aku barusan beli tas.
bukan tas sembarang tas, apalagi tas plastik hehe. ini tas buat tabungan atau bahasa kerennya investasi.
udah minggu kemarin sih tasnya dikirim ke rumah. iya, aku belinya online, udah ngga pernah keluar rumah buat beli-beli apapun sejak pandemi. apalagi buat beli tas, lebih milih olshop aja supaya aman. ngga lucu kan keluar rumah beli tas kena covid eh mati. amit-amit jabang demit!
kali ini, sebenernya aku mau copy-paste tulisan yang udah tayang di instagram story-ku kemarin dan hari ini, mengenai latar belakang cerita si tas tersebut. daripada ilang kan kalau di-arsip di sana, aku dokumentasikan di sini aja lah ya. oh, ya harap maklum karena pemirsa IG-ku campur-campur dan banyak bulenya jadi nulisnya pakai dua bahasa.
cekidot!
*
koleksi emak-emak rempong |
beli barang seken, apalagi online, apalagi merk, itu butuh latihan lho gais, karena kamu kudu bisa ambil keputusan cepat dan tepat! kalau cuman mutusin cepet sih gampang, impulsif itu namanya, tapi cepat dan tepat itu butuh pengalaman, pengetahuan dan juga ketrampilan. bakalan agak panjang nih cerita, gpp yah ð
in an online second hand market, you need a lot of practice to make a quick decision correctly! to just make a quick decision is easy, but to also get it right needs experience, knowledge, and skill. o dear, this is going to be a long writing ð
sejak tahun 2015, ketika aku mulai ngga beli barang baru lagi terutama baju, tas, sepatu dan pernik-pernik fashion, demi pelestarian lingkungan gais, fast-fashion itu nyampah!, tapi emang ada juga orang yang ngga bisa beli seken karena berjuta alasan sih ga papa juga, idup lu atur ndiri deh yah. sejak itu aku ngelatih supaya bisa ambil keputusan cepat dan tepat. karena ini perlu ketika kamu nemu barang bagus harga bagus barusan tayang. kalau ngga cepet, diembat orang lah, namanya barang seken jumlahnya cuma satu ye kan, kalau banyak grosiran donk hehe. jadi gimana supaya bisa ngitung risiko vs keuntungan dengan cepat di kepala itu butuh latihan terus menerus.
since 2015, when i decided to stop buying brand new fashions for environmental commitment and contribution sake, don't get me wrong i appreciate those who just can’t do second hand for million different reasons it’s your life do whatever best for you, i trained myself to gain experience, knowledge, and skill to make a quick decision at the right time, correctly. this is needed when you spot something in good value and just come up on the market because if you’re slow, you’d lose it! it’s pretty much risk/benefit analysis in your head, all the time.
setelah kurleb 6 tahunan sekarang ya, keknya aku makin mahir deh ambil keputusan cepat dan tepat, meski perjalanannya ya panjang juga ngga asal jadi, sekarang kalau liat barang potensi investasinya bagus bisa langsung tring gitu. cepat dan tepat ya, ngga buru-buru apalagi gegabah.
after more than 6 years now, i think i am getting better, it’s an up and down journey with many lessons to learn. making the quick decisions around which item is good potential and which one is not, can only be done through experience. then when you spot something that is a good investment, you can be quick but not rushing.
kadang beli seken itu untung-untungan juga sih, alias ada faktor mujur. kalau emang jodoh, bakalan dapet, kalau belum ya kalau ngga dapet malah sial, salah beli. ngok! nah pengalaman sejak kamu ngeliat barangnya, trus pengin, trus beli ini kadang ceritanya seru-seru.
luck is another factor in buying secondhand. if it meant to be, it will happen. and the journey from spotting it, wanting it, then purchase it, sometimes create stories in itself.
pas kemarin kebeli tas H model B35 ini juga ada ceritanya. penasaran, kan.
this white H bag B35 i just purchased also has an extraordinary story i would like to share.
*
yang kanan itu pendatang baru, lainnya penghuni lama |
kayak tas-tasku yang lain, aku sebisa mungkin sangat hati-hati sebelum ambil keputusan cepat untuk beli (atau ngga beli) berpacu dengan waktu untuk ngumpulin informasi sebanyak mungkin mengenai barang tersebut sebelum transfer sejumlah duit keluar dari akunku (yang jumlahnya bisa bikin jantungan haha ð)
as my other bags, i always try to balance in making a quick decision to buy (or not to buy) with racing with times to collect as much information i possibly can before transferring the amount out of my account, eeekkkkk (heart attack alert mode on ð).
dilemanya ya emang gitu, ngga mau beli buru-buru, tapi jangan sampai kesamber orang lain duluan. pusing kan?ðĪŠ
the dilemma is always, you don’t want to rush but you don’t want someone else to grab it before you either, so you better be quick! but not rush! ðĪŠ
pas aku liat tas ini tayang sekitaran 2 minggu lalu, aku sadar nih bisa buat investasi nih, harga bagus kondisi bagus. trus aku kirim text ke yang jualan untuk nanya-nanya lebih lanjut, jangan asal beli ya. yang jual baik dan ramah sih meski doi butuh 2 jam kemudian baru respon mungkin lagi ribet kali ye. mujurnya dalam tempo dua jam itu ngga ada yang ngembat tasnya! (faktor mujur berlaku di sini)
when i saw this one came up on the market about 2 weeks ago, i realised its potential investment value so i sent a message to the seller straight away to investigate. she is friendly and accommodating, although took her almost 2 hours to respond, thankfully nobody grabbed the bag before that (luck factor plays).
