Wednesday, 12 February 2025

keliling eropa

desember 2006 - januari 2007


waktu itu pas liburan nataru akhir tahun 2006 awal tahun 2007.

statusku masih mahasiswi di universitas manchester di inggris, memasuki separo jalan tahun kedua dari program master s2 yang kuperoleh dengan beasiswa dari uni eropa.

karena masuk masa liburan akhir tahun, jauh-jauh hari aku sudah siap-siap untuk travelling lagi. sudah sering kusebut di beberapa tulisan-tulisan terdahulu, kalau pas dapet beasiswa ini, aku tuh semacam terbelah dua niatnya. antara niat nyari ilmu sama niat jalan-jalan πŸ˜‚

karena waktu itu blas ngga kepikiran kalau bakalan netap di eropa, jadi sebisa mungkin tiap kali ada kesempatan, aku bukannya belajar, tapi malah jalan-jalan. jangan ditiru kelakuan yang kurang baik ini ya, adik-adik mahasiswa. belajarlah yang rajin, fokus ke tujuan, jangan tergoda dengan keinginan jalan-jalan, kecuali memang niatnya asal lulus cukuplah, ya ngga papa juga sih 😁

yah, dulu itu memang simalakama kan gais.

kalau ngga dimanfaatin kesempatan domisili di eropanya untuk jalan-jalan, begitu pulang ke indonesia gimana bisa aku punya cukup dana untuk ke eropa lagi, yekan? kesempatan emas itu mumpung masih berlokasi di eropa, ke mana-mana deket, dan harga tiket bis dan tiket kereta masih terjangkau, jadi gaspol selagi ada kesempatan. aji mumpung, hehehe.

pas tahun pertama dan aku masih berdomisili di budapest, hongaria, aku juga termasuknya rajin jalan-jalan. meski muternya di sekitaran situ-situ juga. karena hongaria itu berada di tengah-tengah daratan eropa, jadi lebih seringnya aku dulu itu jalan-jalannya ke austria, jerman, dan slovakia. udah itu doank. oh ya sama ke turki!

ke jerman dan ke austria sih berkali-kali, ke berbagai kota yang beda-beda, tapi malah belum ketulis ceritanya. cuma ada satu tulisan tentang austria tapi pas tugas kerjaan, ada di tautan ini.

eh, begitu tahun kedua pindah ke inggris, keinginan jalan-jalanku malah semakin kuat. jaman dulu itu, hampir tiap wiken aku pasti jalan. 

strategiku waktu itu, aku booking nyari tiket bis yang murah untuk dipake 3 bulan ke depan. di sini ada bis antar kota yang namanya "national express". bis ini pada waktu itu punya sistem promo, entah sekarang ya udah ngga pernah naik bis kemana-mana nyetir mobil sendiri aja. yang mana 1 tiket kursi pertama yang dibeli penumpang, harganya cuma £1 gais. murah banget kan. kursi kedua, ketiga, dan keempat seingatku naik jadi £3, demikian seterusnya sampe harga kursi jadi harga normal, jadi kudu bayar penuh!

bis legend 😁

nah, kalau kita bookingnya jauh-jauh hari sampe maksimal 3 hari, eh bulan dink, sebelum tanggal keberangkatan itu bisa dapet yang £1 tadi meski jumlahnya cuma 1 kursi doank. karena waktu itu aku single dan kurang kerjaan, meski tugas kampus juga lumayan numpuk tapi jalan-jalan juga penting, aku booking deh tiket £1 itu. waktu itu aku ngga peduli bisnya tujuannya ke kota apa, haha. bagiku yang penting aku bisa ke kota tersebut dan jalan-jalan. pulangnya juga kalau bisa aku nyari yang tiket harga promo itu tadi. kadang dapet, kadang engga sih. tapi aku batasi kalau harganya udah di atas yang £3 aku ngga beli.

