gais gais...
siapa yang tiap hari make chatGPT kayak makai gugel? kalau dulu dikit-dikit nanya gugel, dikit-dikit nanya gugel, jaman sekarang udah ganti ya, dikit-dikit nanya chatGPT 😁
tapi dasarnya manusia ya, terutama manusia indonesia, selalu saja ada cerita mereka-mereka yang tepok jidat ketika tahu kalau pemakaian chatGPT kadang bukan pada tempatnya. yang paling sering, dan mungkin paling kocak sih, anak-anak sekolah yang main kopas jawaban chatGPT tanpa diedit lagi atau tanpa dibaca sama sekali. padahal chatGPT itu tiap mau ngejawab selalu diawali dengan kalimat percakapan. kan lucu kalau njawab PR sekolah malah dijawab dengan percakapan di awal.
gurunya jadi tahu deh kalau PR nya yang disuruh ngerjain adalah mesin, bukan hasil dari mikir sendiri. apa mungkin karena ini ya, katanya kualitas sumber daya manusia atau SDM indonesia saat ini sedang mengalami masa krisis?
logo chatGPT |
makin banyak anak-anak usia sekolah yang masih belum mahir membaca, masih belum mahir memahami kalimat, bahkan masih belum bisa berhitung dengan benar.
mungkin karena generasi muda sekarang ini sejak dini sudah dimanjakan dengan fasilitas mesin dan apa-apa dibantu mikir oleh mesin, jadi malah kemampuan otaknya lupa diasah. namanya juga generasi digital. beda dengan generasi sebelumnya sebelum era digital, yang dipaksa untuk mikir tanpa bantuan mesin.
sayang sebenernya ya, padahal kalau mesin artificial intelligent seperti chatGPT itu dipakai dengan baik dan benar, akan sangat membantu pekerjaan kita sehari-hari.
bagiku pribadi, aku makai mesin ini untuk kuajak ngobrol atau bertukar pendapat, atau untuk klarifikasi sesuatu. tentu saja, ada kalanya aku ngeyel dan kudu debat sama chatGPT kalau dia ngasih pendapatnya kurang pas atau kurang sesuai dengan yang aku harapkan. di sinilah kekuatan mesin itu bisa kita andalkan. karena biasanya lalu dia nyari sumber-sumber valid untuk mempertahankan pendapatnya, meski kita debat.
untuk menemukan sumber-sumber valid ini, kalau kita sendiri yang nyari pakai mesin pencari gugel dengan kata kunci yang mungkin kurang cocok, akan butuh waktu yang lumayan lama, dengan risiko bahkan ngga akan ketemu sama sekali, karena dunia internet itu memang ruwet dan kebanyakan sampahnya.
tapi chatGPT untungnya punya kemampuan untuk menerobos kapasitas pencarian kita sebagai manusia, dia bisa dengan kecepatan cahaya melakukannya. sementara manusia butuh waktu lama.
karena kelebihan inilah, maka chatGPT akan bisa kita gunakan untuk hal-hal yang positif, dan akan memangkas waktu yang kita butuhkan untuk riset tentang satu topik, misalnya. dan menurutku, secanggih apapun kemampuan chatGPT, akan tetap membutuhkan kita, manusia, yang memberikan pertanyaan atau topik ke mesin itu. kalau si pemberi pertanyaan kaku, atau hanya kopas-kopas saja, ya hasilnya juga gitu-gitu doank sih. beda dengan kalau si pemberi pertanyaan sudah ahli dan punya pengetahuan tentang topik tertentu, maka pertanyaannya juga lebih fokus dan jawabannya akan lebih akurat, engga ngambang.
karena pertanyaan ngambang, cuma akan menghasilkan jawaban yang kurang bahkan tak bermakna.
contoh konkritnya, bedanya kemampuan otak manusia dan kemampuan otak mesin, adalah tulisan yang sedang kuketik ini. dari atas sampai di titik paragraf ini, adalah hasil keluaran pikiran dan otakku yang pengin kusampaikan ke kalian tentang pengalamanku memakai chatGPT. coba bandingkan dengan tulisan di bawah ini, jika aku nyuruh chatGPT buat nulis blog dengan topik yang sama, tapi ditulisnya oleh mesin!
kelihatan banget kan bedanya?
tulisan mesin terasa kaku dan lurus engga pake belok-belok. engga ada becandanya. beda dengan tulisan blogku ini, yang kadang serius, kadang mbulet, kadang kacau, hehe. meski aku bisa saja produksi tulisan pake chatGPT, tetep saja kalian para pembaca setia blog ini bakalan tau kalau itu bukan tulisanku, ya kan? jadi buat apa bikin artikel palsu? pasti kelihatan kok tulisan yang bernyawa dengan tulisan yang dingin tak bernyawa, seperti tulisan di bawah ini.
kalau kalian, pilih yang mana?
***
can you draft me a short blog article no more than 500 words about yourself (chatGPT) in indonesian language? i need this to add it into my own blog and compare the difference on how you will write this topic and how i will write about you.
No comments:
Post a Comment