh generasi ibuku. salah satu adikku profesinya ngajar, satu lagi jadi ibu rumah tangga saja, dan satunya lagi jualan, ngga jauh dari apa yang generasi pendahulu di keluarga kami lakukan. jadi profesi ini lebih familiar lah ya istilahnya. cuma aku dan adik-adikku cowok yang punya profesi yang agak beda dengan lainnya, yaitu kerja untuk korporat atau perusahaan, yang mengharuskan profesi kami bergelut dengan bidang yang sangat spesifik dan sedikit orang awam yang bisa paham kecuali mereka juga berkecimpung di bidang yang sama atau serupa.
jadi kadang kalau cerita ke keluarga ya pokoknya kami kerja untuk perusahaan yang bergerak di bidang ini! detilnya kita ngapain, kalau dijelasin juga mereka ngga bakalan ngerti. jadi ya dah gitu aja ngomongnya 😅
nah, pertanyaannya, jika antar generasi saja saat ini sudah banyak tercipta generation gap seperti ini, dengan semakin majunya perkembangan teknologi apalagi sekarang semuanya sudah merembet ke pemakaian artificial inteligence atau AI di berbagai bidang, apakah nantinya aku juga akan sulit memahami apa sih bidang yang anakku kerjakan di dunia kerja dia nanti?
bisa jadi aku juga cuma akan bengong doank kalau anakku ngejelasin dia kerja di bidangnya yang sangat spesifik di masa depan. tapi ngga usah pusing sekarang lah, kita lihat saja nanti ya, tunggu beberapa tahun lagi.
ngga lama kok 😁
No comments:
Post a Comment