bisa bayangin kan, tiap wiken aku tuh keliling pake bis ke kota-kota di inggris. 

london pastinya sering banget, trus ke york, liverpool, leeds, chester, birmingham, newcastle, durham, oxford, cambridge, dll. aku cukup menikmati kebebasan jalan-jalan sendirian. yang penting tahu di mana lokasi terminal bisnya, nanti setelah selesai muterin kota yang dituju, balik ke terminal bis lagi yang akan pulang menuju manchester lagi. tiap wiken selalu begitu. kalau ngga sabtu ya minggunya. 

tapi, aku juga waktu itu pengin keliling negara-negara eropa. 

berhubung masa studi di inggrisnya cuma satu tahun saja, setelah itu lulusan dan harus kembali ke indonesia, akupun muter otak, mikir gimana bisa keliling eropa dengan dana yang seminim mungkin tapi bisa melihat sebanyak mungkin negara dan kota. 

awalnya aku nekat bikin rencana ini seorang diri. ngga ada niat nyari temen atau barengan buat jalan. karena aku memang sangat menikmati kebebasan jalan sendirian seperti yang kulakukan tiap akhir pekan keliling kota-kota di inggris, sendiri. jadi aku juga niatnya pengin keliling eropa sendiri. apa ngga takut? waktu itu sih engga ada pikiran takut. karena selain aku juga termasuknya sudah berumur 31 menuju 32 tahun waktu itu, dan aku sudah hidup di hongaria selama 1 tahun sebelumnya dan di inggris sudah setengah tahun, jadi aku cukup percaya diri kalau aku bisa keliling eropa sendirian.

akhirnya kubulatkan tekad dan aku mulai nyusun itinerary, atau jadwal jalan-jalan.

karena aku sangat familiar dengan negara hongaria dan kota budapest, aku putuskan untuk mulai perjalanan dari sana. dari manchester ke budapest paling irit ya pake pesawat. di sini banyak ya pesawat budget yang murah meriah semacam air asia gitu lah. ada beberapa nama di sini kayak ryan air, jet 2, atau whiz air. itu pesawat murmer yang menghubungkan kota-kota besar di eropa.

aku lupa waktu itu pake yang mana, tapi yang pasti yang harga tiketnya termurah lah haha.

nah, dari budapest, aku mau ambil jalur darat. di eropa itu rangkaian jalur kereta apinya lumayan bagus. dan karena pas tinggal di budapest aku rajin jalan-jalan ke mana-mana pake kereta api, jadi aku lumayan paham dengan sistem perkeretaapian. kucarilah tiket termurah buat keliling banyak negara sekaligus. akhirnya aku nemu tiket eurail pass yang bisa berlaku untuk dipake selama 2 bulan keliling eropa dan mencakup hampir semua negara. harganya waktu itu lumayan mahal ya buat kantong mahasiswa. tapi karena uang beasiswaku juga lumayan gede, jadi aku bisa sisihkan sebagian untuk beli tiket terusan keliling eropa ini. kalau ngga salah waktu itu 700 euro. 

ini jatuhnya murah dibandingkan kalau kita beli ngecer tiketnya untuk tiap perjalanan, mungkin bisa habis 1000 euro lebih. dengan eurail pass ini lebih ekonomis, apalagi kalau beneran dipakenya selama 2 bulan penuh dan bisa jalan-jalan ke hampir 33 negara di eropa yang dijangkau layanan kereta ini.

sayangnya, karena waktu itu kuliahnya cuma libur selama 2 minggu pas nataru, ya aku bisanya jalan-jalan cuma selama 2 minggu itu doank. padahal tiketnya berlaku selama 2 bulan, heu heu. tapi ngga papa, tetep lebih murah jatuhnya kok.

