karena alasan ini pula, aku jadi sering ke sana pas aku masih tinggal di budapest selama setahun sejak 2005 sampe 2006 yang lalu. cerita hidup di budapest ada di tautan ini.
sebagai ibukota austria (bukan australia ya, beda jauh woi!), wina ini termasuknya kecil, agak sepi sebagai sebuah ibukota - dibandingkan jakarta maksudnya, dan penuh dengan sejarah eropa klasik. sejak aku tinggal di budapest, dan kebetulan seperti sudah pernah kusebutkan di tulisan berjudul keliling eropa di tautan ini, ada saudara agak jauh yang tinggal di wina, jadinya bisa buat alasan berkunjung dan jalan-jalan deh.
dan berkat bantuan saudara ini pula, tiap aku kudu ke sana yang harus selalu perlu bikin visa schengen, aku selalu dikasih pengantar visa dengan kop atau kepala surat kbri wina, jadi urusan visaku selalu lancar jaya hehe. makasih buat beliau yang selalu baik hati dan bersedia membantu dengan keperluan visaku.
dari budapest ke wina bisa ditempuh dengan bermobil atau naik kereta.
waktu itu pilihanku sih cuma kereta ya, maklum masih status mahasiswa dan pengelana, jadi belum bisa punya kendaraan sendiri. naik keretanya pun jaraknya deket banget cuma 2 jam udah nyampe. kalau naik angkot dari depok dua jam mungkin baru sampe kampung rambutan deh, hehe. di sini udah ganti negara. sebelum naik kereta, di stasiun ditanya juga kartu identitas. kalau orang hongaria asli, kayaknya mereka punya kayak kartu ktp gitu deh, aku lupa-lupa ingat. untuk orang asing seperti aku, ditanya paspor dan visa tentu saja. kalau semua sudah sah, baru boleh masuk ke peron dan naik ke gerbong. nanti di atas kereta biasanya pas ngecek karcis, kondekturnya juga nanya paspor dan visa lagi, kalau-kalau ada penumpang gelap, hehe.
sampe di stasiun kereta wina pusat yang namanya wien hauptbahnhof atau vienna central, kalau mau ke tempat saudara ini bisa naik tram jurusan tertentu lalu jalan kaki. kalau ngga salah ingat mereka dulu tinggal di sebuah apartemen bertingkat gitu di kawasan perumahan yang rindang dan asri. rumahnya juga besar-besar di situ.
![]() |
stasiun kereta di wina |
nah, kalau mau langsung jalan-jalan jadi turis, dari stasiun tinggal berbekal peta kota wina, bisa jalan kaki ke pusat keramaian terdekat, atau naik tram ke berbagai jurusan yang pengin dikunjungi. di stasiun kereta di wina ini pula aku pernah kehilangan sebuah kamera digital!
ceritanya gini.
waktu itu aku iseng jalan sendirian seperti biasa. setelah seharian muter-muter akhirnya tiba waktunya aku kudu balik pulang ke budapest. tapi sebelum naik ke gerbong kereta, kupikir ah ke toilet dululah biar enak perjalanan nanti. akhirnya aku ke wc umum yang memang tersebar banyak di situ. karena buru-buru, pas masuk ke dalam bilik toilet umum itu, kamera lupa kumasukkan ke dalam tas ransel yang memang selalu kubawa kemana-mana. karena kameranya kutenteng gitu aja, pas di toilet kutaruhlah di atas tempat tisu toilet atau apalah aku juga lupa. tapi sayangnya pas keluar aku cuma bawa ransel doank, kameranya kelupaan.
padahal itu aku baru melangkah beberapa langkah di luar wc umum itu pas aku ingat, eh mana kameraku? langsung aku secepat kilat balik kanan dan masuk ke toilet umum itu lagi. pas di bilik yang bekas kupakai pintunya kebuka dan seorang ibu-ibu berambut ikal tapi tampangnya bukan kelihatan orang austria, bukan bule, tapi entah dia asli mana, melenggang dari toilet itu. buru-buru aku masuk ke bilik berharap kameraku masih di situ.
eh, ilang donk!
pertanyaannya, apakah diambil oleh ibu-ibu tadi? atau diambil oleh pemakai toilet sebelum dia? tapi kayaknya ngga mungkin bisa dipake dua orang biliknya kalau aku baru saja melangkah keluar sebelum balik kanan. pasti diambil si ibu itu!
langsung aku kabur keluar toilet dan mencoba nyari sosok ibu-ibu tadi.
pastinya udah ilang lah dia, stasiun segede gaban gitu, manalah bisa nyari sesosok orang yang ngga kita kenal. apalagi kalau memang dia yang ambil pastilah dia langsung buru-buru mengaburkan diri, hihi. sial deh, padahal di dalamnya itu semua foto-foto jalan-jalan di wina hari itu. hilang semuanya sekamera-kameranya, hiks.
oh ya, itu kamera murah sih, jaman itu henponku belum ada kameranya ya. kalaupun ada henpon berkamera, kualitas fotonya belum secanggih sekarang. jadi saat itu memang kemana-mana aku bawa-bawa kamera digital! merk-nya samsung kalo ngga salah, warna merah. bentuknya kira-kira kayak gini, meski di foto ini kebagusan deh modelnya. punyaku dulu yang paling standar murah meriah, ngga pake lensa-lensa zoom itu, cuma lensa biasa doank π
![]() |
kurlebnya kek begini |
![]() |
kek gini bentuknya π |
![]() |
mejeng di depan kbri wina |
di depan pintu masuk goa seegrotte |
pusat kota wina |

No comments:
Post a Comment