Friday, 14 March 2025

gaya nulis

sebagai blogger abal-abal, aku udah seneng nulis sejak jaman smp.

waktu itu aku diikutkan guru bahasa indonesiaku untuk ngirim sebuah karangan tentang penghijauan mewakili sekolahku, ke sebuah perlombaan mengarang. meski ngga jadi juara pertama, tapi karanganku dapet piagam sebagai juara harapan ketiga hehe.

kok masih inget?

inget lah, wong piagamnya aku masih simpan sampe sekarang. entah siapa yang jadi juara pertamanya aku ngga tau. apakah si juara pertama itu sampe sekarang juga masih rajin nulis? entahlah. tapi meski ngga juara, aku tetep seneng nulis. ngga peduli bagus atau jelek, ngga peduli ada yang mbaca atau ngga, yang penting keinginanku nulis tetap jalan dan kepuasanku untuk bisa terus nulis tetap terpenuhi.

enaknya suka nulis di blog itu, bisa jadi catatan pribadi yang bisa dibaca-baca lagi kapan saja di masa depan. kayak punya diary tapi bisa dibaca orang banyak. makasih ya, bagi kalian yang tertarik dan mau ngebaca tulisan-tulisanku yang kadang ngga jelas topiknya ini 🙏😍


mungkin ngga semua orang punya hobi yang sama denganku. dan ngga semua orang bisa atau mau nulis. ada juga yang pengin tapi ngga bisa, atau bisa nulis tapi ngga mau. atau mau nulis tapi ngga konsisten. aku sendiri termasuknya telat. baru kenal ngeblog pas udah tahun 2010, pas umurku sudah 35 tahun.  sementara orang lain mungkin mulai rajin nulis sejak usia remaja. 

tapi seperti kata pepatah, "tak pernah ada kata terlambat". 

hobi nulisku ini meski tersendat-sendat, tapi tiap tahun aku selalu punya beberapa tulisan. tergantung dari situasi dan kondisi hidupku pada tahun itu, bisa terlihat aktif atau engga-nya kegiatan tulis menulisku, dari jumlah postingan yang bisa tayang di tahun tersebut.

sejak aku pindah kerja tahun lalu, aku ngerasa kesempatanku untuk bisa rutin nulis kembali terbuka. jenis pekerjaan dan tanggung jawab yang agak sedikit berbeda dibandingkan kerjaan dan tanggung jawabku di kerjaan sebelum ini, membuatku bisa sedikit lega dan selalu bisa meluangkan waktu untuk menuangkan uneg-uneg dan pikiranku, menjadi sebuah tulisan. nulis itu ngga butuh waktu lama lho. kadang sejam-pun cukup untuk bikin tulisan sampe tayang. 

tapi memang untuk bisa nulis, kita perlu ruang.

ruang di sini bisa diartikan sebagai waktu yang cukup, suasana yang tenang, dan pikiran yang mendukung untuk bisa menggali gagasan atau ide-ide dari topik-topik yang akan dijadikan bahan postingan. ruang ini kembali hadir sejak tahun lalu. sebelum itu, kondisi dan situasi hidup dan kerjaanku memang ngga memungkinkan aku untuk punya ruang cukup untuk nulis.

makanya jumlah postingan di tahun-tahun sebelum itu sangat terbatas. "ruang"-ku pada tahun-tahun itu memang ngga ada. waktuku untuk nulis juga ngga cukup. pikiran dan beban kerja serta tanggung jawab sehari-hari, membuatku merasa "sesak" dan "tercekik" untuk bisa nulis. aneh sepertinya ya. meski semua orang punya waktu sehari 24 jam, dan jam kerjaku waktu itu juga sama. tapi suasana kerja dan tanggung jawab di jenis pekerjaan yang beda di perusahaan yang beda, ternyata ada yang bisa menciptakan "ruang" untuk bisa nulis, sementara di jenis pekerjaan yang lain, malah terasa "mencekik" kebebasan tersebut.

tentunya itu cuma sekedar analogi atau metafora.

engga ada siapapun yang nyekik leherku. yang ada hanyalah blog yang terbengkalai, karena ketiadaan minat dan gairahku untuk nulis di tahun-tahun yang "mencekik" itu. seluruh tenaga dan pikiranku sudah habis kesedot kerjaan kantor sehari-hari. sampe rumah aku sudah ngerasa capek badan dan pikiran. ngga mungkin lagi aku bisa punya ide atau topik untuk ditulis, apalagi semangat buat ngeblog.