***

itinerary komplit keliling eropa yang kubuat akhirnya jadi seperti ini:
  • manchester inggris - budapest hongaria pake pesawat
  • budapest - wina austria pake kereta
  • wina austria - venice italia pake kereta
  • venice italia - roma italia pake kereta (mampir juga ke vatican city)
  • roma italia - milan italia pake kereta
  • milan italia - paris perancis, tadinya kudu pake kereta tapi akhirnya malah terbang, nanti kenapanya kuceritain di bawah
  • paris perancis - brussel belgia pake kereta (mampir juga ke antwrep)
  • brussel belgia - berlin jerman pake kereta
  • berlin jerman - manchester terbang pake pesawat
total ada 8 negara 10 kota dalam jangka waktu 2 minggu. hmmm, kira-kira bisa ngga ya. pas bikin rencana perjalanan ini tentunya aku atur dengan ketat dan hati-hati banget karena penginapan dan lain-lainnya kudu dibooking jauh-jauh hari dan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta juga kudu dipastikan tepat dengan waktu-waktu lainnya. aku sampe bikin excel spreadsheet di laptop kalau ngga salah ingat. kutulis semua detil dan booking satu persatu dengan cermat. kalau salah sedikit bisa kacau semuanya.

jalur kereta eurail

nah, pas lagi persiapan bikin rencana ini, pastinya aku cerita-cerita donk di asrama mahasiswa di mana aku tinggal waktu itu. tetangga-tetangga kamarku hampir rata-rata orang asia semua. ada yang dari thailand, malaysia, jepang, cina, india, dan ada juga cewek dari iran. nyempil satu ada cewek afrika dari kenya di blok H itu. kamarku nomer 10, sebelahku persis cewek thailand, depanku cewek cina. nah, sebelahnya thailand itu cewek malaysia yang umurnya di bawahku, seumuran adikku yang bungsu deh kayaknya, muda banget. harap maklum ya waktu itu aku termasuk salah satu yang paling tua hehe.

meski kami kuliahnya jurusannya beda-beda tapi karena hampir semuanya asia kecuali yang dari kenya, kami sangat dekat banget dan sering masak bareng di dapur umum yang disediakan 1 dapur di tiap blok asrama. nah pas tiap malam ngumpul di dapur ini, aku cerita donk niatku jalan-jalan.

eh, temenku yang anak malaysia ini malah tertarik ikut. 

dengan alasan yang mirip alasanku, katanya kalau dia udah lulus dan balik ke malaysia lagi, bakalan sulit dan mahal untuk bisa keliling eropa. jadi mumpung masih di inggris, setengah tahun lagi kuliah akan selesai, mending keliling eropa selagi masih ada kesempatan. 

manalah kita tahu waktu itu, kalau akhirnya dua-duanya malah ketemu jodohnya di sini. kami sama-sama nikah sama cowok inggris, sekarang dia sudah punya anak dua dan rumahnya cuma setengah jam nyetir dari rumahku, hihi. tau gitu ya, ngga usah ngotot keliling eropa segala waktu itu πŸ˜‚

tadinya aku ragu dan bimbang. karena aku penginnya kan jalan-jalan sendirian. enak lhoh solo trip itu. ngga pusing mikir yang satu pengin ke sini yang lain pengin ke sana. yang satu suka lihat ini yang lain ngga suka, yang satu pengin makan ini lainnya pengin makan itu. pusing aku tuh kalau jalan bareng, hehe. paling enak jalan sendirian, bebas merdeka mau ke mana, ngapain, mampir di mana, suka-suka sendiri. aku juga kan ngga begitu suka ngobrol, jadi memang paling enak sendirian. kalau di jalan ketemu orang yang enak dan cocok diajak ngobrol ya ditanggepin, kalau menyebalkan tinggal bilang bye bye yakan.

eh, itu pendapatku pribadi ya.