aku nanyanya biasanya standar sih tiap mau beli tas. nanya sejarahnya ama alasan kenapa dijual gitu aja (tergantung penjual juga ya kalau yg jualan perusahaan biasanya ngga dijawab - ntar deh aku cerita lagi soal topik ini kalau ada yg mau nyimak). kedua pertanyaan itu aja bisa jadi sebuah awal untuk mengumpulkan informasi lain seputar barang tersebut sehingga bisa mbantu kamu mau jadi beli atau mundur aja.
my questions to any sellers are pretty much standard and the same from bag to bag. the history of the bag and reason for selling. these two will open up to other information you could get from the seller which may or may not help you in making the right decision.
si pemilik dengan ramah ngasih tahu perihal tas tersebut di mana dia beli kapan dll, jadi dia pemilik pertama ya, tapi bagian yang agak sedihnya ketika dia bilang kalau sebenernya dia ngga pernah kepikiran kalau kudu ngejual tasnya. bayangnya pasti doi sedih banget ya pas ngirim tas itu ke pos, hiks (kebanyakan penjual lain tuh ngejual karena bosen, pengin ganti, atau udah kebanyakan tas!).
the nice lady at the other end told me the brief history of the bag, which i was pretty pleased to know that she is the first owner. the sadder part of the story was when she then mentioned that she would never thought that she had to sell it! can you imagine how sad she must be when she had to let it go.
tapi ternyata yang ini beda. jadi suami si penjual itu jatuh sakit baru-baru ini gais, ngga tau juga sih sakit apa, dan mereka jadi punya masalah finansial serius. istrinya akhirnya kudu ngejual-jualin koleksi tasnya gitu lah. banyak sih yang udah dijual satu persatu. di tengah-tengah pandemik gini ya, denger cerita-cerita kek gini tuh nancep di hati yah rasanya gimana gitu. memang tiap orang masalahnya beda-beda ya, tapi tetep aja sedih.
her husband just lost his job due to a health problem recently (nothing specific about the illness), and they are in a financial situation where she needs to set her priority right to keep everything in order, so she has to let her collection go, many bags. in the middle of this pandemic situation, this kind of story would always touch your heart.
detilnya lagi aku ngga gitu tahu ya, cukup segitu aja aku ngga mau kepo terhadap kehidupan orang, aku cuma doain semoga keadaan suaminya membaik, dan dia terharu pas aku bilang gitu. beberapa menit kemudian aku cepat ambil keputusan dan tasnya kubayar.
don’t ask me more details though, i don’t know more than i needed to know so as soon as she answered both of my questions, and i felt that (to cut the story short) it’s a genuine one, i made the payment.
balik lagi ke poin yang tadi kubilang di atas, meski si penjual baru 2 jam kemudian ngerespon pertanyaanku, cuma butuh kurleb 5 menit setelah dijawab buatku untuk ambil keputusan beli dan duitnya kutransfer. gilak yah. di toko aja nyobain baju tas bisa berjam-jam akhirnya tetep ngga jadi beli haha.
going back to my point above, it took her 2 hours to respond to my questions and took me more or less 5 minutes to make the big decision to pay. yes, it could be that quick!
nyesel?
do i regret it?
*
ini salah satu tas yang nyesel beli, trus udah kujual, udah laku, eh yang beli rewel, kucancel malah sampe sekarang disimpen hehe |
buat tas ini engga sih, alasannya ada di bawah ini. kalau beli-beli yang lain di masa lalu ada beberapa yang memang aku merasa nyesel dan bodoh, tapi ceritanya ntar-ntar lagi aja yah buat pelajaran juga kalau beli jangan bodoh ð
no, not for this purchase, for five reasons i summarised below. other purchases within these past 6 years yes, i have some regrets but those are stories for another day ð
1] harganya miring, namanya butuh uang cepet ya, kalau harga pasar lakunya bisa lama karena saingan buanyakkkk. udah harga awal miring aku dapet diskon pulak karena iseng-iseng harganya masih kutawar dan disetujui! itu sebelum aku tahu cerita sedihnya ya. padahal kalau ngga disetujuipun akan kubayar harga awal yang diminta lho, udah bagus soalnya.
2] aku cuma pemilik kedua, jadi belum pindah-pindah tangan tasnya
3] kondisi tasnya masih kayak baru gress!
4] aksesori ternyata masih komplit dan termasuk harga! kalau penjual lain? printilannya dijualin sendiri-sendiri gais, maruk yah. aku agak kaget sih pas dia barengin semua printilan itu gratis semua, gilak.
5] aku seneng dengan ngebeli tasnya si penjual mudah-mudahan bisa agak mendingan kondisi keuangannya, akupun senang karena dapet barang bagus harga miring!
1] the price was great, i even got a discount (i put an offer and she accepted the offer first before she answered my questions)
2] i am now only the second owner of the bag so not too many hands have been on it
3] the condition is pristine
4] all accessories included (i didn’t even know they are included so it was a really nice surprise)
5] i am glad my purchase would help her financial situation and i am happy that i got a pretty good bargain!
semua senang ye kan?
win-win, right? everyone’s happy!
(kecuali suamiku kali, yang sampe sekarangpun masih belum ngeh kalau koleksi tasku udah nambah satu lagi, padahal ya dipajang di lemari kaca tembus pandang, ngga liat dia. shhh, jangan dibilangin yak ) ð
(apart from my husband perhaps, who hasn’t yet noticed that my collection has grown again, but let’s ignore that for now, don’t tell him) ð
Ciyeee tas baruuu... Selamat menikmati tas barunya, Mbak Nay! ð
ReplyDeleteBlom dipakai Kimi dipajang aja. Mo kemana masih lockdown gini hehe.
Delete