kalau bahasa kekinian anak jaman sekarang, mungkin aku dulu itu berada di posisi stress kerjaan atau burn-out ya.

satu-satunya hiburanku waktu itu, adalah kondisi keluarga kecilku yang selalu utuh dan kuat mendukungku. ngga kebayang kalau sudah burn-out di kerjaan, eh pulang ke rumah masih ditambah stress urusan rumah tangga juga. aku beruntung tingkat stress-ku dikerjaan bisa diimbangi dengan situasi rumah tangga yang kalem dan selalu adem ayem.

suami dan anakku adalah tiang penopang hidupku. aku bersyukur ketemu suami yang bisa memahami posisiku sebagai wanita karir. meski kalau mau aku ngga usah kerja juga hidupku akan tercukupi, tapi ambisi pribadiku memang aku pengin terus dan tetap berkarya sebagai perempuan yang kerja kantoran. bukan cuma soal finansial yang ingin kuraih, tapi lebih ke pemenuhan hasrat dan kepuasan diri sendiri kalau aku tetap terus bisa bekerja sampe aku ngga pengin kerja lagi satu hari nanti.

perjalanan karirku memang naik turun.

lucunya, kalau pas karirku naik, kebebasanku untuk bisa nulis malah turun dan sebaliknya. sejak aktif ngeblog tahun 2010 yang lalu, kulihat polanya memang seperti itu. kalau pas karirku membosankan dan kerjaan ada di titik jenuh, malah kebebasan nulis di blog cenderung naik. tapi itu dulu. baru saat sekarang ini pada akhirnya aku bisa keluar dari pola tersebut. 

kerjaan sekarang meski aku punya tanggung jawab yang lumayan besar, tapi cenderung stabil dan enak. dan di saat yang bersamaan aku malah bisa menemukan kembali semangat ngeblog-ku yang sempat tenggelam. aku bahkan punya waktu dan kesempatan untuk ngebaca ulang tulisan-tulisan lama kalau sekiranya topiknya berkaitan atau bersinggungan dengan tema-tema tulisan terbaru yang pengin kubahas.

sampe akhirnya aku mikir, kok gaya nulisku jaman dulu dan sekarang agak beda ya 😁

ada semacam pergeseran gaya nulis sejak 2010 pas pertama kali ngeblog ke tulisan-tulisan yang tayang beberapa bulan terakhir ini. tepatnya masa-masa ketika dulu masih aktif nulis, lalu sempat agak vakum, dan sekarang mulai sering nulis lagi.

ngga masalah sih sebenernya. karena kalau aku lagi nulis itu gaya bahasa dan gaya tulisanku ngikutin aja apa yang ingin kusampaikan di otakku. ngebayanginnya kayak aku tuh ngomong nyerocos aja gitu ke para pendengar, eh pembaca. secara aturan tata bahasapun gaya tulisanku ini sengaja kubikin unik tanpa huruf besar di awal kalimat, seperti yang sudah pernah kubahas di tulisan ini. 

aneh? biarin aja 😁

ngga peduli meski tanpa huruf besar, ngga peduli pake gaya nulis yang kek gimana, yang penting bagiku, semua uneg-uneg di kepala sudah keluar semua. memang kalau kubaca-baca lagi, ada gaya nulis yang melow, ada yang sedih. ada yang serius, ada juga yang gayanya haha-hihi ngga jelas. mungkin tergantung mood pas ngetiknya juga sih ya.

kalau mood-nya lagi bagus mungkin banyak haha-hihi nya. kalau mood nya lagi jelek biasanya tulisannya juga pas dibaca lagi terasa jelek, hehe.

masalah?

ya ngga juga. bagiku, bisa nulis dan tayang sebagai sebuah tulisan utuh itu sudah bisa kujadikan solusi untuk ngeringanin beban pikiranku. kayaknya kalau ide tulisan udah keluar dan tayang itu rasanya langsung plong. keruwetan di kepala itu jadi ilang. yang tadinya muter-muter ngga jelas dan kepikiran terus, jadi kosong karena sudah dituangkan ke bentuk tulisan. karena kosong, pikiran jadi ringan dan kepala jadi lebih segar. ngurangi stress dan tekanan ke kejiwaan. mungkin memang bagiku, nulis di blog ini jadi semacam terapi. 

supaya bisa terus waras dan bijak dalam menyikapi kehidupan lah!

ciehhh...

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...