karena banyak juga orang yang ngga bisa jalan-jalan sendirian. entah kenapa hehe. namanya orang kan beda-beda seleranya dan beda-beda karakternya. bagiku jalan sendiri itu asik, bagi yang lain mungkin engga asik. ya boleh-boleh saja. setelah aku jelaskan ke temenku ini, kubilang kalau aku niatnya memang jalan sendiri karena aku bisa bebas, dia malah ngusulin kalau dia mau ngikuti semua rencanaku dan janji ngga akan protes. pokoknya di mau ngikut aja kemanapun aku pergi, mau makan apa, mau belok ke mana. dia janji akan ngekor doank pokoknya, asal dibolehin ikut, haha.

karena cewek muda ini sudah kuanggap seperti adikku sendiri, apalagi dia cuma satu-satunya yang berasal dari malaysia, negara terdekat dari indonesia, akhirnya ya udah kusetujui. dia boleh ngekorin aku ikut keliling eropa ini.

nyebelinnya, karena usia dia yang masih jauh lebih muda dari aku, harga tiket kereta dia ternyata lebih murah jatuhnya, huh sebel, hehe. 

***

budapest

sampailah kita ke hari keberangkatan.

dari manchester, kami terbang ke budapest. sengaja kami ambil jadwal penerbangan pas menjelang akhir tahun dan setelah libur natal. karena untuk menghindari keramaian mudik natal yang mana harga tiket naik gila-gilaan kan. tiket sekitaran tahun baru cenderung lebih murah. sampe di budapest, waktu itu menjelang malam pergantian tahun. akupun tahu kemana harus pergi untuk merayakan malam tahun baru.

tentu saja ke kedutaan republik indonesia alias kantor kbri!

pasti di sana akan banyak makanan, minuman dan perayaan lainnya. maklum selama setahun sebelumnya pas aku masih domisili di hongaria, kerjaanku paling sering ya main ke kbri. sampe aku kenal staf-stafnya dan hadir di setiap acara perayaan. harap maklum juga pada waktu itu aku satu-satunya mahasiswa indonesia di seluruh hongaria yang kuliah di budapest. jadi anak emas pokoknya kalau main ke kbri, hehe. cerita tentang setahun hidup di budapest terpisah ada di tautan ini ya.

bukti kalau aku memang jalan berdua sama temen cewek πŸ˜…
foto di seberang sungai danube di depan gedung parlemen budapest yang terkenal itu

selain modus anak kuliahan yang selalu nyari gratisan, juga seneng banget rasanya kalau di perantauan, jauh dari tanah air dan keluarga, bisa ketemu dan ngobrol dengan orang-orang indonesia di rantau, dan juga bisa nyicipi masakan indonesia yang autentik dan lezat-lezat. gratis pulak! kuajak temen malaysiaku ke kbri juga dan kukenalkan ke teman-teman indonesiaku di budapest.

setelah nginep semalam, besoknya kamipun kudu berangkat ke wina, austria. 

***

wina

kota ini sebenernya sudah ngga asing lagi bagiku. tapi tetep aku pengin mampir meski sudah sering ke wina berkali-kali sewaktu aku masih tinggal di budapest setahun sebelumnya. karena budapest ke wina naik kereta itu cuma 2 jam, sodara-sodara. deket banget meski beda negara!

coba dua jam nyetir di jakarta, paling dari depok baru nyampe ke pasar minggu yekan? selain dekat, waktu aku masih tinggal di budapest itu kebetulan banget ada saudara yang sedang tugas di kbri wina sana selama kurleb 5 tahunan kalau ngga salah, penempatan resmi gitu. jadi sekalian ada alasan untuk bolak-balik budapest-wina untuk main dan juga jalan-jalan. sampe apal bentuk stasiun kereta wina waktu itu saking seringnya ke sana.

wina austria, ke sini lagi, ke sini lagi

nanti cerita khusus dan foto-foto di winanya ditulis terpisah saja ya, supaya afdol ceritanya. 

nah, pas kuputuskan untuk keliling eropa ini, aku sempatkan untuk mampir lagi ke wina. niatnya sih waktu itu buat ngasih lihat temenku yang katanya memang belum pernah berkunjung ke sini. kami sempatkan jalan-jalan dan blusukan ke tempat-tempat yang sudah biasa kukunjungi, termasuk museum-museum yang memang gratis hehe. ngga lupa ke city centre atau pusat kotanya. sudah agak-agak lupa detil kunjungan sama temen ini karena keseringan ke sana jadi memoriku jadi acak ngga jelas. mana yang ke sana sama siapa dan kapan hehe. 

harap maklum.

***

venesia

setelah muterin wina seharian, malamnya kami ke stasiun kereta dan ambil kereta malam ke venesia. kenapa ambil malam? ya supaya ngga perlu bayar penginapan, alias tidur di kereta gratisan. kami bawa cukup sleeping bag kecil dan ransel karena memang waktu itu musim dingin. meski di kereta ada pemanas, lebih baik bawa peralatan cadangan daripada kedinginan pas perjalanan.

cerita seru tentang venesia malah sudah pernah kutulis di postingan terpisah, tautannya ada di sini ya. seru pokoknya! ke sana cuma pernah sekali jadi ingatannya malah lancar dan tajam, ngga kayak memori di wina, hehe.

***

roma

ini bukan biskuit roma ya, hehe.

berhubung rute jalan-jalan ke italianya sudah nyampe venesia, tentu kurang afdol kalau ngga ke roma! selain karena ini adalah ibukota, juga karena sejarah roma itu termasuk satu yang paling populer di dunia. peradaban manusia berkembang pesat ketika bangsa romawi merajai kekuasaan. hasil pembangunan di masa itu juga sangat diakui, termasuk koloseum yang terkenal itu. bangsa romawi juga dulu melanglang buasa dan menjajah berbagai wilayah di eropa, sampe sekarang peninggalan arkeologinya masih terus digali dan ditemukan. pembangunan jalan dan jembatan juga termasuk paling maju pada masa itu. makanya kalau sudah sampe italia, ya kudu mampir ke roma.

foto wajib di depan koloseum

dan karena ini ibukota, dan kotanya lumayan besar jadi banyak tempat yang harus dikunjungi, kuputuskan waktu itu untuk di sana selama 3 hari 2 malam. kalau beberapa malam sebelumnya kami berdua selalu ambil kereta malam dan tidur di kereta, pas di roma ini kami terpaksa kudu nginap di penginapan. karena semuanya sudah kuplanning sejak kami masih di manchester, aku sudah booking dormitori yang sering dipake oleh para backpacker.

selain tentunya ramah di kantong, kalau ngga salah waktu itu cuma bayar semalam 8 euro deh, juga lokasi penginapan backpacker ini biasanya sangat strategis di tengah kota. karena murah meriah harganya, ya jangan harap fasilitasnya seperti hotel ya. kayak motel aja engga.

dormitori seperti ini biasanya kamar yang di isi banyak bunk bed atau kasur susun, dan pintunya ngga pernah ditutup, hehe. isinya banyak orang dan mereka keluar masuk gitu aja bawa back pack mereka. karena kami berdua, ya kami dapet 1 kasur susun. aku tidur di bawah, temenku naik ke atas. di kamar itu ada 4 kasur susun jadi semua ada 8 orang. 

karena memang untuk persinggahan para backpacker, kami ngga kenal 6 orang yang lain. dan ini campur ya, cowok cewek, hehe. mereka biasanya ramah-ramah dan baik-baik kok. pas booking kan juga ditanya, statusnya apa, mahasiswa, atau pekerja atau yang lain. jadi identitasnya sudah pastilah. memang sih ada risiko ketemu yang jahat atau ngga baik, tapi syukurlah pas di situ semua penghuninya ngurus diri mereka sendiri-sendiri.

di dalam vatican

susahnya cuma kalau ada yang malam-malam pulang larut dan membuat suara, jadi agak berisik. nanti cerita khusus dan foto-foto di romanya ditulis terpisah juga. oh ya, kami pastinya juga mampir ke vatican city! udah sampe roma ngga ke vatican itu kayak udah nyampe jakarta tapi lupa engga ke monas gitu deh 😁

***

milan

dari roma, iseng-iseng kutambahi satu kota lagi. tadinya pengin ke pisa buat lihat menara miring itu, tapi kupikir ah males ah mending ke milan aja. karena aku suka fashion, dan milan itu salah satu pusatnya fashion dunia. meski ketika nyampe ke sana, pake kereta malam lagi tentunya dari roma, ngga banyak hal-hal berbau fashion yang bisa kutemukan selain toko-toko barang branded yang harganya mahal sekali bagi kantong seorang mahasiswi kayak aku waktu itu.

kepikiran sih, ntar kalau udah bisa kerja dan punya uang lebih, pengin banget punya satu aja barang branded yang cuma bisa kulihat di etalase toko-toko mahal di milan sana.

alhamdulillah, doanya dijabah dan bisa kebeli sekarang, dan ngga cuma satu, hehe.

dari milan ini, malah pas mau ke kota berikutnya yaitu paris di perancis, malah drama. jadi pas kami berdua nyampe ke stasiun kereta dan ngantri buat ngecek nyari kereta yang bisa ngebawa kami ke paris, dengan tiket eurorail yang sudah kami beli jauh-jauh hari itu, dan selalu kami pake kemana-mana sejak dari budapest, ternyata ngga berlaku!

alun-alun milan, piazza del duomo

ceritanya, kalau ngga salah ingat ya, semua kereta yang bisa kami tumpangi itu sudah kepenuhan karena ada beberapa kereta yang dibatalkan keberangkatannya. banyak penumpang, ngga cuma kami berdua yang bakalan terlantar dan ngga bisa keluar dari milan malam itu. pilihannya waktu itu, nginep di milan satu malam meski karena ngga direncana buat nginep, kami ngga pesan akomodasi. atau pilihan kedua tidur di stasiun kereta malam itu dan nunggu kereta berikutnya ke paris besok paginya.

kedua pilihan ini kurang menarik bagiku karena ini artinya jadwal kedatangan ke paris jadi berantakan dan ketunda satu hari. padahal di paris aku udah booking akomodasi buat dua malam juga, jadi kami bisa jalan-jalan selama 3 hari di sana sebelum lanjut ke belgia.

putar otak di situasi yang ngga terencana seperti ini, akhirnya kuputuskan untuk tetap ke paris malam itu bagaimanapun caranya. udah kayak emak-emak di film home alone yang berusaha pulang karena si kevin ternyata ketinggalan di rumah itu haha.

nekat, akupun nyari warnet di stasiun itu, dan mulai utak-atik internet, nyari moda transport yang murah dan cepat ke paris dari milan. akhirnya, aku dan temanku booking tiket pesawat! haha.

***

paris

begitulah, dari milan, kami "terpaksa" terbang meski tiket kereta masih berlaku. tapi karena memang engga ada kereta yang bisa membawa kami ke paris malam itu, dan demi tetap berada sesuai jadwal yang sudah direncanakan, kamipun terbang dan mendarat di paris. 

penerbangan malam itu cukup cepat dan kami sudah di paris dini hari sebelum subuh. praktis kami kurang tidur, karena biasanya kami mengandalkan jam tidur pas naik kereta yang jarak tempuhnya lumayan jauh dan lama, kali ini karena rencananya agak berantakan, jadi malah sibuk dari stasiun kereta kudu naik bis ke bandara milan dan boarding pesawat lalu turun di bandara paris subuh-subuh.

blusukan di paris sampe ke sini

dari bandara paris yang letaknya agak jauh di luar kota, kami naik bis lagi ke pusat kotanya untuk nyari alamat akomodasi yang sudah kami pesan. sama halnya seperti pas nginep di roma, inepan di paris juga murah meriah. meski bentuknya bukan dormitori yang rame-rame bareng-bareng sama orang asing, di paris ini kami dapet satu kamar buat berdua. kecil sih kamarnya, dan ada dua kasur ukuran single.

memang soal akomodasi kalau memang cuma mau dipake buat tidur doank kalau malem, engga perlu yang mewah-mewah sih ya. lha kan tiap pagi sampe sorenya ditinggal keliling jalan-jalan. kecuali kalau dananya ngga terbatas ya bolehlah nginep di hotel mewah sambil menikmati hidup. tapi jaman kuliahan sih kemewahan itu engga penting sama sekali yang penting bisa keliling eropa dengan dana yang seminimal mungkin, udah seneng banget, hehe.

di paris selama 3 hari dua malam, pastinya dipake buat keliling donk, ke tempat-tempat yang biasanya turis kunjungi, tak lupa menara eiffel pastinya. bahkan kami berdua blusukan sampe ke moulin rouge, gedung pertunjukan yang terkenal karena si christina aguilera - di lagu lady marmalade itu.

nanti foto-foto komplitnya terpisah ya, sama ceritanya.

***

brussel & antwrep

dari paris, kami beruntung dapet kereta cepat atau bullet train kayak yang di jepang dengan moncong runcing itu lho, menuju ke brussel. cuma sekitaran 2 jam kurang kayaknya, non-stop langsung wuzzz. di brussel kami selain jalan-jalan di pusat kotanya, juga sempat ketemuan sama teman dan diajak main ke antwrep, sebuah kota di perbatasan belgia dan belanda. di sini kami malah ditraktir ke resto thailand. lumayan bisa ketemu nasi dan kari thailand yang rasanya mirip lodeh itu.

ngga lupa ke atomium

setelah seharian dari pagi sampe malam jalan-jalan di brussel dan antwrep, dari antwrep kami diantar balik ke stasiun kereta di brussel untuk ambil kereta malam menuju berlin!

***

berlin

sampe berlin keesokan harinya, setelah mengelilingi ibukota jerman ini seharian, aku kudu berpisah dengan temanku yang aku sendiri lupa dia kemana, haha. yang pasti dari berlin aku kembali terbang ke manchester sendirian.

ada cerita lucu tapi bikin deg-degan pas di bandara.

jadi sebelum menuju ke ruang tunggu bandara kan kita kudu lewat imigrasi dulu kan. dengan santainya aku kasih pasporku ke petugas imigrasinya ketika tiba giliranku. udah jalan keliling eropa selama 2 minggu, sampe di akhir perjalanan kupikir udahlah pasti semua akan lancar-lancar saja yakan. ngga akan ada masalah. semua dokumentasiku juga komplit dan sah semua. 

eh, ternyata aku salah.

pas si petugas itu ngecek pasporku, dia kayak bingung gitu. tapi dia bukannya minta penjelasan atau nanya ke aku yang punya paspor, malah dia manggil temennya. trus mereka kayak ngobrol gitu pake bahasa jerman sambil nunjuk-nunjuk ke aku. karena aku ngga paham, ya aku pasang muka lempeng aja. antrian di belakangku yang lumayan panjang jadi agak gelisah meski masih ada beberapa konter lain sih. tapi orang kayak yang bisik-bisik gitu, mungkin mikirnya eh ada orang asia ketangkep imigrasi nih, dokumennya mungkin ngga sah atau ngga punya ijin resmi di paspornya, haha.

aku yang udah mulai salah tingkah gitu ngga tau kudu gimana ya cuma bisa nunggu doank. setelah lumayan lama, kubilang lama karena biasa ngecek imigrasi itu kan palingan 2-3 menit maksimal ya kan? ini kayaknya sampe 5 menitan lebih deh. setelah agak lama akhirnya petugas itu kembali lagi ke konternya dan mulai nanya-nanya ke aku.

ngapain ke jerman? ngapain mau ke inggris? sudah berapa lama tinggal di inggris? dalam rangka apa ke inggris? sebelum ke jerman tadinya ke mana aja, dan lain-lain. pokoknya kayak diinterogasi gitu, dicurigai aku ini turis ilegal apa ya πŸ˜‚

trus kujelasin semuanya dari awal sambil kukasih lihat visa-visaku sebelumnya kalau aku itu dapet beasiswa belajar master di eropa selama dua tahun. tahun pertama di budapest, tahun kedua di manchester. kukasih tahu juga jurusanku apa kalau dia mau ngecek di internet. semuanya sah dan legal. visaku ke eropa daratan juga sah dan berlaku. aku juga jelaskan kalau aku abis jalan-jalan ke berbagai negara dan kota pake kereta, dan berlin adalah kota terakhir, dan dari sini aku mau terbang ke manchester, buat nyelesaiin kuliah yang masih satu semester lagi dan belum kelar!

brandenburg gate berlin, jangan tanya siapa yang moto. pake timer cuy! 😁
 
jadi aku bukan mahasiswa ilegal dan muter keliling eropa ilegal juga.

apa mungkin waktu itu mereka memang lagi operasi nangkepin warga dan mahasiswa yang memang ada beberapa di sini yang overstay, alias tinggal meski visanya sudah kadaluwarsa ya? ngga tau juga sih. mana waktu itu aku sendirian pulak, karena temenku pisah dia pulang sendiri. pastinya sempat deg-degan juga lah. aku tuh paling benci kalau lewat imigrasi. meski tau aku bukan kriminal dan semua persyaratan ke manapun selalu lengkap, tapi tetep kayak ngerasa penjahat yang dicurigai gitu lho.

padahal ngga salah apa-apa 😁

bisa jadi juga waktu itu semua penerbangan dari manapun yang menuju ke inggris dicek dengan sangat ketat, karena memang masuk inggris itu sejak jaman baheula sampe sekarangpun masih sangat sulit dengan angka imigrasi yang terus naik meroket. pemerintah inggris terus berusaha menekan orang asing untuk datang dan menetap di sini kalau alasannya kurang jelas. makanya aku dicek dengan ketat banget di bandara berlin waktu itu. malesin banget deh.

itu juga kenapa aku jarang kemana-mana sejak nikah dan punya anak! karena ada rasa males dan begah kalau kudu lewat imigrasi. sejauh ini sekalipun ngga pernah kenapa-napa karena memang aku selalu lewat jalur yang benar dan resmi, cuma sekali-kalinya di berlin ini doank yang sampe ketahan agak lama meski akhirnya lolos juga, karena engga ada masalah dengan status keimigrasianku. 

meski sekarang kalau perginya bertiga sama suami dan anakku, terasa lebih manusiawi sih, perlakuan petugas imigrasinya. apalagi tahu kalau kami suami istri meski aku ngga ganti namaku pake nama suami, tapi bepergian bertiga sebagai keluarga lebih diperlakukan dengan ramah oleh mereka. kenapa aku ngga pake nama belakang suamiku, ada di tulisan ini. 

syukurlah, setelah aku jelaskan baik-baik ke petugas di bandara berlin itu, dia akhirnya yakin dengan penjelasanku yang runut, masuk akal, dan berdasarkan fakta. kelihatan juga mungkin ya kalau aku berpendidikan dan beneran mahasiswa program s2, bukan mahasiswa abal-abal πŸ˜… akhirnya dia senyum sambil minta maaf atas pemeriksaan yang makan waktu cukup lama dari biasanya. pasporku dikasih stempel juga dan aku dibolehkan ke ruang tunggu untuk terbang balik ke manchester. 

phew! lega rasanya...

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...